Perawatan Mayat Covid-19 Berbeda dari Mayat Biasa
Iran menggunakan prosesi Islam untuk mengebumikan jasad.
Jadi, mayat-mayat tersebut harus dibersihkan menggunakan air dan sabun sebelum dikuburkan.
Namun menurut pengakuan dua pekerja medis di Qom pada CNN, kebiasaan tersebut beberapa kali ditangguhkan.
Dalam upaya pencegahan wabah, mereka tidak lagi mematuhi aturan pedoman penguburan dalam Islam.
Sebagai gantinya, mayat-mayat korban corona akan dirawat menggunakan kalsium oksida.
• Hand Sanitizer Jadi Mahal Gegara Virus Corona? Tenang, Begini Cara Bikin Kertas Sabun Antiseptik
• Mudah Bisa Bikin Sendiri, Ini Cara Mengolah Jahe, Kunyit & Temulawak untuk Tangkal Virus Corona
Tujuannya, agar mereka tidak mencemari tanah jasad lain yang sebelumnya sudah dikubur.
Sumber ini tidak ingin disebutkan namanya, karena takut ada penangkapan dari aparat keamanan Iran.
Kepala Behesht-e Masoumeh, Ali Ramezani menilai bahwa pengujian virus membutuhkan waktu yang lama.
Sehingga, penguburan terlambat dan menyebabkan tumpukan mayat-mayat di ruangan tersebut.
"Apa yang kita lakukan adalah, bagaimana mengatur penguburan dari mayat terinfeksi corona dengan mayat yang tidak."
"Sebab aturan penguburannya berbeda," jelas Ramezani.
Bahkan, menurutnya para keluarga yang ditinggalkan lebih senang bila jasad itu dibiarkan satu atau dua hari sampai hasil tes keluar.
"Jika hasilnya negatif, maka tidak perlu dirawat dengan panduan khusus corona."
"Keluarga bisa menguburkan almarhum sesuai dengan rencana mereka," tambahnya.