Baru Terdeteksi 2 Ribu Orang, Total Penderita HIV AIDS di Tulungagung Capai 100 Ribu Orang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HIV/AIDS

“Jika Faskes menerima pasien dengan infeksi oportunistik, bisa ditentukan pasien itu HIV atau bukan,” jelas Didik.

 

Untuk mengungkap para pengidap yang tersembunyi, Dinkes menggunakan metode notifikasi.

Jika ada satu pasien ditemukan, maka akan ditelusuri riwayat penularannya.

Karena penularan terbesar lewat hubungan seks, dia akan dibawanya dengan siapa saja sudah berhubungan badan.

“Terutama satu bulan terakhir, dia sudah melakukan aktivitas seks dengan siapa saja, harus diketahui,” tutur Didik.

 

Pasien itu diharapkan bersikap jujur, untuk mengungkap dengan siapa saja dia sudah berhubungan badan.

Selain itu juga dilakukan konseling pasangan.

Dia harus jujur dengan pasangannya, jika sudah terinfeksi HIV/AIDS.

Pasangannya juga akan dilakukan tes, untuk memastikan sudah tertular atau tidak.

Karena masa inbukasinya hingga 10 tahun, jika punya anak juga harus dites.

Untuk menekan jumlah Human Immunodeficiency Virus (HIV), pasien harus minum antiretroviral virus (ARV).

ARV diberikan gratis, dan harus diminum setiap hari seumur hidup.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul "Enggan Melapor ke Petugas Medis, Banyak Pasien HIV/AIDS Tulungagung Ditemukan Sudah Kondisi Parah"


Subscribe kanal YouTube dan Like fanpage Facebook TribunStyle.com berikut ini: