Berita Kriminal
ULAH Nekat Pria di Sumbawa, Curi Gas Elpiji dan Panel Surya Milik Warga, Ternyata Demi Beli Narkoba
Pria asal Desa Lape, Kecamatan Lape, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), nekat curi tabung berisi elpiji dan panel surya demi bisa beli narkoba.
Editor: Putri Asti
TRIBUNSTYLE.COM - ASTAGHFIRULLAH, demi bisa beli narkoba, seorang pria warga Desa Lape, Kecamatan Lape, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), diduga mencuri barang-barang milik warga.
AJA (28), nekat membawa kabur tabung berisi elpiji dan panel surya di banyak lokasi di wilayah Kecamatan Lape.
Aksinya tersebut dilakukan AJA seorang diri.
Hasil curiannya itu lalu dijual dan uangnya digunakan untuk membeli barang haram.

AJA diduga menggunakan uang hasil pencuriannya itu untuk membeli narkoba.
AJA ditangkap jajaran Kepolisian Sektor Lape di rumahnya di Desa Lape pada Kamis (13/7/2023).
Baca juga: KEJI! Ibu di Nunukan Siksa Dua Anaknya, Ogah Urus hingga Rambut Penuh Kutu, Diduga Pengaruh Narkoba
Kapolsek Lape Iptu Awaluddin membenarkan penangkapan terhadap pelaku pencurian itu.
Ia menyebut, penangkapan itu berawal dari laporan beberapa korban atas kehilangan barang-barang di rumahnya.
"Berdasarkan laporan dari para korban, kami kemudian melakukan penelusuran dan penyelidikan sehingga berhasil menemukan titik terang terkait terduga pelaku pencurian dan pemberatan," ungkap Awal.
Selain mengamankan pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti.

Di antaranya tiga tong alat penyemprot, empat parang, lima tabung elpiji ukuran 3 kilogram, dan satu panel surya.
"Alhamdulillah pelaku berikut barang bukti hasil curian akhirnya berhasil kami amankan," tegas Awal.
Saat dilakukan interogasi, lanjut Iptu Awal, terduga pelaku melakukan pencurian untuk membeli narkoba.
Terduga pelaku beserta seluruh barang bukti kemudian diamankan di Mapolsek Lape guna proses penyelidikan dan pemeriksaan lebih lanjut.
Kasus Lainnya - Ibu di Nunukan Siksa Dua Anaknya, Ogah Urus hingga Rambut Penuh Kutu, Diduga Pengaruh Narkoba
PILUNYA nasib kedua bocah berusia berusia 10 tahun dan 10 bulan di Nunukan, sering disiksa oleh ibu kandung mereka sendiri.
AS (40) kini diamankan warga saat membobol kotak amal masjid pada awal Juni 2023.
Selama ini, kondisi AS memang terbilang kurang waras dan merupakan pencandu narkoba.
Hal itu membuat AS menjadikan kedua anaknya obyek sasaran saat sakau atau ketika marah.
AS tidak pernah mengurus kedua anaknya dengan baik. Seperti apa perlakuan AS kepada kedua anaknya?

Warga di Nunukan, Kalimantan Utara, dihebohkan dengan kasus AS (40), seorang IRT yang diamankan warga saat membobol kotak amal masjid pada awal Juni 2023.
Namun, bukan masalah pencurian uang kotak amal yang menjadi sorotan, melainkan AS mencuri untuk membeli sabu, bahkan polisi menemukan 4 paket hemat narkoba di saku jaketnya.
Baca juga: ASTAGFIRULLAH! Suami Kerja, Ibu Tega Siksa Anak, Korban Disiram Air Panas: Wajah dan Badan Melepuh
AS selalu beralasan butuh uang untuk membeli susu dan makan kedua anaknya yang berusia berusia 10 tahun dan 10 bulan.
Belakangan, diketahui bahwa kondisi AS kurang waras dan merupakan pencandu narkoba.
AS bahkan sering menjadikan kedua anaknya obyek sasaran saat sakau atau saat marah.
"Memang kondisinya mengkhawatirkan. Saat datang jeleknya, beberapa kali dia telanjang di depan umum. Kaca rumah sering dia pecahkan dan warga sekitar sering juga bantu bersihkan," ujar Ketua RT 09 Nunukan Utara, Edi Rahmat, ditemui, Rabu (5/7/2023).
Sebenarnya, lanjut Edi, kondisi AS sudah dilaporkan dan ditangani Dinas Kesehatan.
Indikasi kejiwaannya yang bermasalah juga menjadi keyakinan banyak warga sekitar.

Apalagi, AS sering mendapat suntikan rutin yang biasanya diberikan bagi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dari puskesmas.
"Tapi apakah dia ODGJ atau bukan, kami kan awam. Tapi kami menduga memang kejiwaannya bermasalah," ujarnya lagi.
Bayi jadi obyek pelampiasan kemarahan
Pernah suatu ketika, lanjut Edi, AS tanpa sebab meletakkan anak bayinya di tengah jalan.
Tetangga yang melihat langsung histeris dan segera mengambil si anak, lalu menyembunyikannya dari AS.
"AS mengamuk tidak jelas. Dan membuat takut warga sekitar. Ulah anehnya belum lama terjadi, kemungkinan setelah suaminya dipenjara akibat narkoba. Warga menduga tingkah lakunya ada kaitannya dengan kecanduan narkoba," jelas Edi.
Kelakuan nyeleneh AS yang juga mengkhawatirkan adalah dia tidak pernah mengurus kedua anaknya dengan baik.
Baca juga: KELAKUAN Astaghfirullah ART di Jambi Sadis Aniaya Anak Majikannya, Terungkap Modus Pencurian Uang
Si bayi hanya diletakkan di lantai tanpa alas.
Ketika AS memecahkan kaca jendela rumahnya, pecahan beling sering menggores tubuh anaknya yang berusia 10 bulan.
"AS juga sering menyundutkan rokoknya ke tubuh anaknya, tetangganya takut kalau pas dia marah marah tidak jelas," lanjutnya.
Sementara perlakuan kepada anak sulungnya yang berusia 10 tahun, juga tidak jauh beda.
AS sering memukulinya sembari menariknya sepanjang jalan, demi menarik simpati orang orang.
"Nanti orang lewat bertanya kenapa kau pukuli anakmu, dijawab selalu minta jajan tapi ibunya tidak punya uang. Karena kasihan, dikasihlah uang. Begitu cara dia dapat uang, karena kalau mencari kerja, tidak ada yang terima karena keadaannya seperti itu, tidak seperti orang normal," katanya lagi.
Di balik tingkah AS yang membuat warga sekitar khawatir, anak sulungnya memiliki rasa sayang teramat sangat kepada adiknya.
Ketika AS marah dan melampiaskan amarahnya ke si bungsu, maka si sulung akan melindungi sekuat tenaga sambil memohon agar ibunya tidak menyakiti adiknya.
"Tetangga terdekatnya sering cerita sama saya, kalau anaknya yang pertama sering teriak "Mamak, sudah mamak, jangan marah marah, jangan pukul adik, nanti adik mati mamak, sudahlah mamak," tutur Edi.
Diadopsi tetangga
Pascapenangkapan AS oleh polisi akibat kepemilikan sabu, kedua anak AS diasuh tetangga.
Saat itu, kondisi kedua anaknya memprihatinkan, kumal, tidak terurus karena jarang dimandikan, rambut jarang disisir, dan penuh kutu.
"Awalnya si abang terus memeluk adiknya dan mengira adiknya akan diapakan. Sayang betul dia sama adiknya. Tapi karena kita beri pengertian dan ada beberapa warga yang akrab termasuk saya, dia mau ikut,’’kata Edi.
Tetangga yang bersedia mengurus dan mengasuh kedua anak AS bernama Ira.

Ira yang juga memiliki anak balita berusia 8 bulan, merasa iba dan merasakan dorongan untuk mengasuh kedua kakak beradik tersebut.
Ira mengaku, langsung membayangkan ketika kejadian tersebut menimpa anaknya. Tanpa ragu, ia langsung meminta izin suami untuk memelihara kedua anak AS.
"Kebetulan suami sering turun melaut, jarang di rumah. Jadi dia setuju saja, biar rumah tambah ramai,’’kata Ira.
Ada kejadian cukup menggugah nurani, saat Ira menemui AS untuk meminta izin mengasuh kedua anaknya di kantor polisi.
Si Sulung sempat meminta untuk dipertemukan dengan ibunya. Ia sama sekali tidak terlihat marah atau kecewa dengan ibunya.
"Si Abang ini bahkan bertanya pada ibunya, kapan pulang dan bisa sama-sama lagi, sedih lho lihat dan dengar langsung. Semoga ibunya bisa berubah,’’kata Ira.
Banyak bekas luka
Saat diambil dari rumahnya, sejumlah anak muda sekitar juga ikut membersihkan, memandikan, sampai mencukur rambut si bayi.
Dari situlah, warga mendapati banyak bekas luka, seperti bekas sayatan kaca, ataupun bekas luka bakar.
"Itulah kasihan. Waktu dimandikan banyak bekas lukanya, baru waktu dikasih makan, lahap sekali dia. Kasihan sekalilah lihatnya waktu itu. Sekarang sudah nyaman dan jarang menangis dia, alhamdulillah," kata Ira lagi.
Baca juga: KELAKUAN Astaghfirullah ART di Jambi Sadis Aniaya Anak Majikannya, Terungkap Modus Pencurian Uang
Jadi tanggung jawab bersama
Ketua RT 09 Nunukan Barat, Edi, juga sudah mengajak warga sekitar untuk urunan dan berdonasi demi keperluan dua anak tersebut.
Selain itu, Edi juga sudah melaporkan keadaan keduanya ke Dinas Sosial.
‘’Warga sepakat urunan untuk menjadikan keduanya tanggung jawab kami semua. Nanti uang kas masjid juga sangat bisa untuk didonasikan demi kebutuhan si anak,’’kata Edi.
Kepala Dinas Sosial Nunukan Faridah Aryani membenarkan adanya laporan dua anak AS yang butuh perhatian dan uluran tangan pemerintah.
Saat ini, pihaknya masih membahas langkah terbaik dan bentuk penanganan tepat bagi kedua kakak beradik tersebut.
‘’Kami masih rapat untuk penanganan,’’ jawabnya singkat saat dihubungi.
Diolah dari artikel Kompas.com dan Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Gak Kapok 4 Kali Dipenjara, Residivis Ini Ditangkap Lagi Kasus yang Sama, Bobol Rumah di Parepare |
![]() |
---|
Detik-detik Mahasiswa Jogja Ditikam Temannya saat Menginap di Magelang, Pelaku Mengaku Cemburu Buta |
![]() |
---|
Sosok Syarif Maulana Dosen Unpar Bandung Pelaku Kekerasan Seksual pada Mahasiswa, Kini Dinonaktifkan |
![]() |
---|
Aksi Perawat di Aceh Rudapaksa Siswi 15 Tahun, Kenal dari Aplikasi Kencan, Diimingi Dibelikan iPhone |
![]() |
---|
Pembunuhan Mahasiswi di Malang Jatim Baru Terungkap Setelah 1,5 Tahun, Pelaku Cucu Pemilik Kos |
![]() |
---|