Berita Kriminal
ASTAGA! Kos-kosan di Pejaten jadi Sarang Prostitusi, 4 Pasangan Kumpul Kebo Diciduk, Ada LGBT
Polisi grebek kos-kosan di Jalan Siaga Raya, Pejaten Barat, Pasar Minggu yang jadi sarang prostitusi online. Ada 4 pasangan kumpul kebo hingga LGBT.
Editor: Putri Asti
TRIBUNSTYLE.COM - Kos-kosan jadi tempat prostitusi online di Pejaten Barat baru saja digrebek polisi.
Petugas gabungan yang terdiri atas pihak Kelurahan Pejaten Barat, Polsek Pasar Minggu, dan TNI menjaring 4 pasangan kumpul kebo.
Salah satu dari keempat pasangan tersebut merupakan sesama jenis yang kedapatan tengah mesum.
Berikut kronologi penggrebekannya!

Jajaran aparat Kelurahan Pejaten Barat bersama anggota TNI dan Polri, menggerebek rumah indekos di Jalan Siaga Raya, Pejaten Barat, Pasar Minggu, yang diduga menjadi sarang prostitusi online, Selasa (19/9/2023) malam.
Pantauan Wartakotalive.com di lokasi, penggerebekan dilakukan sekira pukul 20.15 WIB.
Baca juga: ASTAGFIRULLAH Pelajar di Makassar Nekat Jadi Muncikari Prostitusi Online, Gadis SMA Dijual di MiChat
Para petugas kepolisian dan TNI, beserta pihak Kelurahan Pejaten Barat, mulai melakukan sweeping ke setiap kamar di indekos tersebut.
Selama kurang lebih 30 menit melakukan sweeping, sejumlah pasangan didapati berduaan di dalam indekos.
Bahkan, saat pintu indekos dibuka, satu pasangan sedang tidak berbusana.
Saat diperiksa identitasnya, diketahui mereka bukan pasangan suami istri.
Setidaknya terdapat empat pasangan yang diketahui bukan pasangan suami istri (pasutri).

Baca juga: Ketua RT Gerebek Kos-kosan di Tegal yang Jadi Tempat Prostitusi Online, Tarif Mulai Rp 50 Ribu
Bahkan, satu dari empat pasangan tersebut merupakan sesama jenis.
Mereka pun digelandang ke Kelurahan Pejaten Barat untuk dimintai keterangan.
Para pasangan yang bukan suami istri tersebut, akhirnya digelandang ke Kelurahan Pejaten Barat, untuk didata lebih lanjut.
Kasus Serupa - PENAMPAKAN Kos-kosan di Tegal Tempat Prostitusi, Anak di Bawah Umur Open BO, Tiap Hari Ada Pelanggan
Berikut penampakan kos-kosan yang dijadikan tempat prostitusi online di Jalan Cinde Kencana Kelurahan Tegalsari, Kota Tegal.
Setiap hari, ada saja pria hidung belang keluar masuk kos-kosan tersebut.
Mirisnya, prostitusi online tersebut mengeksploitasi anak di bawah umur untuk dijadikan PSK.
Hal ini diketahui usai warga sekitar resah dengan aktivitas di dalam kos itu.

Warga Perkampungan Jalan Cinde Kencana Kelurahan Tegalsari, Kota Tegal, diresahkan dengan kos-kosan yang dijadikan tempat prostitusi menggunakan aplikasi ijo atau Michat.
Kos-kosan tersebut disewakan secara per jam untuk prostitusi online.
Baca juga: HENDAK Bisnis Konter Hp, Pria di Jayapura Malah Buka Prostitusi, Istri Nekat Dijual, Dijadikan PSK!
Mirisnya, prostitusi online tersebut mengeksploitasi anak di bawah umur untuk dijajakan ke lelaki hidung belang.
Informasi yang diterima tribunjateng.com, petugas kepolisian sudah melakukan penggerebekan di kos-kosan tersebut, pada Selasa (25/7/2023) siang.
Saat itu sejumlah tiga orang diamankan ke Polres Tegal Kota.
Dua laki-laki yaitu IB (20) dan CA (17), diduga sebagai mucikari atau yang menawar-nawarkan korban ke lelaki hidung belang.
Sedangkan satu perempuan HN (15), diduga merupakan korban eksploitasi anak yang dijual melalui aplikasi Michat.

Warga setempat, Yani (48) mengatakan, kos-kosan tersebut dijadikan tempat transaksi prostitusi online belum lama, baru sekira dua bulan.
Ia sendiri sebelumnya merupakan pengelola kos-kosan tersebut selama 3 tahun.
Saat itu ia menyewakannya secara benar untuk tempat kos bulanan.
Tetapi oleh pemilik kos diminta dikosongkan dan disewakan ke orang lain.
Setelah itu, kos-kosan tersebut justru menjadi prostitusi dengan modus Michat.
"Baru dua bulan ini, karena saya mengelola sewa bulanan sampai Idul Fitri kemarin. Yang saya tahu sekarang malah buat Michat," katanya, Rabu (2/8/2023).
Yani mengatakan, sepemantauannya kos-kosan disewakan secara per jam.
Baca juga: Pesan PSK Lewat MiChat, Pria di Kendari Syok yang Muncul Waria, Malah Diperkosa, Rp 20 Juta Digasak!
Rata-rata wanita yang menempat masih muda, bahkan ada anak di bawah umur dengan seragam putih-putih.
"Kita warga di sini terganggu. Kadang mereka berisik dan nyanyi-nyanyi sampai pukul 02.00 WIB. Warga yang menegur, malah ditantang," ujarnya.
Warga lain, Yati (52) mengatakan, kos-kosan tersebut jadi bebas belum lama ini, sebelumnya merupakan kos-kosan umum yang disewakan bulanan.
Setelah disewakan ke orang yang beda, dibuat menjadi harian.

Tiap harinya banyak laki-laki yang berdatangan.
Sementara saat penggerebekan sendiri, banyak anak-anak atau bocah.
"Dulunya kos-kosan biasa, setelah dipegang orang beda dibuat seperti itu," ungkapnya.
Saat ditemui di kantor, Kasatreskrim Polres Tegal Kota, AKP Darwan, membenarkan atas penggerebekan kos-kosan tersebut.
Tetapi ia enggan berkomentar.
Artikel diolah dari WartaKotalive.com dan TribunJateng.com
Sumber: Warta Kota
Gak Kapok 4 Kali Dipenjara, Residivis Ini Ditangkap Lagi Kasus yang Sama, Bobol Rumah di Parepare |
![]() |
---|
Detik-detik Mahasiswa Jogja Ditikam Temannya saat Menginap di Magelang, Pelaku Mengaku Cemburu Buta |
![]() |
---|
Sosok Syarif Maulana Dosen Unpar Bandung Pelaku Kekerasan Seksual pada Mahasiswa, Kini Dinonaktifkan |
![]() |
---|
Aksi Perawat di Aceh Rudapaksa Siswi 15 Tahun, Kenal dari Aplikasi Kencan, Diimingi Dibelikan iPhone |
![]() |
---|
Pembunuhan Mahasiswi di Malang Jatim Baru Terungkap Setelah 1,5 Tahun, Pelaku Cucu Pemilik Kos |
![]() |
---|