Pengungsi Rohingya
Bikin Jengkel Kelakuan Pengungsi Rohingya, Nyantai Tambak Ikan Dipakai BAB, jadi Bau Kotoran!
Warga Kabupaten Pidie, Aceh, dibuat jengkel dengan kelakuan pengungsi Rohingnya yang sembarangan gunakan tambak ikan sebagai tempat BAB.
Editor: Putri Asti
TRIBUNSTYLE.COM - Kedatangan ribuan pengungsi Rohingya tak hentinya menimbulkan masalah baru di tengah masyarakat.
Baru-baru ini, viral di media sosial kelakuan etnis Rohingya yang bikin warga Pidie, Aceh, geram.
Bagaimana tidak, mereka seenaknya menggunakan tambak ikan untuk buang air besar (BAB).
Gara-gara buang air besar sembarangan 180 pengungsi Rohingya yang ditampung di pinggir Pantai Gampong Blang Raya, Kabupaten Pidie, dipindahkan.

Mereka dipindahkan jauh dari pemukiman warga setempat yang kesal dengan ulah mereka yang BAB sembarangan.
Keuchik Gampong Batee Zakaria menyatakan bahwa pemindahan tersebut dilakukan karena pengungsi Rohingya telah mengganggu masyarakat setempat dengan tindakan buang air besar (BAB) ke tambak milik warga.
Baca juga: WN Bangladesh Makelar Penyelendupan Rohingya di Aceh, Sempat Nyamar Jadi Pengungsi, Cuan Rp 3 Miliar
"Tentu saja, tindakan tersebut dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan potensi konflik antara pengungsi dan masyarakat lokal," terangnya.
Namun, perlu diakui bahwa masalah ini mungkin merupakan hasil dari kurangnya persiapan infrastruktur dan koordinasi yang memadai dalam menanggapi kehadiran pengungsi.
Keuchik Zakaria menegaskan bahwa masyarakat sebelumnya menolak kedatangan etnis Rohingya, namun, mereka setuju untuk menampung sementara atas permintaan Pemerintah Kabupaten Pidie.
Dalam kondisi ini, mungkin perlu dipertanyakan apakah pemerintah setempat telah menyediakan infrastruktur yang memadai untuk menangani kebutuhan dasar pengungsi, seperti tempat buang air.
Sementara itu, Protection Associate UNHCR Yance Tamaela menjelaskan bahwa pihaknya telah berusaha mencari solusi bersama kepolisian dan tokoh masyarakat.
Meskipun ada kesepakatan untuk menempatkan pengungsi di tenda di pesisir, keluhan warga terkait perilaku pengungsi menunjukkan bahwa perlu tindakan lebih lanjut.
Dalam melihat permasalahan ini, perlu diambil pendekatan holistik.

Baca juga: Emak-emak di Aceh Tarik Paksa dan Usir Pengungsi Rohingya dari Desanya, Ngeyel Ogah Pergi
Pertama, pemerintah setempat harus bekerja lebih keras untuk menyediakan fasilitas dasar, termasuk tempat buang air, sehingga pengungsi dapat hidup dengan layak tanpa mengganggu masyarakat setempat.
Kedua, komunikasi yang lebih baik antara pemerintah, masyarakat, dan UNHCR harus dibangun untuk mengatasi ketidaksetujuan awal dan membangun pemahaman bersama.
Sumber: Tribun Jateng
Tak Bisa Mendarat di Aceh, Pengungsi Rohingya Baru Sudah Sampai di Sumut, Nahkoda Kapal Kabur |
![]() |
---|
PILU Pengungsi Rohingya Kelabakan Diusir, Kini Dikembalikan ke BMA, Anak-anak Trauma & Ketakutan |
![]() |
---|
Pengungsi Rohingya di Aceh Tuntut Penampungan yang Layak, Seratusan Warga Gelar Aksi Mogok Makan |
![]() |
---|
3 Warga Rohingya Tersangka Penyelundupan Pengungsi, Cuan Rp 42 Juta/Orang, Pakai Alat Profesional |
![]() |
---|
Pilu Jerit & Tangis Terdengar Saat Tenggelamnya Kapal Rohingya Bermuatan 200 Orang di Laut Andaman |
![]() |
---|