Berita Kriminal
Ekuador Dilanda Perang Lawan Kartel Narkoba, Berawal dari Sosok Bos Geng 'Fito' Kabur dari Penjara
Ekuador perang lawan kartel, keadaan mencekam, presiden Daniel Noboa perintahkan pengamanan tegas. Sosok bos geng kartel jadi pemicu.
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: Dhimas Yanuar
Hal ini memicu konflik yang sedang berlangsung di negara tersebut hingga artikel ini ditulis.
Pihak berwenang menuduh Choneros mengendalikan penjara-penjara utama di Ekuador.
Penjara di Ekuador telah lama menjadi arena kekerasan utama di negara tersebut.
Pasukan keamanan telah berjuang untuk menghadapi geng-geng di dalam penjara yang penuh sesak.
Bahkan ada laporan menyebut bahwa para narapidana sering kali membajak cabang-cabang lembaga pemasyarakatan dan menjalankan jaringan kriminal dari balik jeruji besi, menurut pihak berwenang.
Menyusul kaburnya sosok Fito, lembaga penjara Ekuador pada hari Minggu melaporkan “insiden” di setidaknya enam penjara di berbagai provinsi.
Ekuador negara gagal?

Baca juga: SOSOK Fernando Villavicencio, Calon Presiden Ekuador Tewas Ditembak Saat Kampanye, Tinggalkan 5 Anak
“Waktunya sudah berakhir ketika narapidana penyelundup narkoba, pembunuh bayaran, dan kejahatan terorganisir mendikte pemerintah apa yang harus dilakukan,” kata Noboa dalam pengumuman video.
Daniel Noboa, putra seorang pengusaha atau taipan pisang di Ekuador, resmi menjadi presiden pada bulan November 2023 lalu.
Pemilu tahun 2023 di Ekuador dibayangi oleh kekerasan dan memburuknya situasi keamanan karena geng kartel yang merajalela.
Lalu beberapa kemudian, pembunuhan terhadap salah calon presiden terjadi, sosok nahas adalah Fernando Villavicencio.

Bahkan Ekuador sendiri dicap sebagai negara gagal, karena kriminalitas, geng kartel yang merajalela, hingga ekonomi amblas.
Pada hari Senin kemarin, Daniel Noboa telah mengutus kepada pasukan keamanan untuk mengambil tindakan keras pada sistem penjara yang bergolak di Ekuador, yang menurutnya, “telah hilang dalam beberapa tahun terakhir.”
Perekonomian Ekuador yang amblas bahkan menjadi salah satu negara yang mengadopsi uang Dollar Amerika Serikat.
Pelabuhan-pelabuhan di Ekuador menjadi titik transit utama bagi lewatnya kokain dengan konsumen terbanyak di Amerika Serikat dan Eropa.
Perekonomiannya terdolarisasi dan menjadikannya lokasi yang strategis bagi para penyelundup yang ingin mencuci uang.
(*)
(Tribunstyle/Dhimas)
Sumber: TribunStyle.com
Gak Kapok 4 Kali Dipenjara, Residivis Ini Ditangkap Lagi Kasus yang Sama, Bobol Rumah di Parepare |
![]() |
---|
Detik-detik Mahasiswa Jogja Ditikam Temannya saat Menginap di Magelang, Pelaku Mengaku Cemburu Buta |
![]() |
---|
Sosok Syarif Maulana Dosen Unpar Bandung Pelaku Kekerasan Seksual pada Mahasiswa, Kini Dinonaktifkan |
![]() |
---|
Aksi Perawat di Aceh Rudapaksa Siswi 15 Tahun, Kenal dari Aplikasi Kencan, Diimingi Dibelikan iPhone |
![]() |
---|
Pembunuhan Mahasiswi di Malang Jatim Baru Terungkap Setelah 1,5 Tahun, Pelaku Cucu Pemilik Kos |
![]() |
---|