Breaking News:

Berita Kriminal

Nasib Wiwik Ustrini, Guru SMP di Lamongan Dibacok Murid, Imbas Tegur Sepatu, Jari Tangan Jadi Korban

Seorang guru wanita di sebuah SMP swasta di Lamongan jadi korban penganiayaan muridnya sendiri hanya karena tegur soal sepatu. Ia ditikam pakai bendo.

YouTube Pos Kupang
Wiwik Ustrini dibacok muridnya lantaran pelaku tak terima ditegur (kiri) - Ilustrasi (kanan) 

TRIBUNSTYLE.COM - Kasus penganiayaan guru oleh muridnya sendiri kembali terjadi, kali ini menimpa Wiwik Ustrini.

Guru yang mengajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sebuah SMP swasta di Lamongan, Jawa Timur itu terluka dianiaya murid hanya karena menegur soal sepatu.

Pelaku melepar kursi hingga menikam korban menggunakan senjata tajam jenis bendo.

Ya, seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) swasta di Kecamatan Sugio, Lamongan, Jawa Timur berinisial M (14) menganiaya gurunya di kelas dengan senjata tajam.

Kasi Humas Polres Lamongan Ipda Anton Krisbiantoro mengungkapkan, penganiayaan terhadap guru bernama Wiwik Ustrini (49) itu terjadi lantaran sang siswa tak terima ditegur karena tak memakai sepatu.

Baca juga: ASTAGFIRULLAH Siswa di Demak Nekat Bacok Gurunya di Sekolahan, Diduga Tak Terima Diberi Nilai Jelek

Siswa SMP di Lamongan tega membacok gurunya gegara ditegur tak pakai sepatu
Siswa SMP di Lamongan tega membacok gurunya gegara ditegur tak pakai sepatu (IST)

"Kami terima laporannya itu Rabu (15/11/2023) sore sekitar pukul 16.15 WIB," ujar Anton Krisbiantoro, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (16/11/2023).

Anton mengungkapkan, mulanya korban hendak mengajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di ruang kelas VIII, Rabu (15/11/2023).

Sang guru mendapati siswanya M (14) dan dua siswa lain tidak memakai sepatu. Melihat pemandangan tersebut, korban menegur para siswa tersebut.

Tak terima dengan teguran tersebut, M kemudian beranjak dan melempar kursi ke arah korban sampai mengenai kakinya.

Guru tersebut kemudian meminta bantuan dua orang siswa lain, untuk mengantar pelaku keluar dari ruangan.

Namun beberapa saat kemudian, pelaku yang tidak menerima teguran tersebut, kembali ke ruangan kelas tempat korban berada, sambil membawa senjata tajam jenis bendo.

"Oleh pelaku, bendo lantas diayunkan ke arah korban hingga mengenai jari tangan kiri," katanya.

Baca juga: TERKUAK Keseharian Siswa di Demak Bacok Guru di Depan Kelas, Malam Jualan Nasi Goreng & Pendiam

Aksi tersebut memicu kegaduhan di ruangan kelas.

Beberapa siswa berteriak ketakutan. Pihak kepolisian masih mendalami kasus ini lebih lanjut, termasuk meminta keterangan beberapa orang saksi.

"Kalau pelapor sudah memberikan keterangan kepada penyidik," ucap Anton.

ASTAGFIRULLAH Siswa di Demak Nekat Bacok Gurunya di Sekolahan, Diduga Tak Terima Diberi Nilai Jelek

Teganya seorang siswa di Kabupaten Demak.

Usai membacok gurunya sendiri, siswa tersebut disebut langsung kabur memakai motornya. 

Kini siswa pelaku pembacokan tersebut masih diburu polisi setempat.

Kapolres Demak AKBP Muhammad Purbaya memberikan keterangannya, peristiwa pembacokan guru oleh siswa terjadi sekira pukul 09.30 di sekolah yang berada di wilayah Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak.

Ilustrasi
Ilustrasi ()

Pelaku berinisial RS yang masih duduk di kelas XII itu tiba-tiba membacok leher gurunya bernama Fathur.

"Setelah melakukan pembacokan itu, pelaku melarikan diri menggunakan sepeda motor."

"Tim Resmob Polres Demak kini sedang bergerak bersama tim dari Polsek Kebonagung," kata AKBP Purbaya kepada Tribunjateng.com, Senin (25/9/2023). 

Motif dari tindakan pelaku didasari oleh ketidakpuasan terhadap hasil penilaian tengah semester.

"Dia melakukan tindakan ini setelah merasa tidak puas dengan nilai yang diperolehnya dalam penilaian tengah semester," jelas AKBP Muhammad Purbaya.

Saat ini, korban masih mendapat perawatan di UGD RSUP dr Kariadi Semarang.

"Alhamdulillah, menurut informasi dari Kepala Desa Pilang Wetan, perkembangan korban cukup baik setelah dirujuk di Semarang. Korban saat ini sudah dapat diajak komunikasi," ungkapnya.

AKBP Purbaya menambahkan, Satreskrim Polres Demak masih terus melakukan upaya pengejaran terhadap pelaku yang tega membacok gurunya sendiri.

"Kami sedang dalam proses pengejaran terhadap pelaku," tambahnya. 

Baca juga: Alasan Kepsek MAN 1 Pamekasan Minta Siswa Bayar Rp 500 saat Masuk Toilet, Guru Malah Dipecat

Kronologi Siswa Bacok Gurunya

Seorang siswa kelas XI di MA Yasua di Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak telah melakukan pembacokan terhadap gurunya.

Pembacokan ini diduga dipicu oleh masalah nilai yang buruk.

Korban pembacokan adalah Ali Fatkhur Rohman, yang merupakan Wakil Kesiswaan dan guru olahraga di MA Yasua Demak itu.

Pelaku merupakan murid kelas XI berinisial AR.

Kepala MA Yasua, Masrukin menjelaskan, kedua pihak, pelaku dan korban, tinggal di desa yang sama yakni di Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak.

Kejadian ini berlangsung di ruang kelas XII IPS.

Awalnya pelaku tiba-tiba masuk ke ruangan membawa sepeda motor.

Sebelum memasuki ruangan, pelaku menyapa guru tersebut.

Setelah itu, tanpa melakukan komunikasi lebih lanjut, pelaku langsung mengambil sebilah celurit yang disembunyikan di belakang punggungnya.

"Guru (korban) sedang duduk di meja sambil mengawasi murid yang sedang mengerjakan ujian tengah semester (PTS)."

"Tiba-tiba, tersangka datang dan masuk ke dalam kelas."

"Siswa (tersangka) tersebut sempat mengucapkan salam terlebih dahulu sebelum menyerang guru yang sedang mengawasi," kata Masrukin kepada Tribunjateng.com, Senin (25/9/2023).

Setelah melancarkan serangan, pelaku meninggalkan celurit di tempat kejadian dan melarikan diri menggunakan motor yang dikendarai.

Masrukin menjelaskan, pelaku dikenal sebagai siswa yang sering berkelakuan nakal dan pernah mengulang kelas karena belum memenuhi syarat nilai yang diperlukan.

Akibat serangan ini, Ali Fathkur mengalami luka di bagian belakang leher dan lengan kiri dengan kedalaman sekira 10 sentimeter, menurut keterangan dokter.

Di sisi lain, Kapolsek Kebonagung, Iptu Suwondo menyatakan, pelaku diduga melakukan pembacokan karena memiliki ketidakpuasan terhadap korban.

Pelaku sering absen dari sekolah dan tidak memenuhi tugas-tugas yang diberikan oleh guru.

Meskipun sudah pernah diberi nasehat oleh korban, pelaku mungkin tidak menerima nasehat tersebut.

Saat ini, polisi masih melakukan pengejaran terhadap pelaku yang melarikan diri setelah melakukan serangan tersebut. 

(Kompas.com/Hamzah Arfah)(TribunJateng.com)

Artikel diolah dari Kompas.com dan TribunJateng.com 

Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari iniWiwik UstriniSMPpenikamanLamongan
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved