Breaking News:

Berita Kriminal

ASTAGHFIRULLAH, Cuma Perkara Wifi Lemot, Pemuda Murka Tebas Teman Sendiri, Tangan Korban Robek

Gegara jaringan wifi lemot, seorang pemuda di Palopo, Sulawesi Selatan, tega menebas tangan temannya sendiri hingga robek.

Editor: Putri Asti
Istimewa
Ilustrasi gegara jaringan wifi lemot, pemuda di Palopo, tebas tangan temannya sendiri. 

TRIBUNSTYLE.COM - Kejinya seorang pemuda di Palopo, Sulawesi Selatan , yang tega menebas tangan temannya sendiri.

Aksi brutal ini bermula dari masalah yang muncul akibat koneksi WiFi yang tidak stabil.

Akibatnya, tangan korban mengalami luka robek hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Bagaimana kronologi lengkapnya?

Ilustrasi WiFi lemot bikin pemuda ini nekat tebas tangan temannya.
Ilustrasi WiFi lemot bikin pemuda ini nekat tebas tangan temannya. (Your News Wire)

Kronologi pemuda Palopo parangi teman gegara jaringan wifi yang lemot atau lambat.

Sebuah kejadian viral mengungkapkan, seorang pemuda asal Palopo telah melakukan tindakan kekerasan terhadap seorang teman, inisial MJ.

Baca juga: DONGKOL WiFi Kos-kosan Lelet, Pria Ini Nekat Todongkan Pisau dan Cekik Ibu Kos, Dipenjara 5 Bulan

Pemuda itu nekat parangi teman akibat masalah jaringan WiFi yang sedang bermasalah atau lemot.

Diketahui bahwa seorang individu bernama DZ telah terlibat dalam tindak kekerasan terhadap MJ, menggunakan sebuah parang sebagai alat untuk melakukan tindakan tersebut.

Info mengenai peristiwa ini tersebar luas melalui unggahan di akun Instagram @makassarinfoku, dan telah menjadi trending topic hingga hari ini, pada Selasa (23/8/2023).

Dalam unggahan tersebut, juga disertakan penjelasan dari pihak Kepolisian Resor Palopo.

Di bawah ini adalah kutipan dari unggahan @makassarinfoku.

Ilustrasi penusukan
Ilustrasi penusukan (Istimewa)

Kejadian tragis ini bermula dari masalah yang muncul akibat koneksi WiFi yang tidak stabil.

Dampak dari peristiwa tersebut adalah cedera robek pada tangan MJ, yang mengharuskannya mendapatkan perawatan medis di sebuah rumah sakit.

Pelaku, DZ, telah berhasil diamankan oleh pihak kepolisian dalam waktu singkat.

Peristiwa tragis ini menimpa di wilayah Kecamatan Wara, Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada tanggal Kamis, 17 Agustus 2023.

Awalnya, MJ tiba di tempat yang biasa dijadikan sebagai tempat berkumpul.

Tak lama berselang, DZ juga tiba di lokasi yang sama.

"Si pelaku kemudian mendekati MJ dan bertanya mengenai masalah dengan jaringan WiFi.

Dia mengatakan, 'koneksi WiFi sangat lemah'," jelas Kasi Humas Polres Palopo, yakni AKP Supriadi.

MJ memberikan respons terhadap pertanyaan tersebut.

Baca juga: BEJAT 2 Gadis SD SMP di Blitar Diiming-imingi Pasword Wifi Biar Bisa Sekolah Online, Lalu Disetubuhi

Namun, tanpa diduga, jawaban yang diberikan oleh MJ menyebabkan perasaan tersinggung pada DZ, yang pada akhirnya memicu tindakan kekerasan.

"Respons dari MJ adalah bahwa 'saya tidak menggunakan WiFi milikmu'.

Ternyata, jawaban ini memicu kemarahan dan emosi pada DZ," tambahnya.

Dalam keadaan emosi yang tak terkendali, DZ pulang ke rumahnya dan mengambil sebilah parang.

Kemudian, ia kembali ke lokasi kejadian dan dengan kasar menggunakan parang tersebut untuk melakukan dua kali tebasan pada tangan kiri MJ, yang mengakibatkan luka robek.

"Setelah melihat kondisi yang terjadi, MJ merasa tidak puas dan akhirnya melaporkan kejadian ini kepada kantor polisi setempat," sambung Supriadi.

Setelah menerima laporan tersebut, Unit Reskrim Polsek Wara di bawah pimpinan Bripka Abdul Rahman segera mengamankan DZ, yang diindikasikan sebagai pelaku dalam tindak kekerasan tersebut.

Saat ini, DZ sedang menjalani proses pemeriksaan hukum.

"DZ saat ini telah diamankan di Polsek Wara bersama dengan barang bukti, yaitu parang yang digunakan dalam aksi kekerasan terhadap korban," tutup Supriadi.

Kasus Lainnya - AWALNYA Saling Ejek di Grup WA, Siswi SMP di Baubau Dipukul 2 Temannya, Tak Sadarkan Diri 3 Hari

Seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 13 Kecamatan Sorawolio, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara tak sadarkan diri selama tiga hari lantaran diduga dibully kedua temannya.

Siswi berinisial MN (15) ini diduga dipukul oleh dua teman sekelasnya, , YL (15) dan ZD (15) sepulang sekolah, Senin (31/7/2023).

“Yang pukul teman-temannya, kejadiannya Senin (31/7/2023), kurang tahu kenapa dipukul.  Tiga hari tidak sadar, alhamdulillah sudah sadar,” kata orangtua korban, Rustia, Kamis (3/8/2023). 

Korban terlihat masih terbaring dengan bantuan alat medis di tubuhnya. 

Baca juga: PENGAKUAN Ayah Korban Penusukan Remaja di SMAN 7 Banjarmasin, Bantah Anaknya Suka Bully Pelaku

Perundungan ini terjadi saat korban MN dan teman sekelasnya membuat grup di media sosial WhatsApp. 

Dalam grup tersebut, rupanya antara korban dan pelaku YL (15) saling mengejek hingga mengeluarkan kalimat yang tak pantas. 

Siswi SMP N 13 tak sadarkan diri 3 hari, diduga dibully fisik teman sekolah.
Diduga menjadi korban bullying secara fisik, seorang siswi sekolah menengah pertama (SMP) Negeri 13 Kecamatan Sorawolio, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara inisial MN (15) tak sadarkan diri selama tiga hari.

“Ada kata yang kurang sewajarnya yang diucapkan dalam grup WA itu, membuat salah seorang siswa tersinggung sehingga mengeluarkan kata ancaman memukul dan sebagainya,” ujar Kepala Sekolah SMP Negeri 13 Baubau Abdul Rahman. 

Grup tersebut dibuat sendiri oleh para siswa sehingga tidak diketahui oleh para guru.

Usai saling mengejek, pada Senin (31/7/2023), sepulang sekolah kemudian terjadi perundungan tersebut dan saling baku hantam antara korban dan pelaku. 

Hal ini mengakibatkan korban MN mulai tak sadarkan diri dan pihak keluarga kemudian membawa korban ke rumah sakit swasta di Baubau. 

“Tindakan sekolah setelah terjadi perundungan tersebut, sekolah memanggil pihak pelaku tetapi pihak sekolah tidak memanggil korban karena sedang sakit,” ucap Rahman.

Menurut Rahman, pelaku ada dua orang dan pihak sekolah sudah memanggil para pelaku untuk dimintai keterangan. 

“Kita belum ada skorsing (buat pelaku),” katanya. 

Di tempat terpisah, Kasat Reskrim Polres Baubau Iptu Ismunandar membantah korban sampai tidak sadarkan diri selama 3 hari dan dikeroyok oleh tujuh orang temannya.  

“Korban tidak benar tidak sadarkan diri selama 3 hari, sudah mengecek kondisi korban , komunikasinya baik, dan dokter memeriksa mulai dari kejadian hingga semalam, korban memang mengalami pingsan,” ungkap Ismunandar.  

Ia menjelaskan, memang terjadi perkelahian antara korban dan seorang temannya yakni YL dan terjadi di luar sekolah hingga menyebabkan korban mengalami luka bekas cakar di leher dan muka. 

“Proses hukum akan melakukan pemeriksaan korban maupun terhadap para saksi-saksi. Ada empat orang saksi yang diperiksa,” katanya. 

Saat ini Satreskrim Polres Baubau masih melakukan pemeriksaan terhadap para saksi-saksi yang terjadi perkelahian antara korban dan YL. 

Diolah dari artikel Tribun-Timur.com dan kompas.com 

Tags:
WiFikekerasanPalopoberita viral hari ini
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved