Berita Kriminal
PELAKU Cabul Anak di Depok Tewas Dikeroyok 8 Tahanan Lain di Sel, Mereka Mengaku Kesal dengan Korban
Seorang tahanan atas kasus pencabulan anak tewas di sel Polres Depok, dikeroyok 8 tahanan lainnya, sempat pingsan dan bikin panik.
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Pengeroyokan berujung pembunuhan terjadi di sel tahanan Polres Metro Depok.
Polres telah menggelar ungkap kasus tewasnya seorang tahanan berinisial AR (50).
AR disebut benar telah dianiaya oleh tahanan lainnya di dalam sel pada Minggu, (9/7/2023) kemarin.
Bahkan para pelaku pengeroyokan tahanan ini mengaku kesal dengan kasus yang membuat AR dibui.
Simak selengkapnya!

AR diketahui adalah seorang pelaku pencabulan anak di Depok.
Wakasat Reskrim Polres Metro Depok, AKP Nirwan Pohan, mengatakan, total ada delapan tahanan yang menganiaya korban hingga akhirnya tewas.
"Hari ini kita rilis perkara pengeroyokan yang mengakibatkan korbannya meninggal dunia dengan Pasal 170 KUHP Ayat 2E atau Pasal 351 Ayat 3," kata Nirwan di Polrestro Depok, Pancoran Mas, Senin (10/7/2023).
Baca juga: Tersangka Kasus TPPO Tewas di Sel Tahanan Mapolres Pandeglang, Keluarga Curiga Temukan Kejanggalan
"Adapun pelakunya adalah MY, PAN, FA, HN, AN, HLG, MF, dan HNA. Korban meninggal dunia, langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk dilaksanakan otopsi," sambungnya lagi.
Nirwan mengatakan, peristiwa penganiayaan itu terjadi di dalam sel. Saat itu, korban sempat pingsan sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir.
"Peristiwa ini terjadi di dalam kamar tahanan, sempat korban itu pingsan."

"Setelah pingsan, pelaku panik dilaporkan ke penjaga, kemudian oleh penjaga tahanan dicek pada saat itu sempat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara."
"Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter menyatakan korban meninggal dunia," ungkapnya.
Terakhir, Nirwan mengatakan pemicu penganiayaan ini adalah karena para pelaku kesal dengan kasus korban yang tega mencabulis anak kandungnya sendiri.
"Pemicunya berawal karena si korban ini kasusnya adalah cabul terhadap anak kandung. Mungkin para pelaku ini kesal karena dilakukan terhadap anak kandung sendiri," tutur Nirwan.
"Jadi saat korban ditanya, kasusnya apa, pencabulan anak kandung sendiri, akhirnya itu menjadi pemicu para pelaku kesal terhadap korban," pungkasnya.
Kabar soal penganiayaan AR hingga tewas mulanya disampaikan saudaranya berinisial J.
J mengatakan, korban awalnya ditahan di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) sejak Selasa (4/7/2023) lalu.
Beberapa hari kemudian, almarhum dipindahkan ke sel bercampur dengan para tahanan lainnya.
"Selasa masuknya, terus kalau gak salah Jumat atau Sabtu dipindahkan ke sel tahanan. Nah disitulah kejadiannya (diduga dianiaya)," kata J dikonfirmasi wartawan, Minggu (9/7/2023).
J mengatakan, dari informasi yang ia terima, almarhum tewas akibat dianiaya oleh sesama tahanan lainnya.
"Informasinya penganiayaan, (oleh) satu kamar itu," ungkapnya.
J mengatakan, keluarga korban masih akan berembuk terkait tindaklanjut dari kematian korban, yang diduga akibat penganiayaan ini.
"Kami rembukin dulu," singkatnya.
Terakhir, J bilang almarhum akan dikebumikan di kawasan Tonjong, Bojonggede, Kabupaten Bogor.
"Dimakamin di Tonjong, Kabupaten Bogor," ucapnya.
(*)
Artikel diolah dari TribunJakarta.com
Penulis: Dwi Putra Kesuma
Sumber: Warta Kota
Gak Kapok 4 Kali Dipenjara, Residivis Ini Ditangkap Lagi Kasus yang Sama, Bobol Rumah di Parepare |
![]() |
---|
Detik-detik Mahasiswa Jogja Ditikam Temannya saat Menginap di Magelang, Pelaku Mengaku Cemburu Buta |
![]() |
---|
Sosok Syarif Maulana Dosen Unpar Bandung Pelaku Kekerasan Seksual pada Mahasiswa, Kini Dinonaktifkan |
![]() |
---|
Aksi Perawat di Aceh Rudapaksa Siswi 15 Tahun, Kenal dari Aplikasi Kencan, Diimingi Dibelikan iPhone |
![]() |
---|
Pembunuhan Mahasiswi di Malang Jatim Baru Terungkap Setelah 1,5 Tahun, Pelaku Cucu Pemilik Kos |
![]() |
---|