(TribunStyle.com/Anggie)
• 5 Mitos tentang Virus Corona yang Berkembang di Masyarakat, dari Penularan hingga Pengobatan
• Update Penyebaran Virus Corona di Seluruh Dunia, Total Kasus dan Persentase Kesembuhan
• 5 Asupan Makanan Ini Mendongkrak Sistem Kekebalan Tubuh, Ampuh Menangkal Virus Corona, Apa Saja?
5 Mitos tentang Virus Corona yang Berkembang di Masyarakat, dari Penularan hingga Pengobatan
Diberitakan sebelumnya, ada berbagai mitos yang berkembang di masyarakat mengenai virus corona yang ternyata tidak benar, berikut ini adalah mitos tentang virus corona yang berkembang di masyarakat luas dan ternyata tidak benar.
Virus corona yang menyebar dari Wuhan, China telah menginfeksi ribuan orang di seluruh dunia.
Setidaknya 115 negara telah melaporkan infeksi virus corona di wilayahnya.
China menempati posisi teratas jumlah infeksi virus corona karena virus ini berasal dari negara tersebut.
Negara-negara lain juga memiliki kasus infeksi yang cukup banyak, misalnya di Italia yang telah mencapai sekitar 9000 kasus dan Korea Selatan yang mencapai sekitar 7500 kasus.
Di Indonesia sendiri baru saja ditambahkan 13 kasus baru pada Senin (9/3/2020) kemarin.
Dengan penambahan 13 kasus infeksi, maka indonesia memilki total kasus infeksi virus corona sebanyak 19 kasus.
Seiring mewabahnya virus corona, ada berbagai mitos yang berkembang di masyarakat.
Padahal, mitos-mitos tersebut tidak terbukti kebenarannya.
Dilansir oleh Medical News Today, berikut ini adalah berbagi mitos tentang virus corona yang tidak benar.
- Covid-19 atau virus corona hanya mengifeksi orang dewasa
Sebenarnya, virus corona bisa menginfeksi segala usia dan tidak hanya orang dewasa.
Namun, orang dewasa atau individu yang lebih tua memang lebih berisiko terjangkit virus corona.
Terlebih jika kondisi kesehatan orang dewasa tersebut sedang tidak sehat dan mudah terserang penyakit.
Selain itu, riwayat kesehatan seseorang juga bisa menjadi salah satu hal yang meningkatkan risiko terjangkitnya virus corona.
- Menyemprotkan klorin atau alkohol bisa membunuh virus corona