Ilmuwan yang mengukur kebisingan suara sehari-hari di kota-kota dan mereka yang mempelajari kedalaman lautan telah melihat polusi suara menurun.
Perubahan musiman
Perubahan ini bukan tanpa preseden.
Seperti yang Anda tahu, aktivitas manusia biasanya bervariasi setiap hari dan tahun karena orang kurang aktif pada waktu-waktu tertentu.
Waktu malam lebih tenang dari pada siang hari dan pengurangan getaran pada bumi berlangsung di sekitar hari libur dan festival besar.
Tetapi apa yang terjadi di seluruh dunia adalah pengurangan aktivitas yang berlangsung berminggu-minggu, atau mungkin berbulan-bulan.
Hal ini biasanya hanya terlihat sebentar saat Natal di negara-negara berpenduduk mayoritas Kristen.
• Kebakaran Amazon dan Lelehnya Gletser Okjokull, Bukti Perubahan Iklim Ekstrem dan Pemanasan Global
Semua berujung pada penyalahgunaan manusia terhadap tempat tinggalnya, Bumi
Tentu semua hal diatas tidak akan terjadi dan tidak akan ditemukan ketika manusia masih bising-bisingnya melakukan kegiatan.
Akhir-akhir ini banyak manusia yang mulai sadar akan apa yang terjadi pada lingkungannya.
Namun tenyata dari laporan studi terbaru mengatakan bahwa lingkungan yang dirusak manusia ternyata bisa menyebabkan pandemi dan wabah yang sekarang terjadi.
Sebuah studi menunjukkan pada Rabu (8/4/2020) bahwa aktivitas manusia yang menghancurkan habitat satwa liar dan mengonsumsi mereka merupakan faktor utama dari wabah penyakit akibat zoonosis.
Zoonosis adalah wabah yang disebabkan oleh penularan virus dari hewan (hewan liar) ke manusia.
Perburuan ilegal, pertanian mekanis dan gaya hidup perkotaan yang meningkat menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati massal dalam beberapa dekade terakhir.
Perkembangan peradaban manusia telah menghancurkan populasi hewan liar dan meningkatkan populasi ternak.