Breaking News:

Berita Kriminal

Kelakuan Bejat Kepsek SD di Sampang, Suka Minta Cium Siswi, Guru hingga Wali Murid Diajak Ngamar

Kelakuan kepala sekolah SD di Sampang, kerap minta cium hingga mengajak check in ke hotel kepada guru hingga wali murid. Begini nasibnya sekarang.

Editor: Putri Asti
Eva.vn
Kelakuan kepala sekolah SD di Sampang, kerap minta cium hingga mengajak check in ke hotel kepada guru hingga wali murid. 

TRIBUNSTYLE.COM - Kok ya berani-beraninya, seorang kepala sekolah SD di Sampang, melecehkan guru hingga wali murid.

Dia kerap mengajak guru dan orang tua siswanya untuk check in ke hotel.

Bahkan hampir setiap hari, guru perempuan merasa resah karena pelaku seolah menggoda ingin meminta cium.

Lantas, bagaimana nasib kepala sekolah tersebut sekarang?

Ilustrasi, kepsek SD di Sampang ajak guru hingga wali murid ngamar di hotel
Ilustrasi, kepsek SD di Sampang ajak guru hingga wali murid ngamar di hotel (Istimewa)

Beginilah nasib kepala sekolah (kepsek) di salah satu SD di Sampang yang kerap menggoda guru bahkan wali murid.

Adapun nasib kepsek SD di Sampang berinisial MF (57) itu kini berakhir dipolisikan.

Baca juga: Kepsek SMP di Deliserdang Tertunduk Diborgol, Punya Fetish Ngeri, Suka Pegang Area Sensitif Siswinya

Kepsek berinsial MF yang kerap menggoda bahkan melecehkan guru hingga wali murid ini kini dilaporkan.

Ia dilaporkan oleh sejumlah guru Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Sampang ke pihak kepolisian, Rabu (6/12/2023).

Apa yang dilakukan oleh sejumlah guru itu bukan tak beralasan.

Mereka tak tahan atas perilaku Kepsek berinisial MF (57) tersebut, sebab diduga telah melecehkan secara verbal, maupun non verbal.

Salah satu guru, Holilah menceritakan bahwa pelecehan yang dilakukan sering kali dilakukan.

Bahkan hampir setiap hari sehingga ia beserta satu orang guru perempuan lainnya merasa resah.

Ilustrasi kepsek lecehkan guru hingga wali murid
Ilustrasi kepsek lecehkan guru hingga wali murid (Indianexpress)

Pelecehan yang dilakukan oleh terlapor, seakan merendahkan seorang perempuan.

Ia kerap bersikap seperti menggoda ingin meminta cium, bahkan mengajak ke hotel untuk tidur bersama.

"Begitupun dia (terlapor) hampir menyentuh payudara, dan menggesekkan perutnya ke belakang badan saya," ujarnya.

Perlakukan terlapor, kata Holilah tidak hanya terhadap guru perempuan di lembaga sekolahnya saja.

Satu wali murid dan satu orang warga juga diduga menjadi korban.

Baca juga: Guru Bejat di Karawang, Diduga Cabuli Siswi SD hingga Satu Kelas, Baru 8 Murid yang Berani Ngaku

Dengan begitu, yang datang ke Unit PPA Polres Sampang untuk memenjarakan MF sebanyak 4 orang.

Semuanya diduga menjadi korban pelecehan kepsek tersebut.

"Terlapor ini juga pernah mencoba melihat payudara wali murid saat menandatangani rapot siswa," tandasnya.

Beralasan Sakit

Upaya untuk memberikan efek jera terhadap terlapor sebenarnya telah dilakukan guru setempat dengan mengadu ke Dinas Pendidikan Sampang.

Sehingga, terlapor dimutasi, bahkan SK pemindahan tempat tugas tersebut telah keluar atau diterima terlapor.

Namun tak kunjung mengindahkan.

"Terlapor sampai saat ini tidak pindah tugas dengan alasan sakit."

"Jadi kami terpaksa melaporkan ke pihak kepolisian karena kami takut terjadi hal yang tidak diinginkan, terutama terhadap murid," tuturnya.

Terpisah, salah satu penyidik Unit PPA Sat Reskrim Polres Sampang, Aipda R.

Sukardono Kusuma membenarkan atas laporan yang dilayang oleh guru SD di Sampang.

Terlapor merupakan oknum kepsek atas dugaan kasus perbuatan cabul.

Menurutnya, setelah dilakukan penyelidikan, pemeriksaan terhadap terduga korban diantaranya, 2 guru, beserta 2 warga.

Hasilnya, pelecehan yang dilakukan terlapor berupa verbal dan fisik.

"Untuk selanjutnya, kami akan melakukan pendalaman, pemeriksaan saksi-saksi, dan Kepsek yang bersangkutan," tukasnya.

Kasus Lainnya - Guru Bejat di Karawang, Diduga Cabuli Siswi SD hingga Satu Kelas, Baru 8 Murid yang Berani Ngaku

Astagfirullah, bejatnya seorang guru Sekolah Dasar (SD) Negeri di Kecamatan Purwasari, Karawang.

Guru tersebut langsung diamankan polisi karena diduga telah mencabuli puluhan siswi atau siswa perempuan muridnya sendiri.

Bahkan disebut korban pencabulan mencapai satu kelas. Namun sampai saat ini baru 8 siswi perempuan yang berani speak up atau angkat bicara bahwa mereka telah menjadi korban pencabulan sang guru.

Suasana SDN di Purwasari, Karawang yang gurunya mencabuli puluhan siswi diduga hingga satu kelas. Seorang guru Sekolah Dasar (SD) Negeri di Kecamatan Purwasari, Karawang, diamankan polisi karena diduga mencabuli puluhan siswi atau siswa perempuan muridnya sendiri.
Suasana SDN di Purwasari, Karawang yang gurunya mencabuli puluhan siswi diduga hingga satu kelas. Seorang guru Sekolah Dasar (SD) Negeri di Kecamatan Purwasari, Karawang, diamankan polisi karena diduga mencabuli puluhan siswi atau siswa perempuan muridnya sendiri. (WartaKotalive.com/ Muhammad Azzam)

Ke 8 siswa tersebut melaporkan guru tersebut ke Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Polres Karawang.

Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Abdul Jalil mengungkapkan bahwa usai setelah mendapatkan laporan para siswa yang diantar oleh keluarga mereka, polisi langsung mengamankan sang guru SDN.

"Iya ada laporan oleh para orang tua korban di sekolah tersebut. Kami langsung amankan terduga pelaku pada Jumat (17/11/2023) malam," kata Abdul pada Sabtu (18/11/2023).

Abdul menyebut, pihaknya belum bisa memberikan keterangan secara lengkap, Sebab, masih proses pemeriksaan terhadap pelaku.

"Saat ini pelaku masih kami periksa secara intensif," katanya.

Baca juga: ASTAGFIRULLAH Suami Guru Ngaji di Semarang Cabuli 16 Bocah SD, Warga Geram, Usir Pelaku dari Kampung

Terkait informasi jumlah korban hampir satu kelas di sekolah tersebut Abdul Jalil belum mau berspekulasi.

Menurut dia setelah selesai pemeriksaan baru akan disampaikan.

"Nanti saja kalau sudah selesai pemeriksaan kami akan rilis. Jadi sementara itu saja dulu, ya," katanya.

Sementara itu Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang, Cecep Mulyawan mengaku belum mengatahui peristiwa pencabulan yang terjadi di sekolah dasar Purwasari.

Namun dia memastikan akan meminta informasi ke kantor dinas cabang di Purwasari.

"Belum tahun saya karena belum dapat laporan dari kantor dinas cabang," katanya.

Sementara Korwilcambidik Purwasari, Dede Rahayu menyebut pihaknya belum bisa memberikan keterangan.

"Sementara ini saya belum bisa memberikan info saya mau ke polres," singkatnya.

Sementara Camat Purwasari Muhana juga membenarkan informasi tersebut. 

Dia mendapatkan informasi itu dari Kapolsek Purwasari.

"Iya kapolsek telpon saya soal info itu, saya masih minta data validnya. Kapolsek juga masih nunggu baru observasi karena ditarik ke Polres," katanya.

Terkait jumlah korban pencabulan banyak atau lebih dari satu, Muhana juga membenarkan.

"Iya lebih dari satu (korbannya), saya rencana mau menuju ke lokasi," katanya.

Sementara Korwilcambidik Purwasari, Dede Rahayu menyebut pihaknya belum bisa memberikan keterangan.

"Sementara ini saya belum bisa memberikan info saya mau ke polres," singkatnya.

(MAZ)

(*)

Artikel diolah dari Tribun-Medan.com dan WartaKotalive.com

Sumber: Tribun Medan
Tags:
kepala sekolahSampangNgamarpelecehan
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved