Berita Kriminal
KASIHAN Nasib Santri di Parepare, Niat Menuntut Ilmu Malah Disetrika Guru, Punggung Sampai Melepuh
Nasib pilu santri di salah satu pondok pesantre di Parepare, Sulawesi Selatan, punggungnya melepuh akibat disetrika gurunya sendiri.
Editor: Putri Asti
TRIBUNSTYLE.COM - Nasib pilu santri di salah satu pondok pesantre di Parepare, Sulawesi Selatan, punggungnya melepuh akibat disetrika gurunya sendiri.
Ya Allah pilunya nasib santri di salah satu pondok pesantre di Parepare, Sulawesi Selatan jadi korban penganiayaan higga membuatnya trauma.
MA(13) disetrika oleh gurunya sendiri hingga punggungnya melepuh.
Korban yang baru berusia 13 tahun itu saat ini sedang menjalani perawatan intensif.
Kasus terungkap setelah orang tua korban membuat laporan.
Nasib tragis dialami santri di Parepare, Sulawesi Selatan.
Santri berinisial MA berusia 13 tahun ini menjadi korban penganiayaan hingga menyebabkan trauma.
Baca juga: KONDISI Bocah Disetrika Tantenya di Sumut, Luka Bakar 30 Persen, Kini Tergolek Lemas Sakit Tipes
Punggungnya disetrika diduga oleh pembina pondok pesantren Pondok Tahfiz Al Quran Khairah Umma, Kota Parepare, Sulawesi Selatan.
Akibat penganiayaan itu, punggung MA ada luka dengan bentuk setrika.
Orang tua korban yang mengetahui peristiwa tersebut langsung melaporkan tindakan kekerasan tersebut ke Polres Parepare.
Kapolres Parepare, AKBP Arman Muis saat dikonfirmasi TribunParepare.com tak menampik terkait adanya laporan dugaan penganiayaan terhadap santri di pondok tahfiz Quran di Parepare.
"Kami telah menerima laporan dari warga terkait adanya indikasi penganiayaan yang dilakukan oleh pembinanya sendiri di pondoknya," ujarnya, Minggu (28/1/2024).
Baca juga: Bocah Dianiaya Gegara Rambutan Ditinggal Ibu Sejak Bayi, Baru Saja Yatim, Kini Malah Disetrika Tante
"Setelah mendapatkan laporan tersebut kami langsung menyikapi secara serius kasus penganiayaan santri ini yang diduga dilakukan oknum pembinanya sendiri," kata AKBP Arman Muis.
"Sehingga bagian punggung korban terdapat bekas penganiayaan yang diduga kena setrika pakaian," ungkapnya.
Pihaknya memaparkan bahwa kasus tersebut kini telah ditangani oleh Unit PPA Satreskrim Polres Parepare.
"Saat ini korban juga telah mendapatkan penanganan medis, dan semoga korban cepat pulih dan proses penyidikan dapat berjalan lancar," tutupnya.
Kasus Serupa - Bocah Disetrika Tantenya di Sumut, Luka Bakar 30 Persen, Tergolek Lemas Sakit Tipes
Bocah Yatim di Simalungun, Sumatera Utara, harus dirawat di rumah sakit setelah disetrika tantenya.
R (5), harus mengalami luka bakar kurang lebih 30 persen akibat perbuatan keji tantenya sendiri.
Selain itu, ternyata kondisi kesehatan R semakin memprihatinkan karena juga sakit tipes.
R (5), seorang bocah di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut), mengalami luka bakar akibat dianiaya tantenya, SM (53), memakai setrika panas.
Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (4/10/2023).
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Simalungun AKBP Ronald Sipayung mengatakan, korban saat ini sedang dirawat di sebuah rumah sakit di Pematang Siantar, Sumut.
Baca juga: TAMPANG SM, Tante yang Tega Setrika Perut Bocah Yatim di Sumut, Emosi Gara-gara Habiskan Rambutan
Korban dirawat di rumah sakit itu sejak Kamis (5/10/2023) sore.
Ronald menuturkan, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, korban mengalami luka bakar kurang lebih 30 persen.
"Kemudian ada gangguan elektrolit, ternyata korban ini juga menderita sakit tifus," ujarnya, dikutip dari Kompas TV.
Menurut Ronald, tim kedokteran Polres Simalungun beserta rumah sakit setempat terus memantau kondisi korban.
"Tadi pagi, tim kedokteran Polres Simalungun melakukan kunjungan. Siang ini, tim dokter rumah sakit dan kita melakukan kegiatan untuk membersihkan luka-luka yang masih ada dan masih basah di tubuh korban," ucapnya, Senin (9/10/2023).
"Kita masih melakukan tindakan untuk menyembuhkan dan merawat korban di rumah sakit sampai sembuh," imbuhnya.
Kronologi tante aniaya bocah di Simalungun
Ronald menjelaskan, peristiwa tersebut diketahui usai tetangga pelaku melapor ke kantor kepolisian sektor (polsek) setempat.
Tetangga itu mengaku mendengar tangisan korban yang tak henti-henti.
Mengenai kronologi, kejadian bermula saat SM pulang ke rumah usai dari ladang.
Setiba di kediamannya sekitar pukul 15.30 WIB, ia melihat rambutan miliknya dimakan habis oleh keponakannya, R.
SM juga mendapati sampah berserakan di rumahnya.
Baca juga: KISAH Pilu Anak Yatim di Sumatera Dianiaya Tantenya dengan Setrika Panas Gara-gara Habiskan Rambutan
"Kemudian, pelaku juga melihat nasi yang ada dalam rumah sudah habis. Dan pelaku ini bertanya kepada korban siapa yang menghabiskan dan kenapa habis, tapi korban tidak menjawab," ungkapnya.
Hal tersebut membuat pelaku emosi.
Lalu, ketika sedang menyetrika baju, pelaku secara spontan menganiaya keponakannya menggunakan setrika panas.
"Setelah itu, korban langsung menjerit dan menangis sampai tetangga mengetahui dan mendengar," tutur Ronald.
Ia mengungkapkan, korban dan pelaku tinggal dalam satu rumah.
R berada di rumah tantenya semenjak ayahnya meninggal empat bulan lalu.
Terkait pelaku, Ronald menerangkan bahwa SM sudah diperiksa dan kini ditahan di ruang tahanan Polres Simalungun sejak Kamis sore.
Diolah dari artikel TribunJabar.id dan Kompas.com
Sumber: Tribun Jabar
| Gak Kapok 4 Kali Dipenjara, Residivis Ini Ditangkap Lagi Kasus yang Sama, Bobol Rumah di Parepare |
|
|---|
| Detik-detik Mahasiswa Jogja Ditikam Temannya saat Menginap di Magelang, Pelaku Mengaku Cemburu Buta |
|
|---|
| Sosok Syarif Maulana Dosen Unpar Bandung Pelaku Kekerasan Seksual pada Mahasiswa, Kini Dinonaktifkan |
|
|---|
| Aksi Perawat di Aceh Rudapaksa Siswi 15 Tahun, Kenal dari Aplikasi Kencan, Diimingi Dibelikan iPhone |
|
|---|
| Pembunuhan Mahasiswi di Malang Jatim Baru Terungkap Setelah 1,5 Tahun, Pelaku Cucu Pemilik Kos |
|
|---|