Breaking News:

Berita Kriminal

Bobby Nasution Minta Begal Ditembak Mati, Sudah Ada 1 Residivis Curanmor yang Tewas di Tangan Polisi

Wali Kota Medan, Bobby Nasution minta begal dihukum tembak mati, Jarot salah satu pelaku begal yang ditembak mati polisi.

Editor: Dhimas Yanuar
Tribun Medan/Anisa Rahmadani
Wali Kota Medan, Bobby Nasution minta begal dihukum tembak mati. 

TRIBUNSTYLE.COM - Menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution akhirnya memberlakukan tindakan tegas pada begal di Medan.

Tak main-main bahkan Wali Kota Medan itu pun meminta polisi tembak mati begal yang berbahaya di kota Medan.

Bahkan sebelum ada anjuran tindakan tegas ini polisi sudah menembak mati 1 residivisi begal.

Dia adalah Bima Bastian alias Jarot.

Simak selengkapnya!

Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Wali Kota Medan Bobby Nasution. (Tribun Medan/Anisa Rahmadani)

Jarto terpaksa ditembak mati oleh petugas karena melakukan perlawanan saat akan di tangkap.

Ia merupakan salah satu dari empat pelaku begal dan residivis kasus curanmor serta narkotika 2019 lalu, selain itu dia juga pelaku yang melakukan perampokan di sebuah salon Jalan Flamboyan Raya, Simpang Pemda, Kota Medan.

Selain Jarot, petugas juga mengamankan empat orang pelaku lainnya dan satu pelaku penadah.

Para pelaku yakni bernama, Bima Bastian alias Jarot, Ari Wirana alias Ari, Hairil Nazri alias Toeng, Fajar Ari Wibowo alias Cimin dan Muhammad Norman alias Wak Slow.

Baca juga: TOLOONG! Syok Target Teriak, Begal di Bandung Gagal Rampas Motor, Lari Kocar-kacir Dikejar Warga

Sementara pelaku penadahnya yaitu, Iman Setiawan alias Imam.

Menurut Kapolrestabes Medan, Kombes pol Valentino Alfa Tatareda, setelah dilakukan penyelidikan, para pelaku ini ternyata sudah sering beraksi di berbagai lokasi di wilayah Kota Medan.

"Sesuai hasil penyelidikan, ternyata ada beberapa laporan polisi yang tersangkut atau terkait sama dengan kelompok ini," kata Valentino saat diwawancarai di depan kamar Jenazah Rumah Sakit Bhayangkara," Minggu (9/7/2023).

Ilustrasi
Ilustrasi (rekordeast.co.za)

Ia menyampaikan, dari hasil laporan yang diterima oleh polisi selain beraksi di Jalan Flamboyan Raya, para pelaku ini juga beraksi di sejumlah lokasi lainnya, diantaranya yakni.

Di sebuah minimarket di Jalan Lintas Binjai - Stabat, Desa Tandem Hulu II, Deliserdang, di Perumahan Jalan Sri Gunting, Kecamatan Sunggal, Jalan Setia Budi dan Jalan Dr Mansyur.

"Hasil pendalaman kita, terhadap kelompok ini ada sekitar total delapan laporan polisi," sebutnya.

Dikatakannya, pengungkapan kasus tersebut bermula dari petugas mengamankan salah satu pelaku, kemudian dilakukan penyelidikan dan pengembangan.

"Awalnya kita mengamankan pelaku atas nama Ari, lalu kita kembangkan dan ternyata ada enam pelaku, satu diantaranya 480 (Penadah)," ungkapnya.

Lebih lanjut, Valentino menuturkan, petugas yang menerima informasi tersebut langsung melakukan penyelidikan dan mengejar para pelaku lainnya.

Namun, setelah mengetahui keberadaan para pelaku dan pada saat akan dilakukan penangkapan.

Pelaku Bima sempat memberikan perlawanan kepada petugas dengan menggunakan senjata airsoftgun yang dimilikinya.

Ilustrasi begal. Peristiwa pembegalan di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Ilustrasi begal. Peristiwa pembegalan di Kabupaten Malang, Jawa Timur. (Tribunnews.com)

Polisi yang melihat hal tersebut langsung memberikannya tindakan tegas dan terukur yang mengenai dadanya.

Sementara empat pelaku lainnya juga diberikan tindakan tegas dan terukur dibagian kakinya, karena mencoba melarikan diri.

"Dari keterangan dari anggota kita, pada saat melakukan penangkapan di sekitar pasar 7 Sunggal, tersangka atas nama Bima alias Jarot ini membahayakan petugas," ujarnya .

"Dia sempat menembakan ke arah petugas dengan airsoftgun, ada sekitar enam tembakan,"

"Ada yang menganai petugas kita, namun tidak berdampak fatal sehingga anggota melakukan tindakan tegas, kita tembak pelakunya dibagian dadanya, dan dibawa ke kamar jenazah," sambungnya.

Mantan Dirlantas Polda Sumut ini juga mengatakan, dari hasil pemeriksaan ternyata pelaku Bima ini merupakan residivis dan pernah menjalankan proses hukum.

"Jadi ini Bima alias Jarot ini merupakan residivis curanmor pada tahun 2019 dan pernah dihukum," katanya.

Sebelumnya, Komplotan bersenjata mirip pistol menyatroni sebuah salon di Jalan Flamboyan Raya, Kota Medan.

Aksi perampokan ini sempat terekam kamera pengawas CCTV, dan beredar luas setelah di upload oleh akun Instagram bernama niellbrs.

Dari amatan tribun-medan, di dalam video tersebut tampak sejumlah wanita berada di dalam salon tersebut melakukan aktivitas.

Lalu, terlihat beberapa dari mereka tiba-tiba berlarian dan tak lama disusul dengan seorang pria masuk ke dalam salon tersebut.

Kemudian, terlihat juga para pria lain juga ikut masuk ke dalam dan salah satu pria tampak mengacungkan senjata mirip pistol ke arah orang yang berada di dalam salon itu.

Informasi yang diperoleh oleh Tribun-Medan, kejadian tersebut terjadi, pada Senin (3/7/2023) kemarin pagi.

....

Mantu Presiden RI, yang juga Wali Kota Medan, Bobby Nasution sepakat jika begal dan geng motor yang membuat masyarakat Kota Medan ditembak mati.

Hal itu disampaikan Bobby Nasution saat menghadiri pemaparan kasus di Polres Pelabuhan Belawan.

Kata Bobby, kasus kejahatan di Kota Medan harus menjadi atensi dan perhatian bersama.

"Tindakan-tindakan kejahatan yang dilakukan di wilayah hukum Polres Belawan, ini akan ditindak tegas secara terukur. Dan apabila masih sering terjadi, (saya) sangat-sangat setuju kalau bisa dihukum yang setegas-tegasnya," kata Bobby Nasution, Kamis (6/7/2023).

Ia mengatakan, dirinya sangat mendukung jika polisi menembak mati begal dan geng motor yang melakukan perlawanan, serta sudah membuat resah masyarakat Kota Medan. 

"Hari ini, (kejahatan) di wilayah Kota Medan akan ditindak di lapangan, walaupun harus ditembak mati," kata Bobby.

Dalam kesempatan itu, Bobby juga mengatakan bahwa dirinya sempat melakukan patroli di wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan.

Ia sempat berbincang dengan pedagang yang merasa resah dengan maraknya aksi kejahatan seperti begal dan perampokan.

Meski pedagang tidak terluka secara fisik, kata Bobby, tapi piskis pedagang terganggu akibat teror kejahatan yang kian mengganas.

Atas hal tersebut, Bobby kembali meminta agar kepolisian memberikan efek jera bagi pelaku kejahatan ini.

Ia menegaskan, dirinya mendukung apabila pelaku kejahatan yang sudah membuat resah, apalagi sampai melukai warga ditembak mati.

(*)

(Cr11/Tribun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dan Tribun-Medan.com

Penulis: Alfiansyah

Sumber: Tribun Medan
Tags:
berita kriminalcuranmorBobby Nasutionbegal
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved