Berita Kriminal
Laporkan Kepsek Cabul di Sampang, Bu Guru Malah Diintimidasi, Tengah Malah Dapat Telepon: Bawa Nama
Seorang oknum kepala sekolah di Sampang, Madura dilaporkan ke polisi karena diduga berkali-kali melakukan pelecehan kepada guru hingga wali murid.
Editor: Febriana Nur Insani
TRIBUNSTYLE.COM - Seorang oknum kepala sekolah di Sampang, Madura akhirnya dilaporkan ke polisi.
Ia diduga berkali-kali melakukan pelecehan, baik secara verbal maupun non verbal kepada guru hingga orangtua murid.
Setelah melaporkan oknum kepsek tersebut, salah seorang korban malah mendapat intimidasi.
Ya, seorang guru Sekolah Dasar (SD) di Madulang, Sampang, Madura, Jawa Timur, berinisial H mengaku kerap dilecehkan oleh kepala sekolah di tempatnya mengajar.
Tak hanya sekali, kepala sekolah yang berinisial MF (57) itu diduga berkali-kali melecehkan H.
Baca juga: Kelakuan Bejat Kepsek SD di Sampang, Suka Minta Cium Siswi, Guru hingga Wali Murid Diajak Ngamar

Kasus ini pun kini tengah viral di media sosial.
Berdasarkan keterangan unggahan di akun Instagram @infosampang Kamis (7/12/2023) lalu, tak hanya H saja, namun guru lain hingga orangtua murid juga mengaku dilecehkan oleh MF.
Pelecehan itu dilakukan MF baik secara verbal maupun non verbal.
Hal tersebut membuat para korban mengaku resah.
"Awalnya saya anggap bercanda, tapi kok setiap hari seperti itu keterlaluan, kurang bermoral menurut saya,"
"Kalau ke saya itu mau pegang-pegang," ujar H di unggahan tersebut.
Dikutip dari TribunMadura.co, terduga korban terdiri dari dua guru dan dua warga.
H dan para korban lainnya yang tidak disebutkan inisialnya rupanya telah berupaya memberikan efek jera terhadap MF dengan mengadu ke Dinas Pendidikan Sampang.
Sehingga, terlapor dimutasi, bahkan Surat Keputusan (SK) pemindahan tempat tugas tersebut telah keluar atau diterima MF.
Baca juga: Kepsek SD di Madura Suka Cium Siswi hingga Gesekkan Perut ke Guru, Pelaku Ngaku Hanya Guyon
H mengatakan, respons pemerintah daerah saat itu langsung memberikan SK mutasi kepada MF.
Namun, hal tersebut tidak dihiraukan MF dengan alasan sakit.
"Pada saat itu saya sudah sepakat bersama rekan saya untuk melaporkan ke Dinas Pendidikan agar tidak mengulangi perbuatannya lagi," terangnya.
"Saat sudah dinyatakan pindah dari sekolah, terlapor masih sempat menggoda rekan saya dengan mengajaknya ke hotel," tuturnya.
Hal tersebut membuat H dan korban lainnya kemudian melaporkan MF ke polisi pada Rabu (6/12/2023).
H mengungkapkan MF merupakan Kepala Sekolah pindahan yang sudah setahun berdinas di SD tempatnya mengajar.
Berselang beberapa bulan MF mulai melecehkan H.
Pelecehan yang kerap kali dilakukan adalah verbal terutama pada bulan Agustus 2023 lalu.
Bahkan dirinya bersama satu rekan guru lainnya merasa resah.
Baca juga: Kepsek SMP di Deliserdang Tertunduk Diborgol, Punya Fetish Ngeri, Suka Pegang Area Sensitif Siswinya

H Mengaku Diintimidasi
Usai melaporkan dugaan pelecehan tersebut ke kepolisian, H mengaku diintimidasi hingga dikabarkan akan dimutasi.
Dugaan intimidasi itu disampaikan oleh seseorang yang menghubunginya tengah malam melalui telepon.
Seseorang yang meneleponnya itu meminta agar H segera mencabut laporannya ke pihak kepolisian.
Namun, H bersama keluarganya enggan mencabut laporan ke polisi, dengan alasan menyangkut harga diri serta agar memberikan efek jera.
"Seseorang yang menelepon sempat membawa-bawa nama pejabat, agar saya mencabut laporan."
"Saya tidak bisa menyampaikan namanya, namun akan saya sampaikan nanti ke penyidik polres," kata H, Senin (11/12/2023), dikutip dari TribunMadura.co.
Tak hanya itu, H juga sempat diminta menandatangani surat pernyataan untuk dimutasi dari lembaga sekolah yang menjadi tempat mengajarnya saat ini.
Namun, H dengan tegas enggan menandatangani surat tersebut.
"Saya tidak menandatangani, di sini saya korban, tapi kenapa saya yang malah mau dimutasi," terangnya.
Ia berharap kepada pihak kepolisian agar segera memproses laporan dugaan pelecehan verbal maupun fisik yang dilayangkan pada Rabu (6/12/2023) lalu.
Sebab, banyak guru perempuan yang mengaku khawatir dengan adanya kejadian ini.
"Saya tidak mau perlakuan terlapor ini menjadi kekhawatiran para guru perempuan di sekolah, semoga laporan ini menjadi efek jera," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Linda Nur Dewi R)(TribunMadura.com)
Diolah dari Tribunnews.com, TribunMadura.com, dan TribunMadura.com
Sumber: Tribunnews.com
Gak Kapok 4 Kali Dipenjara, Residivis Ini Ditangkap Lagi Kasus yang Sama, Bobol Rumah di Parepare |
![]() |
---|
Detik-detik Mahasiswa Jogja Ditikam Temannya saat Menginap di Magelang, Pelaku Mengaku Cemburu Buta |
![]() |
---|
Sosok Syarif Maulana Dosen Unpar Bandung Pelaku Kekerasan Seksual pada Mahasiswa, Kini Dinonaktifkan |
![]() |
---|
Aksi Perawat di Aceh Rudapaksa Siswi 15 Tahun, Kenal dari Aplikasi Kencan, Diimingi Dibelikan iPhone |
![]() |
---|
Pembunuhan Mahasiswi di Malang Jatim Baru Terungkap Setelah 1,5 Tahun, Pelaku Cucu Pemilik Kos |
![]() |
---|