Berita Kriminal
ASTAGFIRULLAH Ayah di Aceh Besar Cabuli Anak Kandung hingga Hamil, Bayi Lahir, Keluarga Baru Lapor
Simak kasus seorang ayah tega mencabuli anak kandung, kali ini terjadi di Aceh Besar, jabang bayi hasil inses sudah lahir.
Editor: Dhimas Yanuar
Lalu F masuk ke dalam kamar, tetapi P tidak mau alias menolak berhubungan.
F mengatakan kepada terdakwa kenapa P itu tidak mau perzinahan.
Mendengar hal itu, Zk masuk ke dalam kamar untuk merayu P agar mau dengan F.
Terdakwa juga masuk ke dalam kamar dan mengatakan kepada P “hay nyan ketua pemuda katem laju bek sampe meramah getanyoe” (hay itu ketua pemuda, kamu mau saja jangan nanti kita bermasalah).
Setelah itu F masuk ke dalam kamar untuk malakukan perzinahan dengan P, sementara terdakwa dan A berada di ruang tamu, serta Zk berada di teras rumah.
Beberapa saat kemudian pulanglah ayah terdakwa.
Mengetahui ayahnya pulang, terdakwa langsung menghampirinya dan menanyakan “yah na neubloe kupi” (ayah ada beli kopi).
Lalu ayah terdakwa menjawab “hana” (tidak ada) dan diajaklah sang ayah untuk membeli kopi ke warung simpang tiga dengan menggunakan sepeda motor.
Terdakwa kemudian meninggalkan ayahnya di warung kopi tersebut dan ianya pulang ke rumah.
Sekitar setengah jam kemudian, F keluar dari dalam kamar dan duduk bergabung bersama erdakwa.
Terdakwa lalu mengatakan kepada F “hay na peng bacut ta bloe ie” (hai ada uang sedikit kita beli minuman).
Lalu ianya mengatakan ada dan memberi uang Rp.100.000.
Terdakwa bersama Zk kemudian keluar menuju warung simpang tiga untuk membeli minuman soda dan kue.
Lalu, terdakwa bersama A, Zk, dan F minum dan makan bersama di rumah terdakwa.
Sekitar pukul 04.30 WIB, terdakwa beserta para saksi keluar dari rumah untuk pulang ke rumah masing-masing.
Saat terdakwa dan A mengantar P pulang, bahan bakar sepeda motor sudah menipis.
Terdakwa mengatakan kepada A “nyoe menyeuk kabeh han trok le nyoe ta intat jih, nyoe tawoe basot u simpang lhee untuk tanyoe mita peng” (ini minyak sudah habis tidak sampai lagi kalau kita antar dia, ini kita kembali lagi ke simpang tiga untuk kita cari uang).
Terdakwa bersama A dan P kembali lagi ke Simpang Tiga dan berhenti di depan masjid Simpang Tiga atau bersebelahan dengan SMPN 1 Simpang tiga.
Sekitar pukul 08.00 WIB, terdakwa masuk ke dalam SMPN 1 Simpang Tiga untuk meminjam uang kepada MD untuk membeli BBM dan di beri uang Rp 10.000.
Selanjutnya terdakwa pergi menuju kios untuk membeli BBM dengan menggunakan sepeda motor milik MD.
Di saat terdakwa keluar dari sekolah tersebut, terdakwa melihat warga Gampong Pante, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie sudah datang untuk menangkap P dan A.
Terdakwa kemudian kembali ke dalam sekolah untuk mengembalikan sepeda motor milik MD.
Lalu terdakwa melihat sudah tidak ada lagi P dan A karena sudah ditangkap oleh warga dan di bawa ke kantor desa.
Terdakwa kemudian merasa ketakutan dan memutuskan untuk bersembunyi di SMAN Simpang Tiga.(*)
(*)
Artikel diolah dari SerambiNews.com
Penulis: Agus Ramadhan
(*)
Artikel ini diolah dari Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Gak Kapok 4 Kali Dipenjara, Residivis Ini Ditangkap Lagi Kasus yang Sama, Bobol Rumah di Parepare |
![]() |
---|
Detik-detik Mahasiswa Jogja Ditikam Temannya saat Menginap di Magelang, Pelaku Mengaku Cemburu Buta |
![]() |
---|
Sosok Syarif Maulana Dosen Unpar Bandung Pelaku Kekerasan Seksual pada Mahasiswa, Kini Dinonaktifkan |
![]() |
---|
Aksi Perawat di Aceh Rudapaksa Siswi 15 Tahun, Kenal dari Aplikasi Kencan, Diimingi Dibelikan iPhone |
![]() |
---|
Pembunuhan Mahasiswi di Malang Jatim Baru Terungkap Setelah 1,5 Tahun, Pelaku Cucu Pemilik Kos |
![]() |
---|