Pria Rudapaksa Anak SD, Pelaku Ngaku Jadi Wartawan di Tanahlaut Lalu Imingi Korban Kerja di Tambang

TRIBUNSTYLE.COM - AKSI bejat pria rudapaksa anak SD dan ngaku jadi wartawan di Tanahlaut lalu imingi korban kerja di tambang.

Seorang pria yang merupakan petugas keamanan di Kota Pelaihari, Kabupaten Tanahlaut, kini menjadi tahanan di Mapolres Banjarbaru.

Pelaku sebelumnya juga mengaku sebagai wartawan di Kota Pelaihari, Kabupaten Tanahlaut.

Pria berinisial AC (43) itu nekat mencabuli anak yang masih duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar dengan iming-iming kerja di tambang. Korban merupakan tetangga istri muda pelaku.

Semua itu berawal ketika pelaku mengajak korban pergi ke Kota Banjarbaru, Sabtu (22/7/2023) malam.

Pelaku mengajak korban pergi dengan modus ingin memberikan pekerjaan, sebagai kasir pada satu perusahaan tambang batu bara.

Baca juga: Cinta Ditolak, Pelajar SMP di Bengkalis Bunuh Adik Kelas, Rudapaksa Korban dengan Baju Penuh Darah

"Korban berangkat menggunakan motor pelaku dari Pelaihari menuju Banjarbaru," kata Kapolres Banjarbaru AKBP Dody Harza Kusumah, melalui Kasat Reskrim, Iptu Zuhri Muhammad, Rabu (20/9/2023).

Sesampainya di Banjarbaru, korban dibawa oleh pelaku ke Hotel The Herlina, yang berlokasi di Jalan Angkasa, Kelurahan Syamsudin Noor, Kecamatan Landasan Ulin.

Pelaku mengajak korban ke hotel dengan alasan menunggu bos perusahaan tambang batu bara pemberi pekerjaan.

Bukannya bertemu dengan si bos tambah, korban malah langsung di ajak ke dalam kamar hotel.

"Sesampainya dalam kamar hotel, korban tiba-tiba merasa tidak enak badan karena kedinginan saat di perjalanan," ujarnya.

Momen itu rupanya langsung dimanfaatkan oleh pelaku untuk memenuhi hasrat birahinya, dengan menyuruh korban untuk membuka pakaian dan menggantinya sarung yang sudah di persiapkan oleh pelaku.

Tidak sampai di situ, pelaku kemudian berdalih ingin memberikan pijatan untuk menyembuhkan korban dari sakit.

Saat memijat korban, pelaku memasukan jarinya ke alat kelamin korban, lalu menyetubuhinya beberapa saat kemudian .

"Korban kemudian takut dan pelaku mengakhiri perbuatannya. Akhirnya korban diajak tidur berdua di dalam kamar hotel tersebut sampai keesokan harinya," jelasnya.