Breaking News:

NASIB Mohammad Tewas Ditembak Tentara Israel, Mengira Sudah Gencatan Senjata, Peluru Menembus Dada

Pilunya nasib Mohammad Ibrahim Fahed Bahloul, bocah 10 tahun tewas ditembak di bagian dada oleh tentara Israel.

DCIP
Bocah 10 tahun tewas ditembak di bagian dada oleh tentara Israel 

Abu Sharekh lulus musim panas ini dengan gelar sarjana teknik dari Portland State University, di Oregon, sebagai sarjana Fulbright.

Dia pulang ke rumah dengan perasaan gembira karena telah mendapatkan pekerjaan di Rumah Sakit al-Ahli di Kota Gaza dan dapat berkumpul kembali dengan keluarganya.

Dalam kurun waktu seminggu mulai tanggal 7 Oktober, harapan-harapan itu sirna seolah hancur di bawah reruntuhan rumah-rumah yang rata dengan tanah di lingkungannya di Kota Gaza.

Gambar yang diambil dari posisi dekat Sderot di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza pada 31 Oktober 2023 ini menunjukkan sebuah tank Israel melaju di dekat perbatasan di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas Palestina.
Gambar yang diambil dari posisi dekat Sderot di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza pada 31 Oktober 2023 ini menunjukkan sebuah tank Israel melaju di dekat perbatasan di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas Palestina. (AP/Erik Marmor)

Tetap bernapas menjadi hal yang diimpikannya.

Tempat kerjanya menjadi lokasi ledakan yang mengerikan.

Berbagi rumah dengan 70 kerabat pengungsi lainnya di sebuah rumah di Khan Younis, Abu Sharekh mengatakan hari itu dimulai dengan kegelisahan tentang bagaimana mendapatkan roti untuk memberi makan banyak anak di sana.

Kedua putra Abu Sharekh, berusia 5 dan 10 tahun, bertahan hidup hanya dengan makan kacang kalengan.

Air dijatah, hanya 300 mililiter (10 ons cairan) per orang setiap hari.

Pada malam hari, tempat tinggal mereka gelap gulita.

Namun, Abu Sharekh mengatakan ini lebih baik daripada tempat penampungan PBB yang penuh sesak dan kotor di Pusat Pelatihan Khan Younis, tempat ibunya tinggal.

Foto yang dirilis Dr. Marawan Abu Saada memperlihatkan bayi-bayi Palestina yang lahir secara prematur di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza City, Jalur Gaza, wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak 1967 dan diblokade sejak 2007, Minggu, 12 November 2023.
Foto yang dirilis Dr. Marawan Abu Saada memperlihatkan bayi-bayi Palestina yang lahir secara prematur di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza City, Jalur Gaza, wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak 1967 dan diblokade sejak 2007, Minggu, 12 November 2023. (Dr. Marawan Abu Saada via AP)

Tempat penampungan tersebut menampung hampir 11 kali lipat dari kapasitas yang ditentukan dengan hampir 20.000 orang.

“Ini tidak bermartabat,” kata Abu Sharekh.

Laki-laki dan perempuan mengantri untuk menggunakan fasilitas toilet yang sama.

Penantiannya begitu lama sehingga perkelahian pun terjadi.

Berbagai macam sampah menumpuk di luar.

Tidak ada pasokan makanan atau air yang stabil.

Terlebih ibunya, seorang penyintas kanker, menderita masalah pencernaan dan membutuhkan toilet selama dua hingga tiga jam sehari.

Hal ini tidak mungkin didapatkan di tempat penampungan.

“Sungguh memilukan, saya berada di dalam gedung administrasi tempat penampungan, dia berada di luar, dan saya memohon kepada pria di depan pintu agar mengizinkannya masuk ke toilet,” katanya.

“Saya tidak bisa melakukan apa pun agar dia bisa masuk, saya sangat tidak berdaya, dapatkah Anda bayangkan?” tandasnya.

(TribunStyle.com/Putri Asti)

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
tertembakIsraelGazaPalestina
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved