TRIBUNSTYLE.COM - Pandemi virus corona membuat publik menjadi cemas karena virus corona yang semakin menyebar.
Paparan informasi yang berasal dari media sosial dan media apapun akan membuat orang-orang mengalami gejala yang hampir sama dengan gejala virus corona.
Dilansir dari Metro, kekhawatiran berlebihan mengenai virus corona bisa menyebabkan tubuh merasakan gejala yang mirip dengan gejala virus corona.
Hal ini akan membuat orang berpikiran telah terinfeksi virus corona.
Dokter dari The International Psychology Clinic, dr. Martina Paglia mengatakan bahwa kecemasan bisa menyebabkan gejala yang mirip dengan gejala virus corona.
• 5 Makanan yang Bisa Dikonsumsi untuk Mengendalikan dan Mengurangi Stres di Tengah Pandemi
• Gangguan Kesehatan yang Bisa Muncul Akibat Stres, dari Nyeri Otot hingga Naiknya Kadar Gula Darah
Kecemasan ini akan membuat pikiran tidak dapat membedakan bahaya nyata dan bahaya yang dirasakan.
Lalu, ketika merasa terancam, maka adrenalin akan mengalir ke seluruh tubuh dan menciptakan peningkatan kecemasan.
Gejala yang sering kali muncul adalah nyeri dada, sesak napas dan merasa terlalu panas atau demam.
Dia memperingatkan juka merasa cemas dan panik maka gejala yang dirasakan adalah psikosomatis, dan bukan terserang virus corona.
- Psikosomatik
Dilansir dari Psychology Today, psikosomatis adalah suatu penyakit dimana alam bawah sadar menghasilkan gejala fisik tanpa adanya penyakit.
Kondisi ini akan membuat pasien mendatangi petugas medis, tetapi tidak menemukan kondisi medis.
Biasanya, pasien akan disarankan untuk menjalani terapi.
Dilansir dari Patient Info, psikosimatik berarti pikiran (psiko) dan tubuh (soma).
Gangguan psikosomatik adalah penyakit yang melibatkan pikiran dan tubuh.
- Tidak menular secara fisik
Dilansir dari Psychology Today, meskipun psikosomatik tidak menular secara fisik, penyakit ini bisa menular secara emosional.