Virus Corona

Cara Edukasi yang Tepat kepada Anak-anak Mengenai 'Apa Itu Virus Corona?', Simak Panduannya!

Penulis: Heradhyta Amalia
Editor: Dhimas Yanuar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi virus corona atau Covid-19

TRIBUNSTYLE.COM - Merebaknya virus corona atau Covid-19 sampai terdengar di kalangan anak-anak, sehingga perlu adanya edukasi yang tepat bagi para orangtua. Simak tips untuk menyikapinya. 

Merebaknya virus corona atau Covid-19 tengah ramai diperbincangkan di semua kalangan di berbagai dunia.

Pasalnya penyebaran virus ini yang sangat cepat menjadikan masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan untuk menghadapi adanya wabah ini.

Penularan infeksi virus corona sendiri pun bisa menyerang siapa saja.

Banyak digaungkan cara menghadapi dan mencegah untuk tak tertular virus ini, sebagaimana yang telah disampaikan oleh beberapa pihak terkait.

Namun, cara edukasi ke anak sedikit berbeda dengan pada umumnya. Hal itu guna lebih mudah untuk dipahami dan diterima dengan baik.

Orang Dengan Gejala Virus Corona di Italia Bakal Didakwa Pasal Pembunuhan Jika Tidak Karantina Diri

Gejala Awal Terinfeksi Virus Corona dari Hari ke Hari, 2 Persen Pasien Meninggal di Hari ke-10

Alasannya yakni kini anak-anak sudah familiar mendengar kata 'virus corona', sehingga membuat mereka bertanya apa yang dimaksud adanya virus itu. 

Ilustrasi masker corona (Shutterstock)

Penting bagi para orang tua memahami dengan baik cara memberitahukan kepada anak seputar virus corona, yang tengah ramai digencarkan untuk meningkatkan kewaspadaan akan lingkungan sekitar. 

Berikut beberapa tips cara edukasi terbaik kepada sang buah hati yang dilansir oleh Kompas.com.

1. Memberi jawaban tanpa memicu kecemasan terhadap sang anak

Solusi di cara ini adalah memberikan pernyataan menggunakan kata-kata yang mudah dipahami oleh anak kecil.

Meski sudah banyak berita yang beredar mengenai virus corona, namun di kalangan anak, hal itu tak dapat diterima dengan baik.

Hal ini karena anak-anak memiliki imajinasi rumit yang harus diarahkan dengan cerita bencana menggunakan bahasa anak-anak.

Apabila merasa dirinya masih awam mengenai merebaknya virus corona sendiri, maka bisa mengakses situs yang kredibel yakni Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), yang menyajikan berbagai informasi tentang virus.

2. Sikap yang diambil apabila anak menanyakan 'Apa itu virus corona'

Pengertian virus corona jenis baru atau SARS-CoV2 merupakan sejenis kuman yang dapat membuat orang merasakan gejala sakit ringan, seperti flu, batuk, bersin, dan sesak napas.

Sehingga memberi tahu ke anak bahwa virus tersebut dapat menyebar seperti flu atau pilek.

Informasikan juga, bagaimana virus corona bisa menular, di antaranya melalui droplet (tetesan air liur).

Tindakan yang diambil juga bisa mengajarkan anak untuk melakukan pencegahan agar kuman tidak menyebar luas, seperti bersin dan batuk dengan ditutupi siku, cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, hindari tangan menyentuh mulut, mata, dan hidung.

Anitisipasi Virus Corona, Najwa Shihab Putuskan Kerja dari Rumah dan Gaungkan Gerakan #dirumahaja

Artis Film James Bond, Olga Kurylenko Umumkan Positif Corona, Pilih Isolasi Diri di Rumah

3. Jawaban seputar penggunaan masker

Anak kecil pastinya masih awam melihat beberapa orang di sekelilingnya yang banyak menggunakan masker. 

Biasanya, anak akan bertanya-tanya mengenai hal ini. Ketika si kecil bertanya, maka jelaskan dengan kata yang bisa dipahaminya.

Misalnya, jelaskan bahwa pemakaian masker hanya untuk orang yang sakit. Karena tujuannya agar mereka tidak menyebarkan virusnya ke orang lain.

Para orangtua juga bisa menceritakan bahwa masker biasa digunakan oleh petugas medis, seperti dokter dan perawat untuk mencegah penularan virus dari pasien yang mereka tangani.

COVID-19 (microbenotes.com)

4. Langkah orangtua jika sang buah hati mengalami demam dan batuk

Sangat penting diketahui apabila sang anak mengalami demam dan batuk, langkah pertama yang diambil yakni tak perlu panik dan tetap tenang.

Ambil tindakan yang tepat, yaitu:

  • Konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran khusus terkait kondisi anak Anda.
  • Jika dokter tidak menganjurkan pemeriksaan si kecil, Anda dapat membantu anak merasa lebih baik dengan memastikan mereka tetap terhidrasi dan pastikan anak Anda minum secara teratur.
  • Menggunakan acetaminophen atau ibuprofen untuk demam. Konsultasikan mengenai dosis yang tepat untuk anak.
  • Membatasi penggunaan obat-obatan flu bebas pada anak-anak di bawah usia 6 tahun. Sebab, obat tersebut tidak begitu membantu dan dapat memiliki efek samping.
  • Pastikan anak beristirahat dengan baik. Jangan terpaku pada televisi atau alat elektronik lain sepanjang hari

Selain itu, para orangtua juga perlu memperhatikan tanda-tanda serius pada kondisi sang buah hati. 

Cari bantuan medis jika terjadi kesulitan bernapas (pernapasan cepat atau berat), batuk yang tidak berhenti, dan demam tinggi yang tidak kunjung membaik meski sudah diberi ibuprofen.

Gejala lain yang perlu diperhatikan, di antaranya, munculnya rasa kantuk yang tidak biasa dan tanda-tanda dehidrasi.

Ketika terlihat gejala-gejala tersebut, maka para orang tua harus memeriksakan diri ke dokter.

Jika anak mengalami ruam yang tidak biasa, sering muntah atau diare atau jika ada hal lain yang mengkhawatirkan saat berada di sampingnya, ini juga tanda untuk melakukan pemeriksaan.

Diketahui, orang tua memiliki perasaan 'spidey' yang sangat baik ketika ada sesuatu yang tak biasa pada anaknya.

Perasaan 'spidey' adalah sense atau intuisi yang biasanya dirasakan jika ada sesuatu yang berbahaya atau berisiko yang mendekat pada dirinya.

Hingga sekarang, masyarakat masih diimbau untuk tetap memperhatikan kondisi lingkungan sekitar dan jangan sampai melupakan kesehatannya sendiri. 

(TribunStyle.com/Heradhyta Amalia)

BACA JUGA:

5 Unggahan Viral Soal Pencegahan Corona Ini HOAKS, dari Rebusan Bawang Putih hingga Jemur Pakaian

Pemprov Banten Terapkan KLB Virus Corona, Pelaksanaan UN tingkat SMA atau SMK Ditunda