TRIBUNSTYLE.COM - Ada penyebab pasti mengapa virus corona begitu ditakuti meski memiliki daya bunuh rendah. Simak penjelasan medisnya dari para ahli.
Setelah heboh di Wuhan, China, kini Indonesia mulai diserang virus corona.
Terbukti hari ini, Presiden Joko Widodo, mengungkapkan ada dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjangkit virus corona.
Kemunculan virus corona di Indonesia, sontak begitu mengkagetkan publik.
• 4 Fakta Ibu Anak WNI yang Positif Terinfeksi Virus Corona, Tinggal di Depok & Tertular Warga Jepang
• Waspada Virus Corona Masuk Indonesia, Simak Langkah Awal Melindungi Diri Sendiri dari Paparan Virus
Pasalnya banyak yang menyebut virus corona merupakan wabah penyakit berbahaya, menular dan mematikan.
Sebegitu menakutkan virus corona, rupanya ahli medis justru menyebut virus corona memiliki daya bunuh yang rendah.
Baru-baru ini terungkap sudah alasan mengapa virus corona yang memiliki daya bunuh rendah tapi begitu menakutkan di kalangan masyarakat.
Ketua Tim Riset Corona atau Formulasi Vaksin PNF, Chairul Anwar Nidom, mengatakan bahwa virus corona memiliki daya bunuh yang rendah, tetapi geraknya sangat cepat.
Penanganan soal kecepatannya tersebut harus juga ditemukan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan kalau ada dua orang di Indonesia yang positif terjangkit virus corona.
Jokowi menyampaikan bahwa dua Warga Negara Indonesia tersebut sempat melakukan kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.
• Sebelum Positif Corona 2 WNI Sempat Berdansa, Seperti Ini Lo Kontak Langsung yang Berisiko Tertular
• Cegah Virus Corona, Konsumsi 5 Makanan yang Mampu Menjaga Daya Tahan Tubuh Berikut Ini
Diketahui warga Jepang itu terdeteksi virus corona setelah meninggalkan Indonesia, saat tiba di Malaysia.
Setelah itu, Kemenkes melakukan penelusuran dan dipastikan bahwa ibu dan anak yang melakukan kontak dengan warga Jepang itu juga positif corona.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan bahwa kedua warga yang dinyatakan positif virus corona atau Covid-19 itu tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
Menkes Terawan juga menyebutkan bahwa dua orang WNI yang positif virus corona tersebut tinggal di wilayah Depok, Jawa Barat.
Dilansir kedua orang tersebut merupakan seorang ibu usia 64 tahun dan putrinya 31 tahun. (Kompas.tv/Christandi Dimas)
Sebagian artikel ini sudah tayang di Kompa.tv dengan judul Virus Corona Punya Daya Membunuh Rendah, Tapi Geraknya Cepat
Jangan Panik! Kenali Gejala dan Cara Pencegahan Virus Corona, dari Demam Hingga Sering Cuci Tangan
Kabar terjangkitnya Warga Negara Indonesia (WNI) asal Depok yang terjangkit virus corona seketika membuat publik ikut heboh.
Kendati demikian Pemerintah Indonesia meminta agar masyarakat tidak panik atas kabar paparan virus corona tersebut.
Yang harus dilakukan masyarakat Indonesia adalah mengenali gejala-gejala dari virus corona itu sendiri.
• Sebelum Positif Corona 2 WNI Sempat Berdansa, Seperti Ini Lo Kontak Langsung yang Berisiko Tertular
• Cegah Virus Corona, Konsumsi 5 Makanan yang Mampu Menjaga Daya Tahan Tubuh Berikut Ini
Dengan mengenal gejalanya, maka penyebaran virus corona di Negara Indonesia kemungkinan bisa dicegah.
Dikutip dari infografik Kompas.com yang bersumber dari Kementerian Kesehatan, berikut gejala klinis virus Corona:
Gelala Klinis:
- Demam
- Batuk, Pilek
- Gangguan Pernafasan
- Sakit Tenggorokan
- Letih Lesu
Pencegahan:
- Sering cuci tangan pakai sabun
- Gunakan masker bila batuk atau pilek
- Hati-hati kontak dengan hewan
- Bila batuk, pilek dan sesak nafas segera ke fasilitas kesehatan
• Faktanya WN Jepang yang Tulari Dua Warga Depok Virus Corona Baru Positif Setelah Tiba di Malaysia
• Waspadai Penularan Virus Corona, Berikut Adalah Orang yang Lebih Rentan Terinfeksi Covid-19
- Jangan mengonsumsi daging yang tidak dimasak
- Konsumsi gizi seimbang, perbanyak sayur dan buah
- Rajin olahraga dan istirahat cukup
Kondisi Terkini Pasien Positif Virus Corona
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menuturkan kondisi dua orang Indonesia positif Corona dalam keadaan baik dan hanya tinggal batuknya saja yang masih ada.
"Batuk, pilek, tadinya agak sesek dengan demam, kalau sekarang kondisinya agak batuknya aja," terang Terawan dikutip dari KompasTV.
Terawan mengungkapkan kepada dua pasien tersebut nantinya akan dilakukan pengecekan ulang meski telah dinyatakan positif Corona.
Tes itu akan dilakukan setelah dua minggu atau 14 hari.
Apabila hasil yang keluar dinyatakan telah negatif, dua pasien tersebut akan dipulangkan kembali ke rumah.
"Ini kondisi virusnya positif ternyata, ya nanti dievaluasi ulang," ucap dia.
"Kalau udah 14 hari dicek, kalau udah negatif ya kita kembalikan lagi. Sekarang diisolasi," imbuhnya.
Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril, mengatakan kondisi dari kedua warga negara Indonesia yang positif virus corona dalam keadaan baik.
"Alhamdulillah, keadaan umum pasien yang di rawat saat ini baik-baik saja. Pasien sadar penuh, keluhan panas tidak ada, batuk berkurang, tidak sesak napas," kata Syahril seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (2/3/2020).
Syahril menyebutkan tanda vital dari pasien berupa tensi, suhu, pernafasan, dan nadi kedua pasien tersebut dalam keadaan normal.
"Bisa berkomunikasi (dengan) baik. Jadi secara umum keadaannya baik," ujar Syahril.
Prosedur penanganan
Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto kemudian menjelaskan terkait prosedur penanganan terhadap kedua WNI yang postif virus corona tersebut.
Terawan menyebut, kedua WNI ini terdeteksi positif virus corona pada 1 Maret 2020.
"Penelusurannya sudah dilakukan, tepat setelah kami dengar berita tersebut," ujarTerawan seperti yang disiarakan oleh Kompas tv, Selasa (2/3/2020).
"Kami juga langsung melakukan pemisahan, mengingat ini merupakan kontak langsung," kata Terawan.
Menurut penuturannya, kedua WNI yang tinggal di Depok ini sudah diisolasi di sebuah tempat sebelum berstatus dalam pengawasan.
"Dari belum ada hasilnya pun ini yang di rumah sudah kami pisahkan, nanti saya akan dapat laporan terus," kata Terawan.
"Kami sudah cek, dan kami bawa. Sudah melakukan isolasi rumah. Sesuai prosedur kami lakukan, menjaga rumahnya," jelasnya.
Lebih lanjut Terawan mengatakan setelah mengetahui kedua orang itu melakukan kontak langsung dengan warga negara Jepang yang sebelumnya positif terjangkit virus corona, pihaknya langsung melakukan pemeriksaan secara mendalam.
"Karena ini kan kontak langsung, ini kan kita cek. Kalau enggak close kontak, itu berbeda. Kita mengacu pada epidologis, mana yang paling memungkinkan," ujarnya.
"Waktu itu masih ODP (Orang dalam pengawasan) begitu PDP (pasien dalam perawatan) kami sudah melakukan karantina, isolasi," tegasnya.
"Jadi PDP karena kemudian ada batuk pileknya saat dirawat," jelasnya.
Kemudian menurut penuturannya, tim kesehatan langsung melakukan swap (mengambil cairan dari tenggorkan atau hidup) kepada kedua WNI ini untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium.
Adapun hasil dari swap tersebut adalah postif.
"Terus langsung dilakukan swap yang hasilnya positif, Pagi ini saya dapatkan informasinya," ujarnya.
"Saya langsung laporkan kepada bapak Presiden dulu," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Terawan mengimbau agar masyarakat tidak panik dengan kabar ini.
Karena penanganan yang dilakukan oleh pemerintah sudah sesuai dengan prosedur WHO.
Selain itu, pemerintah juga akan selalu terbuka terkait kasus virus corona yang terjadi di Tanah Air.
"Dan jangan khawatir ini sudah sesuai dengan prosedurnya, mana yang harus di isolasi rumah atau pun yang dibawa, itu tergantung tipe kontaknya," ujarnya.
"Kami apa adanya, jujur, tidak ada yang kami sembunyikan," tegas Terawan.
Pemerintah Siap Hadapi Virus Corona
Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa pemerintah Indonesia sudah mempersiapkan fasilitas kesehatan untuk merawat pasien positif Virus Corona.
"Sejak awal, pemerintah benar-benar mempersiapkan," ujar Presiden Jokowi di Komplek Istana Kepresidenan, Selasa (2/3/2020).
"Persiapan misalnya ada lebih dari 100 rumah sakit yang siap dengan isolasi mengenai virus corona dengan standar isolasi yang baik," imbuhnya.
Tidak hanya itu, menurut penuturan Jokowi, Indonesia juga memiliki peralatan sesuai dengan standar internasional.
"Serta Indonesia telah memiliki persiapan untuk reagen yang cukup," kata Jokowi.
Adapula tim gabungan TNI Polri dan sipil, dalam penanganan virus corona di Indonesia.
Kepala negara ini juga menyebutkan pemerintah telah menyediakan anggaran untuk penanganan virus dari Wuhan yang merebak sejak akhir Desember 2019.
Ia juga menegaskan sekali lagi, bahwa Indonesia sangat serius dalam menghadapi virus tersebut.
"Karena kalau kita tidak serius untuk menangani ini kalau dianggap tidak serius ini sangat berbahaya," ujarnya.
"Karena memang penyakit ini perlu kita waspadai dan perlu kita hati-hati," tegasnya. (*)
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma) (Tribunnews.com/Daryono/Tio) (Kompas.com/Jimmy)
Sebagian artikel ini sudah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bagaimana Mengenali Gejala-Gejala Terjangkit Virus Corona?