Breaking News:

Berita Kriminal

SYOK Yuni saat Dengar Curhatan Imam Masykur, Rahasianya Dipegang Oknum Paspampres Praka RM

Rahasianya dipegang Paspampres, Imam Masykur sembunyikan masalah dari pacar, Yuni sang pacar syok tahu fakta sebenarnya.

Editor: Dhimas Yanuar
(Tiktok/yunimauliza_)
Potret Kebersamaan Yuni Mauliza dan Imam Masykur. 

TRIBUNSTYLE.COM - Kasus penculikan Imam Masykur sampai tewas dianiaya Paspampres masih berlanjut. 

Bahkan curhatan Imam Masykur, pria asal Aceh pada kekasihnya, Yuni Mauliza pun mulai terungkap.

Yuni mengatakan bahwa kekasihnya itu memang bekerja merantau ke Jakarta.

Imam Masykur merantau dari Aceh ke Tangerang Selatan.

Oknum Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) diduga siksa warga Bireuen, Aceh hingga tewas. Praka Riswandi Manik.
Oknum Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) diduga siksa warga Bireuen, Aceh hingga tewas. Praka Riswandi Manik. (SERAMBINEWS.COM)

Ia merupakan penjual di toko kosmetik Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

"Jualan kosmetik (bilangnya)," kata kekasih Imam Masykur, Yuni Mauliza dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas TV.

Menurutnya, Imam tak pernah bercerita soal masalah yang dialami.

"Gak ada," katanya.

Baca juga: TAK Cuma Imam Masykur, Korban Praka RM Lain Ngaku Dicambuk, Disekap 12 Jam, & Diperas Puluhan Juta

Yuni Mauliza mengatakan ia mengetahui Imam Masykur diculik setelah diberitahu saudaranya.

"Nelepon, 'Yuni tahu gak di toko Imam ada penculikan coba hubungan Imam apa Imam jadi korbannya'," kata Yuni.

Ia mengaku terakhir komunikasi dengan Imam Masykur pada Jumat 11 Agustus 2023.

"Almarhum ada nelepon, dia pikir saya mau ke Jakarta karena kan ada pergi ke kantor pajak kemarin kaya di bandara suasananya di sana, (jadi) dia pikir mau ke Jakarta," katanya.

Oknum Paspampres Kantongi Rahasia Imam

Komandan Polisi Militer Kodam Jaya Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar mengatakan antara Praka Riswandi Manik, Praka HS dan Praka J tidak mengenal Imam Masykur.

"Tapi mereka tahu korban ini," katanya.

Tiga tersangka tersebut merupakan asal Aceh yang tugas di Jakarta.

Pun dengan korbannya, Imam Masykur.

Menurut Irsyad, para tersangka mengetahui bisnis yang dijalani oleh anggota komunitas orang Aceh di sana.

"Komunitas orang Aceh di tempat itu apa kegiatannya mereka tahu," katanya.

Praka Riswandi Manik diduga hendak memeras Imam Masykur karena diduga menjual obat-obatan terlarang.

Imam Masykur Pernah Ditangkap

Ketua RT setempat Sarip Marjaya mengatakan Imam pernah ditangkap sebelum diculik oknum Paspampres.

"Sempat ditangkap sebelum kejadian kemarin," kata Sarip.

Toko kosmetik tempat Imam Masykur bekerja diduga hanya kedok untuk menjual obat terlarang.

Seorang pedagang lain, B, mengatakan Imam Masykur ditangkap dua bulan lalu.

"Selang dua bulan yang kemarin. Tapi besoknya sudah buka," katanya.

Terkait penculikan dua bulan lalu yang dialami Imam Masykur, Yuni tak tahu sama sekali.

....

Para petugas Pomdam Jaya Jayakarta terus mencari jejak kasus kematian Imam Masykur.

Mereka mengaku sedang mengembangkan kasus penculikan dan penganiayaan warga Aceh ini.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal TNI AD Hamim Tohari menyebut penyidik saat ini masih mengumpulkan alat bukti.

Seperti ponsel korban yang hilang, termasuk ponsel komplotan Praka RM cs yang juga hilang.  

Tampang 3 oknum TNI dan Paspampres penganiaya warga Aceh hingga tewas.
Tampang 3 oknum TNI dan Paspampres penganiaya warga Aceh hingga tewas. (ISTIMEWA)

Hamim Tohari pun mengaku belum bisa memberikan informasi terperinci soal penculikan dan pemerasan Imam.

Termasuk terkait motif, Hamim menyebut dugaan sementara aksi keji itu masih seputar ekonomi. 

"Memang ini masih terus didalami, dari keterangan sementara yang didapatkan motif yang kuat melatarbelakangi ini lebih mengarah ke ekonomi atau untuk mencari keuntungan pribadi dari para tersangka. Namun akan dipastikan dari penyidikan lanjutan setelah ditemukan lagi alat-alat bukti baru."

"Masih ada perangkat telepon genggamnya korban yang sampai saat ini belum ditemukan, namun kita akan terus mencari itu dan di dalamnya kita dapat data-data percakapan sehingga bisa lebih terungkap nanti," kata Hamim, Selasa (29/8/2023) dikutip dari YouTube KompasTV. 

Baca juga: TAK Cuma Imam Masykur, Korban Praka RM Lain Ngaku Dicambuk, Disekap 12 Jam, & Diperas Puluhan Juta

Hamim hanya memastikan, pengungkapan secara lengkap akan disampaikan apabila semua alat bukti pendukung telah terkumpul.

Tak hanya itu, Hamim juga menyatakan ponsel para tersangka hingga saat ini juga masih hilang. 

"Hp tersangka belum kita temukan. Masih dalam pencarian. Artinya kita tidak bisa berspekulasi dengan asumsi bahwa ini sudah sekian kali melakukan, tetapi ini akan terus didalami," kata Hamim.

"Termasuk mungkin juga ada masalah- masalah lain yang melatarbelakangi kasus ini. Kita sedang dalam pendalaman sehingga kita tidak bisa berasumsi dulu setelah mantap akan kita sampaikan detailnya pada publik," tambahnya. 

Toko kosmetik di Jalan Sandratek, RT 02 RW 06, Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan. Lokasi itu merupakan tempat penculikan Imam Masykur (25), warga Aceh yang diculik sebelum dianiaya hingga tewas oleh oknum Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Praka RM.
Toko kosmetik di Jalan Sandratek, RT 02 RW 06, Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan. Lokasi itu merupakan tempat penculikan Imam Masykur (25), warga Aceh yang diculik sebelum dianiaya hingga tewas oleh oknum Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Praka RM. (Serambinews)

Danpomdam Jaya, Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar mengungkap pentingnya handphone tersangka ditemukan. 

Hal ini agar penyidik bisa mendapatkan jejak elektronik atas kasus tersebut.

"Makanya itu, kita dalami apakah pembunuhan yang direncana atau penculikan yang direncana, itu masih kita dalami. Kalau memang pembunuhan berencana, tentunya harus ada bukti-bukti lain yang harus kita dalami."

"Contohnya tadi yang disebutkan Kadispenad, ada satu HP tersangka yang belum kita temukan. Nah, itu yang nanti akan kita dapati apakah ada ancaman dan sebagainya," lanjutnya.

Sebagai informasi dalam kasus ini total empat tersangka sudah ditetapkan. tiga diantaranya adalah oknum TNI dan satu warga sipil. 

Tiga oknum TNI ini berinisial Praka RM (Riswandi Manik), Praka HS, dan Praka J.

Sementara, satu warga sipil berinisial MS, yang merupakan kakak ipar dari tersangka Praka RM.

Irsyad mengatakan tiga oknum TNI  itu merupakan teman satu angkatan dan memiliki latar belakang sama berasal dari Aceh.

"Mereka ini (oknum TNI) semua satu angkatan, yang latar belakangnya orang-orang dari Aceh, yang sama-sama sedang di Jakarta," kata Irsyad, Selasa (29/8/2023) dikutip dari Serambinews.com. 

Irsyad menuturkan, para tersangka itu berkumpul untuk merencanakan penculikan dan pemerasan terhadap Imam. 

"Mereka melakukan itu secara bersamaan (dan) terencana untuk (melakukan) penculikan dan pemerasan ini dari kelompok orang yang sama," jelasnya.

Dikatakan Irsyad, para pelaku tidak saling mengenal secara detail identitas korban Imam Masykur.

Namun, mereka mengetahui kegiatan komunitas korban. 

Tersangka melakukan aksi kejinya karena mengetahui Imam menjual kosmetik dan obat-obatan. 

"Dia (pelaku) tidak saling kenal, tapi tahu komunitas korban ini berasal dari Aceh dan kegiatannya apa saja. Sehingga mereka melakukan tindakan tersebut,” bebernya.

Sejauh ini, Pomdam Jaya telah memeriksa 8 saksi terkait kasus meninggalnya Imam Masykur.

(*)

Artikel diolah dari TribunnewsBogor.com

Penulis: Sanjaya Ardhi

Sumber: Tribun Bogor
Tags:
berita kriminalImam MasykurPaspampresPraka RM
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved