TRIBUNSTYLE.COM - Makanan yang kita makan ternyata dilarang di berbagai negara dengan alasan tertentu, simak 10 makanan yang dilarang di berbagai negara Berikut ini.
Makanan yang dilarang oleh pemerintah Indonesia hanya makanan tertentu yang mengandung beberapa zat yan berbahaya.
Namun untuk jenis makanan lain, belum ada larangan khusus.
Ada berbagai makanan sehari-hari di beberapa negara yang dilarang oleh pemerintah.
• 5 Makanan Sehat yang Bisa Menimbulkan Masalah Pada Ginjal
• Musim Hujan Tiba, Hindari 4 Makanan Ini di Musim Hujan untuk Jaga Kesehatan
• 6 Makanan dan Minuman Paling Hits di Tahun 2019: Cheese Tea, Boba, Hingga Rice Bowl, Sudah Coba?
Pelarangan ini disebabkan karena adanya zat berbahaya atau makan tersebut dianggap tidak sehat.
Dikutip dari berbagai sumber, inilah makanan sehari-hari yang dilarang di sejumlah negara di dunia.
- Ayam
Di Eropa dan Inggris, ayam yang diberi klorin sudah dilarang sejak 1997 lalu.
Pencucian dengan menggunakan klorin dilakukan untuk mengurangi kemungkinan dari infeksi bakteri salmonella dan bakteri lainnya.
Di Eropa, metode ini dianggap berbahaya karena kandungan klorin yang tinggi akan berbahaya bagi kesehatan.
Pada tahun 2010, larangan yang sama juga diterapkan di Rusia.
- Kecap Asin
Kecap asin dilarang karena 82% dari kedelai ditanam dengan modifikasi genetik.
Efek dari modifikasi genetik ini akan berimbas pada manusia yang mengkonsumsinya, namun belum sepenuhnya diteliti.
Namun, kecap asin sudah dilarang di berbagai negara di Eropa, Rusia, dan negara-negara di teluk Persia.
Selain itu, kecap asin mengandung etyl carbamate yaitu zat karsinogen yang berbahaya.
- Keripik
Keripik kentang dan keripik yang mengandung olestra atau pengganti lemak sitetis, dilarang di Kanada dan Eropa.
Zat ini mencegah tubuh untuk menyerap zat dan vitamin yang bermanfaat dan dapat menyebabkan masalah pada pencernaan.
Olestra sering digunakan dalam produksi keripik kentang.
Selain itu olestra juga digunakan dalam produk-produk makanan lain seperti keju, margarin, kerupuk dan es krim.
- Agar-agar gelatin
Agar-agar gelatin dilarang di Eropa, Astralia dan negara-negara lain.
Agar-agar ini dinilai berbahaya karena mengandung konjak, serat yang membengkak ketika dalam keadaan lembab sehingga dapat menyebabkan tersendak, terutama jika dimakan oleh anak-anak.
- Mashed Potato instan
Mashed potato instan menggunakan butylhydroxyanisole (BHA, E320) dimana pengawet ini berpotensi membahayakan kesehatan.
BHA juga diyemukan di produk lain seperti makanan beku, suo dan mayones.
Zat ini sudah dilarang di Jepang dan beberapa negara Eropa.
- Bar Sereal
Bar sereal, oatmeal dan produk lain diseluruh dunia dianggap sebagai makanan yang sehat dan baik untu diet.
Tetapi di Denmark, produk ini dilarang karena menurut Denmark Veterinary and Food Administration, makanan ini mengandung zat yang dapat mengganggu kesehatan.
- Daging
Sapi dan kalkun yang diambil dagingnya sering disutik dengan hormon ractopamine.
Hormon ini membuat bobotnya naik secara cepat.
Para ilmuwan percaya bahwa daging ini bisa membahayakan kesehatan manusisa dan menyebabkan penyakit kardiovaskular.
Daging yang disuntik hormon ini sudah dilarang di berbagai negara, termasuk negara-negara Eropa, Cina dan Rusia.
- Apel
Departemen Pertanian Amerika menemukan bahwa 80% apel mengandung diphenylamine (DPA) yang membantu buah untuk tetap segar.
Maka dari itu Apel yang mengandung DPA dilarang di Amerika sejak 2012.
- Roti
Roti yang mengandung azodicarbonamide (ADA, E927) sudah dilarang di Eropa dan Australia.
ADA digunakan untuk membuat tepung putih dan membantu menjaga produk roti menjadi segar lebih lama.
Zat ini dapat menyebabkan alergi dan asma.
- Margarin
Mengkonsumsi lemak trans dapat menyebabkan masalah pada metabolisme.
Presentase lemak trans tertinggi ditemukan dalam margarin yaitu dekitar 15% dari total berat produk margarin.
Margarin dilarang di Kanada, Denmark dan Swiss.
Selain itu, banyak negara yang memiliki undang-undang yang membatasi penggunaan margarin dalam produk makanan.(TribunStyle.com/Anggie)