Breaking News:

Berita Kriminal

ASTAGA! Ketua BEM Fakultas MIPA UNS Dihajar Sopir Kampus, Korban Dipukuli hingga Diancam Dibunuh

MIRIS, ketua BEM Fakultas MIPA UNS dipukuli sopir kampus, korban babak belur dihajar hingga diancam dibunuh, satpam hanya melihat.

mahfira putri maulani
MIRIS, ketua BEM Fakultas MIPA UNS dipukuli sopir kampus, korban babak belur dihajar hingga diancam dibunuh, satpam hanya melihat. 

TRIBUNSTYLE.COM - MIRIS, ketua BEM Fakultas MIPA UNS dipukuli sopir kampus, korban babak belur dihajar hingga diancam dibunuh, satpam hanya melihat.

Penganiayaan terjadi di area kampus Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret (FMIPA UNS).

Ketua BEM FMIPA UNS, M Khoirul Umam menjadi korban penganiayaan oleh seorang tenaga kependidikan (tendik) kampus setempat.

Penganiayaan itu menimpa Khoirul, mahasiswa Program Studi (Prodi) Fisika di fakultas setempat, pada Rabu (23/8) menjelang magrib.

Khoirul dianiaya beberapa kali oleh seorang sopir bernama Yudo Prihandono, yang telah bekerja di UNS sejak 2015 lalu.

Atas kejadian itu, Khoirul melaporkan Yudo ke Mapolresta Solo. Laporan itu terkait dugaan penganiayaan, dan ancaman pembunuhan.

Ditemui usai melapor, korban menceritakan penganiayaan itu bermula saat BEM MIPA tengah menggelar kegiatan Ormawa atau pengenalan organisasi mahasiswa, pada Rabu siang pukul 14.00.

M Khoirul Umum (baju hitam)
M Khoirul Umum (baju hitam) usai melaporkan Oknum Sopir FMIPA UNS terkait dugaan penganiayaan, dan ancaman pembunuhan di Mapolresta Surakarta, Kamis (24/8/2023)

Baca juga: DETIK-DETIK Penderita Epilepsi Dipukuli Warga, Kejang hingga Mulut Keluar Busa, Disangka Maling!

BEM mengangkat tema pergerakan tentang isu-isu yang terjadi di kampus UNS.

Sekira pukul 15.00, BEM mendapatkan panggilan dari pihak Dekanat.

Korban yang merupakan ketua BEM FMIPA bertemu dengan pihak rektorat, yang datang menggunakan mobil bersama terlapor.

Setelah perjalanan pulang dari rektorat, korban duduk di bangku penumpang depan dan di sebelah pelaku.

Sementara Dekan dan Wakil Dekan duduk di belakang.

"Sopirnya bertanya kepada saya, ‘Mas orang mana?’ Saya jawab, ‘Orang Tangerang’. Dia bilang, “Kamu tahu attitude orang Solo enggak, sini saya ajari’. Langsung saya dipukul di rahang sebelah kanan," kata Khoirul kepada wartawan, Kamis (24/8).

Adanya aksi tempeleng itu, sambung Khoirul, langsung direda oleh Dekan.

Dekan meminta Yudo tak melakukan kekerasan.

Setelah sampai ke FMIPA, Khoirul menuturkan, terlapor kembali menganiayanya.

Pelaku beberapa kali memukul korban.

"Setelah sampai ke FMIPA, Dekan langsung pergi ke kantornya, saya sempat berbincang sejenak dengan Wakil Dekan, setelah selesai, saya pergi," lanjut Khoirul.

Saat pergi itulah, Khoirul kembali didatangi oleh Yudo.

Kali ini pelaku memukul rahang kanan korban dengan tangan kirinya.

"Saya sempat mundur, dia bilang, ‘Kamu diam!’. Saya ditonjok lagi, dan dipegang baju saya, dan didorong. Saya diancam akan dibunuh. Saya dipukuli di sebelah dahi, rahang, paha kanan, kaki kanan," tutur Khoirul.

Dia menambahkan, sempat merekam percakapan ancaman terlapor kepadanya, yang ia lampirkan sebagai alat bukti.

Selain itu, korban juga ke rumah sakit untuk melakukan visum.

"Yang sangat saya sayangkan, saat kejadian itu, di samping saya ada seorang satpam. Tapi dia (satpam kampus—Red) hanya diam melihat kejadian tersebut," katanya.

Pernyataan Dekan

Dalam kesempatan terpisah, Dekan FMIPA UNS, Harjana, mengakui adanya penganiayaan terhadap Khoirul Umam, pada Rabu lalu.

Pelaku pemukulan, Yudo Prihandono, merupakan karyawan non-PNS, yang berkerja sejak 2025 lalu.

"Betul telah terinfo terjadi kekerasan kepada salah satu mahasiswa FMIPA yang dilakukan driver FMIPA," kata Harjana, dalam jumpa pers di FMIPA UNS, Kamis.

Harjana mengaku, pihaknya telah melakukan klarifikasi kepada terduga pelaku.

Harjana menyebut, terjadinya kekerasan karena persoalan pribadi masing-masing pihak.

Terkait permasalahan apa dari kedua belah pihak, dia menyatakan, tidak bisa menyampaikan karena itu merupakan ranah pribadi.

"Dekanat menyerahkan kasus tersebut kepada pihak yang berwajib dalam hal ini kepolisian," sambung Harjana.

Sebelum kejadian, Harjana mengonfirmasi saat itu Khoirul Umam sedang diantar Yudo ke rektorat lantas konfirmasi terkait selebaran.

Selebaran itu berisi narasi salah satunya terkait dugaan korupsi UNS Solo yang tersebar di hari terakhir kegiatan PKKMB, para Rabu.

Artikel ini diolah dari TribunJateng.com

Sumber: Tribun Jateng
Tags:
penganiayaansopirUniversitas Sebelas MaretBEMberita viral hari ini
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved