Zeng Guang, kepala ahli epidemiologi dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, bahkan mengatakan bahwa negara itu masih belum melihat kahir dari pandemi ini.
“China tidak mendekati akhir tetapi telah memasuki tahap baru."
"Dengan meluasnya epidemi (secara) global, China belum mencapai akhir dari virus corona.”
• Apple dan Google Berkolaborasi Ciptakan Sistem Pelacak Virus Corona, Berikut Cara Kerjanya
• Pesan Bijak Wali Kota Bogor Bima Arya Bagi yang Bosan di Rumah, Singgung Jika Jadi Pasien Covid-19
Ahli sebut kehidupan normal baru bisa berjalan satu tahun lagi, keadaan seperti ini lebih baik berlangsung hingga vaksin virus corona siap digunakan.
Kapan kehidupan normal seperti dulu kembali? Kapan virus corona selesai? Apa bisa kehidupan kembali normal lagi?
Berbagai pertanyaan muncul di benak masyarakat terkait virus corona.
Para ahli kesehatan telah menyarankan kepada pemerintah di berbagai negara untuk melakukan kebijakan yang diperlukan.
Di Indonesia, beberapa kebijakan itu di antaranya adalah social distancing, kerja di rumah, PSBB, hingga penertiban di berbagai daerah.
Kebijakan ini dilakukan karena semakin banyaknya kasus virus corona di seluruh dunia, bahkan di Amerika Serikat kasus virus corona telah mencapai 500.000 jiwa.
Meski di Indonesia masih sedikit yang melaporkan telah terinfeksi, pemerintah menduga ada orang OTG (Orang yang terinfeksi virus corona tanpa gejala).
Dilansir dari KHOU dan Mirror pada (10/4/2020), ahli vaksin dan pandemi khawatir tidak mungkin bisa memberantas Covid-19 hingga vaksin berhasil dibuat.
Sehingga banyak ahli yang menyarankan bahwa beberapa pembatasan sosial ini mungkin perlu ada hingga vaksin berhasil hancurkan virus corona.
Realistis saja, seperti dilansir oleh berbagai sumber, vaksin dari sebuah virus membutuhkan waktu pembuatan dan pengetesan paling cepat 12 hingga 18 bulan.
• Waspadai Hidden Carrier, Orang yang Tampak Sehat Tetapi Menularkan Virus Corona, Ini Ciri-cirinya!
Update virus corona dunia
Dilansir dari Worldometers, jumlah total kasus virus corona di dunia semakin meninggi dan hampir menyentuh angka 2 juta jiwa, lebih tepatnya 1.923.716 kasus.