3 Reaksi Alergi Obat, dari Bentol-bentol hingga Kematian Meski Jarang & Saran Saat Konsultasi Dokter

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Simak 3 reaksi manusia yang memiliki alergi obat. Dari bentol-bentol hingga pemivu kematian meski jarang terjadi. Saran saat konsultasi dokter.

Untuk alergi ringan, perawatan dan pengobatan dapat dilakukan dari rumah.

Selain Minum Susu, 4 Cara ini Bisa Mencegah Osteoporosis, Pola Hidup Sehat dan Mengurangi Garam

  • Sindrom Steven-Johnsons (SJS)

Reaksi alergi obat lain yang bisa muncul adalah Stevens-Johnsons syndrome (SJS) atau sindrom Steven-Johnson.

SJS cukup jarang terjadi di Indonesia, tapi merupakan kondisi serius.

Penyakit SJS menyebabkan kulit penderita gatal, mengelupas, bahkan sampai melepuh akibat dari reaksi berlebih terhadap obat dan infeksi tertentu.

Stevens–Johnson Syndrome adalah kelainan langka namun serius yang menyerang kulit, selaput lendir, alat kelamin, dan mata dan dalam kasus yang paling parah bahkan bisa menyebabkan kematian. (instagram.com/@mandystroyer)
  • Syok anafilaktik

Syok anafilaktik adalah reaksi elergi berat yang secara tiba-tiba dapat menyebabkan kematian.

Syok anafilaktik biasanya ditunjukkan dengan berbagai gejala termasuk ruam gatal, pembengkakan tenggorokan, dispnea, muntah, kepala terasa ringan, dan tekanan darah rendah.

Perlu Dicoba! 5 Manfaat Campuran Kunyit dengan Lada Hitam, Dari Cegah Kanker Hingga Diabetes

Selain itu, syok anafilaktik dapat mengganggu saluran pernapasan dan sesak napas, hal ini yang dapat mengancam jiwa.

Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH menjelaskan, anafilaktik terjadi dalam waktu singkat hingga menyebabkan kematian.

Kondisi seperti ini biasanya dipantau di rumah sakit agar dapat diberikan terapi injeksi.

Sabai Morscheck, Bjorka dan Ringgo Agus Rahman sedang berkonsultasi dengan dokter kandungan. (Instagram/ringgoagus)

Jujur saat berkonsultasi

Karena adanya risiko reaksi alergi obat seperti dipaparkan di atas, inilah yang membuat dokter harus menanyanyakan apakah pasien memiliki riwayat alergi atau tidak.

Baik alergi yang ringan hingga berat.

"Kalau ada riwayat alergi, tentu itu akan dihindari."

"Walaupun ada kemungkinan kecil, yang tadinya tidak alergi pada kesempatan lain muncul alergi," kata Faham.

Misalnya, sebelumnya minum antibiotik tidak ada alergi.

Halaman
123