Breaking News:

Berita Kriminal

ASTAGFIRULLAH Remaja 16 Tahun Dipukuli & Dianiaya Sampai Koma, Diduga Gegara Langgar Aturan Hijab

Viral video seorang remaja 16 tahun dianiaya dan dipukuli sampai koma, diduga karena langgar aturan hijab.

Editor: Dhimas Yanuar
IRNA
Viral video seorang remaja 16 tahun dianiaya dan dipukuli sampai koma, diduga karena langgar aturan hijab. 

Badan peradilan dan keamanan Iran belum memberikan alasan resmi atas penangkapan jurnalis bernama Maryam Lotfi itu.

Namun diyakini tujuannya adalah untuk mencegah tersebarnya berita tentang cedera yang dialami Armita Geravand.

“Lembaga keamanan Iran mengatakan kondisi Armita Geravand disebabkan oleh tekanan darah rendah – sebuah skenario yang sering diulangi oleh lembaga-lembaga tersebut,” kata kelompok hak asasi manusia yang berbasis di Iran, Dadban, melalui media sosial.

Dalam sebuah video yang diposting IRNA, orang tua Geravand mengatakan putri mereka mengalami tekanan darah rendah, kehilangan keseimbangan, dan kemudian kepalanya terbentur di dalam gerbong kereta.

“Saya pikir tekanan darah putri saya turun, saya tidak terlalu yakin,” kata ibunya.

Ia menambahkan, tidak ada gunanya menimbulkan kontroversi.

Namun kelompok hak asasi manusia Hengaw mengatakan mereka menerima informasi yang menunjukkan bahwa orang tua Geravand sebenarnya diwawancarai di depan petugas keamanan tingkat tinggi "di bawah tekanan besar."

Hengaw meminta pihak berwenang untuk mempublikasikan rekaman dari dalam gerbang, dan mengklaim bahwa pernyataan orangtuanya dibuat di bawah tekanan.

Pada bulan Agustus lalu, surat kabar online Faraz mengungkapkan bahwa pemerintah kota di Tehran telah mempekerjakan 400 “petugas hijab.”

Menurut laporan tersebut, yang tidak dibantah oleh anggota Dewan Kota Teheran, misi personel petugas hijab adalah untuk mengeluarkan peringatan lisan, mencegah perempuan tanpa jilbab masuk dan menyerahkan perempuan yang tidak patuh kepada polisi.

(*)

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Artikel diolah dari Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
berita kriminalIranhijabgadis
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved