Berita Kriminal
ASTAGFIRULLAH Belasan Siswa SMA di Tebet Jadi Korban Bullying Kakak Kelas, Dada dan Kemaluan Dipukul
MIRIS! belasan siswa SMAN di kawasan Tebet, Jakarta Selatan diduga menjadi korban bullying kakak kelasnya sendiri, dipukuli di dada hingga kemaluan.
Editor: Ika Putri Bramasti
TRIBUNSTYLE.COM - Ada belasan siswa SMAN di kawasan Tebet, Jakarta Selatan diduga menjadi korban bullying kakak kelasnya sendiri.
Peristiwa penganiayaan dilakukan oleh terduga 15 siswa kelas XI dan XIII SMAN tersebut.
Para korban ini dipukuli di daerah dada hingga kemaluannya.
Lebih mirisnya lagi, penganiayaan telah dilakukan secara berulang dan bergilir di sejumlah tempat.
“Klien kami, AF (16), dan 11 teman sebayanya menjadi korban bullying atau penganiayaan senior di sekolahnya. AF dipukul di area dada ke bawah, termasuk kemaluan,” kata kuasa hukum korban Fahrizal Husin Nasution saat dikonfirmasi, Minggu (10/12/2023).
 
Baca juga: Fatir Korban Kasus Bully yang Diamputasi di Bekasi Meninggal, Polisi Sudah Tetapkan 1 Tersangka
Terakhir, 1 Desember 2023 lalu, peristiwa itu terjadi di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan.
“Jadi hari Jumat itu para korban dipanggil atau diundang ke rumah salah satu pelaku. Mereka diminta datang pas sore hari,” tutur Fahrizal.
“Nah, pas klien saya datang, dia bilang sudah ada beberapa temannya yang dianiaya dan disiksa oleh kakak kelasnya,” lanjut dia.
Fahrizal mengatakan, aksi itu dilakukan secara bergilir di dalam sebuah ruangan.
Setiap orang, lanjut Fahrizal, dipanggil secara bergantian lalu dipukul habis-habisan oleh beberapa seniornya.
“Begitu satu orang selesai, dia (AF) dipanggil. Mukanya lalu ditutup, area mata terutama, kemudian dihajar,” ungkap dia.
Kini, kasus penganiayaan yang diderita AF dan teman-temannya telah dilaporkan ke kepolisian.
Laporan itu dibuat oleh ibu AF dan teregistrasi dengan nomor LP/B/3647/XII/2023/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya tertanggal 2 Desember 2023.
MIRIS Bullying Siswi SMA di Lampung, Korban Masuk RSJ, Dipaksa Adegan Asusila, Guru: Anak Jahil
Astagfirullah, malangnya nasib seorang siswi SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung berinisial.
Korban yang berinisial MA ini mengalami depresi berat karena kasus bullying yang menimpanya.
MA bahkan dimasukan ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Lampung oleh keluarganya karena begitu tertekan. Bahkan ada dugaan MA disuruh untuk beradegan asusila.
 
MA harus dilarikan ke RSJ karena diduga sering mengigau bahkan berteriak-teriak setelah dibully.
Dikutip TribunJakarta dari YouTube iNews TV, MA mengaku kerap disuruh teman-temannya untuk beradegan asusila lalu direkam para pelaku.
"Disuruh foto aneh-aneh, suka baju, nonton porno," ucap MA.
MA mengaku jika tak menuruti perintah para pelaku dirinya diancam akan diperkosa.
Baca juga: ASTAGA Siswa MAN 1 Medan Jadi Korban Bully, Dipaksa Makan Lumpur hingga Hisap Sandal, Sempat Diculik
"Ancaman dia itu mana 'Ayok buka baju'," kata MA.
"Kalau enggak mau diperkosa," imbuhnya.
MA mengaku perundungan itu diterimanya sejak bulan Juli hingga awal Desember 2023.
Di rentang waktu tersebut perundungan tersebut terus berulang dan terjadi di dalam kelas.
 
"Sudah lama dari bulan Juli," ucap MA. "Ada teman-teman melihat," imbuhnya.
Kakak MA, CP menangis melihat adiknya mendapatkan perlakuan tak manusiawi dari teman sekelasnya.
"Adik saya enggak mungkin tahu kayak gitu, dia itu enggak ngerti," ujar CP.
CP menduga MA dibully sejak awal duduk di kelas 12.
"Mungkin dari masuk kelas 12 itu sudah dibully," kata CP
Sementara itu Humas SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung Oktaviani Delasani memberikan pernyataan mengejutkan.
Di saat siswa SMA tersebut mengalami depresi dan trauma berat, Oktaviani Delasani justru lebih memilih percaya dengan ucapan para pelaku.
Oktaviani Delasani mengatakan tidak terjadi perundungan di lingkungan sekolah.
"Anak yang diduga sebagai pelaku ini cuma bilang 'Si korban minta tolong saya videoin dia pakai bahasa Korea'," kata CP.
"Terjadilah dia di-videoin, mungkin namanya anak-anak jahil 'ngomongnya agak didesa-desahin',"
"Tapi mereka tidak pernah (membully), karena korban ini dekat dengan anak-anak laki itu," "Tidak ada (bully)," imbuhnya.
Disuruh Remas Payudara
Paman korban Andi mengatakan, keponakannya dipaksa untuk meremas payudara sambil mendesah.
"Yang kami dapat hanya beberapa video yang direkam minggu lalu. Sebelumnya sudah pernah beberapa kali direkam juga, jadi keponakan saya ini dipaksa untuk mendesah,"
"Terus ada juga dia dipaksa untuk memegang-megang dadanya, semua itu direkam dan disebarkan oleh teman-temannya ini," ujar Andi, Senin (4/12/2023).
Andi melanjutkan, atas kejadian yang dialami keponakannya tersebut, pihak keluarga telah melapor ke Mapolresta Bandarlampung.
(Kompas.com/Dzaky Nurcahyo).
Artikel ini diolah dari Kompas.com
Sumber: Kompas.com
| Gak Kapok 4 Kali Dipenjara, Residivis Ini Ditangkap Lagi Kasus yang Sama, Bobol Rumah di Parepare |   | 
|---|
| Detik-detik Mahasiswa Jogja Ditikam Temannya saat Menginap di Magelang, Pelaku Mengaku Cemburu Buta |   | 
|---|
| Sosok Syarif Maulana Dosen Unpar Bandung Pelaku Kekerasan Seksual pada Mahasiswa, Kini Dinonaktifkan |   | 
|---|
| Aksi Perawat di Aceh Rudapaksa Siswi 15 Tahun, Kenal dari Aplikasi Kencan, Diimingi Dibelikan iPhone |   | 
|---|
| Pembunuhan Mahasiswi di Malang Jatim Baru Terungkap Setelah 1,5 Tahun, Pelaku Cucu Pemilik Kos |   | 
|---|
 
							 
                 
											 
											 
											 
											