Breaking News:

Berita Viral

PENAMPAKAN Rumah Akibat Pergeseran Tanah di Sukamakmur Bogor: Dinding Ambruk, Dapur dan Kamar Hancur

PENAMPAKAN ngeri rumah akibat pergeseran tanah di Sukamakmur Bogor: dinding ambruk, dapur dan kamar hancur.

TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
PENAMPAKAN ngeri rumah akibat pergeseran tanah di Sukamakmur Bogor: dinding ambruk, dapur dan kamar hancur. 

TRIBUNSTYLE.COM - PENAMPAKAN ngeri rumah akibat pergeseran tanah di Sukamakmur Bogor: dinding ambruk, dapur dan kamar hancur.

Dampak terkena pergeseran tanah, rumah warga di Kampung Cikoneng, RT 03/05, Desa Sukamakmur, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor ini hancur.

Tampak lokasi rumah ini berada di antara tebing tanah perbukitan dengan akses jalan perkampungkan yang terjal.

Rumah ini mengalami kerusakan berat di bagian area ruangan dapur dan kamar.

Dinding rumah tampak ambruk nyaris tak tersisa setelah area tanahnya bergeser dan amblas.

Beberapa area halaman samping rumah yang berpondasi beton tampak ikut amblas dan hancur.

Kondisi rumah rusak berat akibat pergeseran tanah
Kondisi rumah rusak berat akibat pergeseran tanah di Kampung Cikoneng, RT 03/05, Desa Sukamakmur, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jumat (22/12/2023).

Baca juga: Nasib Aji Rumah Terisolir, Akses Jalan Ditutup Pagar Kawat Berduri, Tanah Bakal Dijual Pemilik Lahan

Beberapa area lantai rumah yang tersisa juga terpantau dalam kondisi retak.

Rumah tersebut kini dikosongkan dan penghuni satu kepala keluarga mengungsi ke rumah kerabat yang masih di area kampung yang sama.

"Alhamdulillah gak ada yang luka ketimpa," kata Hendri (29), salah satu penghuni rumah tersebut kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (22/12/2023).

Dia mengatakan dia dan keluarganya berjumlah tiga orang berhasil menyelamatkan diri setelah langsung keluar rumah saat tanahnya mulai terasa bergetar.

Berdasarkan keterangan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, rumah terdampak di kampung yang sama juga menimpa satu rumah warga lainnya di RT 01/04 namun kondisinya rusak ringan.

Keduanya disebabkan pergeseran tanah yang terjadi pada Kamis 21 Desember 2023 siang.

"Dikarenakan kontur tanah yang labil sehingga terjadi pergeseran tanah," kata Kabid Ratik BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani dalam keterangannya.

Rumah Ambruk Akibat Gempa Cianjur, Kakek Nenek Kedinginan Tidur di Atas Makam : Kami Butuh Selimut

Bencana gempa bumi yang melanda wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menyisakan duka mendalam.

Melansir dari Kompas.com, jumlah korban jiwa dalam bencana ini mencapai 271 jiwa.

Dari data yang dihimpun oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pada Rabu (23/11/2022) sore, tercatat dari 271 korban jiwa, 37 persennya merupakan anak-anak.

Baca juga: Ya Allah Nak Ayah di Cianjur Nangis Temukan Anaknya di Kantong Jenazah: Itu Anak Saya, Baju Merah

"Persentasenya sekitar 37 persen.

Jadi memang banyak anak-anak, tapi kalau dilihat keseluruhan tetap banyak di luar anak-anak," kata Kepala BNPB Suharyanto.

"Ditemukan terakhir umur 6 tahun anak-anak, sudah hari kedua ternyata juga bisa selamat.

Artinya dalam gempa ini atau bencana ini maut tidak melihat usia dan apa yang melekat pada diri seorang manusia," tuturnya.

Sementara itu, korban luka-luka mencapai 2.043 orang dan jumlah warga mengungsi adalah 61.908 orang.

Rumah ambruk akibat gempa di Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.
Rumah ambruk akibat gempa di Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. (TribunJabar/Muamarrudin Irfani)

Selain banyaknya korban meninggal dunia dan luka-luka, banyak juga kisah mengharukan para korban yang tersajikan selama proses evakuasi.

Dilansir TribunStyle.com dari TribunnewsBogor.com, kali ini kisah pilu datang dari pasangan kakek nenek korban gempa Cianjur.

Mereka membagikan kisah pilu di penampungan.

Kakek bernama Dedi (56) bersama istri dan juga 4 cucunya harus tidur di atas makam pasca bencana gempa ini.

Mereka terpaksa tinggal di posko penampungan setelah rumah mereka rusak 50 persen akibat gempa bumi.

Mereka memutuskan mengungsi karena kerap terjadi gempa susulan.

"Daripada kenapa-kenapa, rumah juga sudah roboh sebagian temboknya, jadi kita kosongkan.

 Bawa semua anak-anak mengungsi di sini," beber Dedi.

Dedi berserta istri dan cucunya tidur di tanah TPU Panumbangan sejak Senin (21/11/2022), dengan beralaskan karpet masjid dan tenda terpal seadanya.

TPU ini dulunya adalah sawah yang kini dihibahkan untuk menjadi pemakaman.

Disebut ada sekitar 20 orang telah dikubur TPU ini, sisa tanah yang masih kosong dimanfaatkan sementara menjadi posko penampungan.

Diketahui ada beberapa warga sekitar yang menjadi korban gempa juga dikubur di pemakaman itu.

Meski merasa sedikit takut, Dedi dan pengungsi lainnya tak memiliki pilihan lain.

"Sudah empat jenazah dikubur di TPU ini saat warga tinggal di atas pengungsian," jelasnya.

Dedi pun mengungkap sejumlah barang-barang yang sangat dibutuhkan saat di penampungan.

"Saat ini kami masih butuh selimut, tenda layak, pakaian, dan matras untuk warga saya," pungkas Dedi.

(TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy).

Artikel ini diolah dari TribunnewsBogor.com

Sumber: Tribun Bogor
Tags:
pergeseran tanahBogorambrukberita viral hari ini
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved