TRIBUNSTYLE.COM - Miliki antioksidan yang tinggi, jahe merah dipercaya mampu cegah serangan virus corona yang mulai masuk di Indonesia.
Begitu cepatnya virus corona yang awalnya merebak di Wuhan, China kini mulai menyebar di Indonesia.
Dua warga Depok, dikabarkan telah positif terjangkit virus corona yang mematikan ini.
Namun, jangan salah ada obat-obatan alami yang berasal dari Indonesia, salah satunya jahe merah baru-baru ini diketahui mampu menangkal penyebaran virus corona.
• Virus Corona Daya Bunuhnya Rendah Tapi Mengapa Sangat Menakutkan Ini Penjelasan Medisnya
• Wali Kota Depok Sebut Lebih dari 50 Warga Terindikasi Corona Karena Kontak dengan 2 Pasien Positif
Tanaman obat jahe merah asal Indonesia ini dipercaya bekhasiat ampuh untuk menyembuhkan beberapa penyakit yang menjadi salah satu gejala dari virus corona.
Sebut saja, demam, batuk hingga sesak pada pernafasan menjadi beberapa indikator gejala yang ditimbulkan oleh wabah virus corona.
Terkait hal itu, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta sebagai lembaga pendidikan dan riset telah mengembangkan budidaya jahe merah.
Ini dilakukan sebagai upaya pencegahan virus corona.
Karenanya, beberapa akademisi UNS melakukan pengembangan budidaya jahe merah yang dilakukan di Desa Wonorejo, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar.
Melansir dari laman resmi UNS, akademisi atau tim peneliti UNS itu terdiri dari Prof. Supriyono, Prof. Bambang Pujiasmanto, Sri Nyoto dan Ida Nugroho, M.Eng.
Para peneliti itu melakukan pendampingan kepada petani jahe merah.
• 5 Panduan Cara Mencegah Agar Tidak Terjangkit Virus Corona, Gunakan Masker hingga Jaga Makan
• Jangan Panik! Kenali Gejala dan Cara Pencegahan Virus Corona, dari Demam Hingga Sering Cuci Tangan
Sedangkan jahe merah ditanam pada lahan seluas 5 hektar dengan kontur tanah perbukitan ini melibatkan 70 petani.
Menurut salah satu tim peneliti, Ida Nugroho, tanaman jahe merah dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian tempat sekitar 200—600 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Tak hanya itu saja, tanaman jahe merah juga masih dapat tumbuh dengan baik sampai ketinggian 900 mdpl.
Sedangkan di Wonorejo ketinggiannya sekitar 800 mdpl, sehingga masih cocok untuk budidaya jahe merah.
"Budidaya jahe merah di daerah tersebut baru pertama kali dilakukan.
Ini berkat kerjasama antara Wana Agro dengan UNS. Nantinya, ke depan bakal dikembangkan riset dengan luas lahan 1,5 hektar pada lahan UNS untuk dikembangkan secara intensif," terang Ida Nugroho, seperti dikutip dari laman resmi UNS, Kamis (20/2/2020).
Dijelaskan, Ida Nugroho, jahe merah tidak seperti jahe pada umumnya.
Sebab bentuk luar yang berwarna merah cenderung mudah untuk dikenali.
Untuk rasanya jahe merah lebih pedas dibandingkan dengan jahe jenis lainnya.
Antioksidan yang tinggi
Berikut ini beberapa manfaat jahe merah:
1. Jahe merah mempunyai kandungan antioksidan yang tinggi, berfungsi sebagai pencegah radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh.
2. Selain itu jahe merah juga mengandung antiinflamasi dan antioksidan, sehingga dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dari serangan virus maupun bakteri.
Karena ada manfaat yang besar dari jahe merah terhadap sistem kekebalan tubuh, maka perlu dikembangkan lebih luas lagi.
• Cegah Virus Corona, Konsumsi 5 Makanan yang Mampu Menjaga Daya Tahan Tubuh Berikut Ini
• Dampak Virus Corona, Gelaran Seri Baru MotoGP di Qatar Dibatalkan, Fabio Quartararo Kecewa
Salah satunya dengan pengembangan budidaya jahe ini bisa dilakukan pada sekitar pekarangan.
Caranya dengan menanam di dalam pot atau diluar pot, sehingga sangat mudah.
"Jahe merah merupakan salah satu jenis herbal yang bisa mencegah masuknya virus kedalam tubuh.
Jadi budidaya jahe merah dapat bermanfaaat dan menguntungkan para petani juga masyarakat karena dapat memperoleh tambahan penghasilan atau pendapatan," jelas Ida. (Kompas.com/Albertus Adit)
Sebagian artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul Upaya Pencegahan Virus Corona, Akademisi UNS Kembangkan Jahe Merah
Virus Corona Daya Bunuhnya Rendah Tapi Mengapa Sangat Menakutkan Ini Penjelasan Medisnya
Ada penyebab pasti mengapa virus corona begitu ditakuti meski memiliki daya bunuh rendah. Simak penjelasan medisnya dari para ahli.
Setelah heboh di Wuhan, China, kini Indonesia mulai diserang virus corona.
Terbukti hari ini, Presiden Joko Widodo, mengungkapkan ada dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjangkit virus corona.
Kemunculan virus corona di Indonesia, sontak begitu mengkagetkan publik.
• 4 Fakta Ibu Anak WNI yang Positif Terinfeksi Virus Corona, Tinggal di Depok & Tertular Warga Jepang
• Waspada Virus Corona Masuk Indonesia, Simak Langkah Awal Melindungi Diri Sendiri dari Paparan Virus
Pasalnya banyak yang menyebut virus corona merupakan wabah penyakit berbahaya, menular dan mematikan.
Sebegitu menakutkan virus corona, rupanya ahli medis justru menyebut virus corona memiliki daya bunuh yang rendah.
Baru-baru ini terungkap sudah alasan mengapa virus corona yang memiliki daya bunuh rendah tapi begitu menakutkan di kalangan masyarakat.
Ketua Tim Riset Corona atau Formulasi Vaksin PNF, Chairul Anwar Nidom, mengatakan bahwa virus corona memiliki daya bunuh yang rendah, tetapi geraknya sangat cepat.
Penanganan soal kecepatannya tersebut harus juga ditemukan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan kalau ada dua orang di Indonesia yang positif terjangkit virus corona.
Jokowi menyampaikan bahwa dua Warga Negara Indonesia tersebut sempat melakukan kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.
• Sebelum Positif Corona 2 WNI Sempat Berdansa, Seperti Ini Lo Kontak Langsung yang Berisiko Tertular
• Cegah Virus Corona, Konsumsi 5 Makanan yang Mampu Menjaga Daya Tahan Tubuh Berikut Ini
Diketahui warga Jepang itu terdeteksi virus corona setelah meninggalkan Indonesia, saat tiba di Malaysia.
Setelah itu, Kemenkes melakukan penelusuran dan dipastikan bahwa ibu dan anak yang melakukan kontak dengan warga Jepang itu juga positif corona.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan bahwa kedua warga yang dinyatakan positif virus corona atau Covid-19 itu tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
Menkes Terawan juga menyebutkan bahwa dua orang WNI yang positif virus corona tersebut tinggal di wilayah Depok, Jawa Barat.
Dilansir kedua orang tersebut merupakan seorang ibu usia 64 tahun dan putrinya 31 tahun. (Kompas.tv/Christandi Dimas)
Sebagian artikel ini sudah tayang di Kompa.tv dengan judul Virus Corona Punya Daya Membunuh Rendah, Tapi Geraknya Cepat