Berita Kriminal
MIRIS! Siswi SMP di Baubau jadi Korban Bullying, Dianiaya 7 Teman Sekelas, Kondisi Pilu: 3 Hari Koma
Seorang siswa SMP di Baubau, diduga jadi korban bullying oleh 7 teman sekelasnya. Kini dirawat di RS dan tak sadarkan diri selama 3 hari.
Editor: Putri Asti
TRIBUNSTYLE.COM - Viral kasus dugaan bullying yang dialami oleh seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Berdasarkan informasi, korban ini dirundung oleh 7 teman sekelasnya di luar sekolah.
Akibat kekerasan yang dialami, kini korban dirawat di rumah sakit dan tak sadarkan diri selama 3 hari.
Bagaimana kronologi lengkapnya?

Diduga alami bullying secara fisik, siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) tak sadarkan diri 3 hari.
M (16), terbaring lemas di Rumah Sakit Faga Husada, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Baca juga: DETIK-DETIK Bullying Remaja di Cianjur, Disuruh Jalan Jongkok & Cium Kaki, Kepala Ditendang
Ia harus mendapatkan perawatan medis setelah menjadi korban bullying, dirundungan oleh 7 orang teman sekelasnya.
Akibat dari kejadian tersebut, korban tak sadarkan diri selama 3 hari.
Peristiwa bullying ini diduga terjadi di luar sekolah, pada Senin (31/7/2023).
"Alhamdulillah sekarang sudah sadar, barusan sadar," ucap ibu korban bernama Rustia, saat dikonfirmasi di rumah sakit di Kota Baubau, pada Rabu (2/8/2023).
Ia menjelaskan, anaknya sempat tak sadarkan diri selama 3 hari seusai mengalami bullying secara fisik.

Sang anak tidak pernah menceritakan kejadian tersebut kepadanya, sebab memiliki kepribadian tertutup.
"Dia itu tertutup dan penakut, jadi tidak pernah bercerita," kata Rustia menjelaskan.
TribunnewsSultra.com sebelumnya, baru-baru ini seorang siswi SMP di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi korban bullying atau perundungan.
Peristiwa tersebut diduga dilakukan oleh tujuh orang teman sekelasnya.
Baca juga: PENGAKUAN Ayah Korban Penusukan Remaja di SMAN 7 Banjarmasin, Bantah Anaknya Suka Bully Pelaku
Korban berinisial M (16), merupakan siswi SMP yang masih duduk di bangku kelas 3.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Ibu Korban Rustia, saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (2/8/2023).
Rustia menjelaskan, anaknya menjadi korban Bullying secara fisik dengan mengalami tindak kekerasan.
"Dia dipukul sama teman-temannya," ucap Rustia sedih.
Kasus Lainnya - Penusukan Remaja di SMAN 7 Banjarmasin, Diduga Korban Suka Bully Pelaku
Seorang siswa SMA Negeri di Banjarmasin beirinisial ARR (15), ditangkap polisi karena menikam teman sekolahnya, MRN (15) pada Senin (31/7/2023) pagi.
Diduga, ARR nekat menusuk temannya lantaran sakit hati sering dibully.
Namun, ayah korban membantah kabar jika anaknya kerap melakukan perundungan atau bullying kepada pelaku penusukan.
Lantas, bagaiama cerita versi ayah korban?

Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Thomas Afrian mengatakan, pelaku dan korban sama-sama duduk di kelas 10.
"Korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut. Pelaku yang sempat melarikan diri ke luar sekolah berhasil diamankan petugas," kata Thomas.
Baca juga: PASANG BADAN, Ayah Korban Penusukan di SMAN 7 Banjarmasin Lapor Polisi, Pembunuhan Berencana
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, Thomas menyampaikan, pelaku diduga sakit hati kepada korban yang kerap merundungnya.
"Hasil informasi sementara, pelaku sakit hati karena di-bully oleh korban,” ucap Thomas.
Kronologi kejadian
Thomas menjelaskan, kejadian itu bermula ketika pelaku dan korban sedang berada di kelas sekitar pukul 07.15 WIB.
Dari rekaman CCTV yang beredar, pelaku datang dari luar kelas menghampiri korban yang sedang duduk di bangku belakang kelas.

“Tiba-tiba saja pelaku mengeluarkan sebilah pisau lalu menusukkannya ke arah korban,” ujar Thomas.
Akibatnya, MRN mengalami luka di lengan kanan dan perut bagian kanan.
Korban pun segera dilarikan ke RSUD Ulin Banjarmasin untuk mendapat penanganan medis.
Dibully sejak SMP
Menurut informasi yang beredar di grup Whatsapp relawan emergency, pelaku penusukan selama ini dikenal sebagai sosok pendiam.
Dia dikabarkan kerap menjadi korban bullying sejak duduk di bangku SMP.
Puncaknya, pelaku penusukan kesal dan sakit hati karena korban memotret dan mengolok-oloknya saat sedang menjalankan Shalat Jumat.
Enggan dirundung terus-menerus, dia pun akhirnya memutuskan untuk melakukan penusukan kepada temannya itu.
Baca juga: SAKIT HATI Sering Di-Bully, Pria di Surabaya Balas Dendam Curi Motor Teman Satu Kos
Bantah korban lakukan bullying
Ayah korban, Faisal Aqli, menceritakan bahwa anaknya dalam kondisi sadar dan kesakitan sebelum menjalani operasi di rumah sakit.
"Mohan doanya agar anak saya segera pulih," tutur Faisal.
Pada kesempatan itu, Faisal membantah kabar yang menyebut anaknya kerap melakukan perundungan atau bullying kepada pelaku penusukan.
Didampingi kuasa hukumnya, Faisal memperlihatkan chat antara anaknya dengan pelaku penusukan.
Di dalam pesan teks itu, dia menunjukkan bahwa pelaku kerap bertanya soal game atau tugas sekolah kepada korban.
“Terakhir kali pelaku menghubungi anak saya dengan menanyakan posisinya di mana, hari ini, tadi pagi,” ungkapnya, Senin (31/7/2023).

“Tidak ada indikasi bahwa anak saya ini melakukan tindakan bullying," imbuhnya.
Sementara kuasa hukum Faisal, Kurniawan menegaskan, dari percakapan korban dengan pelaku di media sosial sejak Oktober 2022, tak ada indikasi tindak perundungan.
Karena itu, dia berharap, pelaku dapat dijerat Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.
"Kami melihat pelaku sering menanyakan posisi korban dan kejadiannya pun di sekolah, tidak wajar membawa sajam, artinya sudah direncanakan," papar Kurniawan.
Baca juga: DETIK-DETIK Bullying Remaja di Cianjur, Disuruh Jalan Jongkok & Cium Kaki, Kepala Ditendang
Tanggapan Pemprov Kalsel
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Ulin sekaligus Kadinkes Kalsel, dr Diaudin memastikan kondisi korban saat ini mulai stabil usai menjalani operasi.
Dia juga mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel terkait situasi tersebut.
"Insya Allah, Pemprov Kalsel akan menanggung seluruh biaya (perawatan) sampai (korban) sembuh. Doakan saja segera sembuh seperti semula," pungkasnya.
Diolah dari artikel TribunnewsSultra.com dan Kompas.com
Sumber: Tribun Sumsel
Gak Kapok 4 Kali Dipenjara, Residivis Ini Ditangkap Lagi Kasus yang Sama, Bobol Rumah di Parepare |
![]() |
---|
Detik-detik Mahasiswa Jogja Ditikam Temannya saat Menginap di Magelang, Pelaku Mengaku Cemburu Buta |
![]() |
---|
Sosok Syarif Maulana Dosen Unpar Bandung Pelaku Kekerasan Seksual pada Mahasiswa, Kini Dinonaktifkan |
![]() |
---|
Aksi Perawat di Aceh Rudapaksa Siswi 15 Tahun, Kenal dari Aplikasi Kencan, Diimingi Dibelikan iPhone |
![]() |
---|
Pembunuhan Mahasiswi di Malang Jatim Baru Terungkap Setelah 1,5 Tahun, Pelaku Cucu Pemilik Kos |
![]() |
---|