INNALILLAHI! TKI Indramayu Tewas Tragis di Hong Kong, Tertabrak Saat Pulang Belanja Bersama Majikan

Innalillahi wa inna ilaihi rojiun! TKI Asal Indramayu Tewas Tragis di Hong Kong, Tertabrak Saat Pulang dari Pasar Bersama Majikan, Ironisnya sang Majikan Ikutan Tewas!

Kabar duka datang dari Hong Kong. Seorang Pekerja TKI atau Tenaga Kerja Indonesia alias Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Indramayu, Jawa Barat, bernama Siti Purwaningsih, meninggal dunia dalam kecelakaan tragis di kawasan Taipo, Senin (6/10/2025).

Lebih memilukan lagi, majikan Siti yang ikut bersamanya saat kejadian juga dilaporkan meninggal dunia di tempat.

Peristiwa ini sontak mengguncang kalangan pekerja migran.

Rekan-rekan sesama TKI ramai membagikan kabar duka tersebut di media sosial, mengiringinya dengan doa dan ungkapan belasungkawa mendalam.

Menurut informasi yang beredar, Siti Purwaningsih tengah berjalan kaki pulang dari pasar bersama seorang nenek, majikan yang selama ini ia rawat.

Di tengah perjalanan, mobil yang melaju kencang menabrak mereka berdua.

Siti dikabarkan terjepit di antara mobil dan tiang listrik, hingga akhirnya tak tertolong.

Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu, Asep Kurniawan, membenarkan kabar duka tersebut.

“Iya benar, PMI tersebut bernama Siti Purwaningsih asal Desa Kalensari, Kecamatan Widasari,” ujar Asep saat dihubungi.

Begitu mendapat laporan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang memberangkatkan Siti untuk memastikan penanganan kasus hingga pemulangan jenazah ke tanah air.

“Sudah kami urus, dokumen dan koordinasi dengan P3MI sudah nyambung, sekarang tinggal menunggu pemulangan saja,” tambah Asep seperti dikutip Kompas.com .

Saat ini, pihak terkait masih menunggu kepastian jadwal kedatangan jenazah di Indonesia, sekaligus menelusuri kronologi lengkap kecelakaan yang merenggut nyawa Siti dan majikannya itu.

Kepergian Siti Purwaningsih menyisakan duka mendalam, terutama bagi keluarga di tanah air yang menanti kabar kepulangannya, namun kini hanya bisa menyambutnya dalam peti jenazah. (*)