Berita Kriminal
TERKUAK Sudah Klinik Aborsi di Kemayoran Buang Janin ke Got, Rapi Menutupi, Calon Bayi Tak Bersisa
Kejahatan Klinik Aborsi Kemayoran Tinggalkan Jejak, Polisi Temukan Jaringan Janin di Saluran Air,
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Terkuak sudah modus penghilangan jejak klinik aborsi di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Ternyata klinik ini begitu rapi dalam menutupi kejahatannya dalam membuang jasad bayi.
Sepandai tupai melompat, pasti akan jatuh juga.
Termasuk awalnya dugaan bayi dibuang ke septic tank, ternyata calon bayi itu dibuang ke got dan hilang tak bersisa.
Meski begitu polisi masih bisa menguak beberapa fakta.
Simak!
Polisi menemukan jaringan diduga janin hasil aborsi pelaku yang dibuang di saluran air rumah yang disewa sebagai klinik aborsi di Jalan Mirah Delima, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Upaya menemukan jaringan diduga janin itu setelah polisi dibantu PPSU membongkar septic tank di rumah tersebut selama lebih dari lima jam.
Setelah membongkar sejumlah titik di teras rumah untuk mencari keberadaan septic tank, tim nyaris menemui jalan buntu karena sejak pukul 10.30 WIB hingga pukul 15.40 WIB belum juga membuahkan hasil.
"Di saat dilakukannya pembongkaran, kemudian tim melakukan pengecekan saluran pipa paralon, ternyata dari rumah tersebut tidak ada saluran yg menuju ke septic tank tapi langsung ke saluran pipa atau saluran pembuangan got," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Hady Saputra Siagian, Senin (3/7/2023).
Di saat petugas telah nyaris menemui jalan buntu, pukul 15.40 WIB, tim menemukan jaringan diduga janin dari saluran air rumah tersebut.
Baca juga: Olah TKP Klinik Kemayoran, Polisi Temukan Gumpalan Darah di Septic Tank, Diduga Janin Bekas Aborsi
Jaringan tersebut pun kemudian dibawa ke Laboratorium Forensik untuk diperiksa.
"Untuk diketahui jaringan tersebut apakah jaringan-jaringan janin seperti yang kita duga atau jaringan apa," ujar dia.
Sementara itu, Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Dokter Arif Wahyono menganggap pihaknya cukup beruntung bisa menemukan keberadaan jaringan meski letaknya ada di saluran air.
"Jadi ini kita bersyukur juga masih bisa ketemu jaringan.
Biasanya kalau di saluran sudah enggak tahu kemana, tapi memang bener ya pak kejahatan pasti ada jejaknya ya.
Jadi kita ketemu di situ berupa jaringan, jaringan manusia atau bukan akan kami periksa dulu di lab," kata dia.
Dia pun belum bisa memastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memeriksa jaringan tersebut.
"Jadi, berapa lamanya tergantung dengan hasil keputusan di lab di sana, kan nanti ada proses di lab di sana ya kan ada proses di awetkan terlebih dahulu, nanti masukan dulu dibungkus dengan lilin, baru nanti kita periksa di jaringan," kata Arif.
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin menyebut sindikat pelaku aborsi di Kemayoran ini begitu cantik dalam menjalankan aksinya.
Diantaranya, kawanan pelaku tak mengizinkan pasien mendatangi langsung lokasi klinik aborsi tersebut.
Setelah berkomunikasi di media sosial dengan pasien, pelaku NA (33) yang bertugas sebagai otak pelaku sekaligus perantara ke pasien akan menjemput pasien tersebut bersama SA (30) yang merupakan sopir.
Pelaku membawa pasien ke rumah sewaan untuk digugurkan kandungannya oleh SM (51) selaku eksekutor yang dibantu oleh SW (42) asisten di klinik aborsi tersebut.
Tak hanya itu, selama bertemu dengan pelaku hingga diantarkan kembali ke titik pertemuan, pasien sama sekali tak diperbolehkan memegang ponsel.
"Mereka tidak diperkenankan untuk megang hp, hp-nya dikumpulkan dengan alasan tidak sharelok.
Jadi betul-betuk rapi dan sangat ketat artinya mereka tidak boleh berkomunikasi begitu. Sudah selesai tindakan baru dipulangkan," papar Komarudin di rumah sewaan pelaku, Senin (3/7/2023).
....
NGERI polisi temukan gumpalan darah di saluran septic tank, diduga janin bekas aborsi.
Polres Metro Jakarta Pusat menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah kontrakan yang dijadikan lokasi aborsi di Jalan Mirah Delima, Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (3/7/2023).
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengatakan, dalam olah TKP kali ini pihaknya membongkar saluran septik tank yang diduga jadi tempat pembuangan janin hasil aborsi.
Dari hasil olah TKP sementara, polisi dikatakan Komarudin menemukan gumpalan darah yang diduga merupakan janin yang dibuang pelaku usai lakukan aborsi terhadap pasien.
Baca juga: ASTAGHFIRULLAH Ibu-ibu di Kemayoran Jadi Eksekutor Aborsi, Warga Merasa Janggal Wanita Keluar Masuk
"Ada yang berhasil kita dapati gumpalan darah yang kami duga itu adalah janin yang diaborsi," kata Komarudin kepada wartawan, Senin (3/7/2023).
Kemudian dijelaskan Komarudin, selanjutnya gumpalan darah tersebut dimasukan ke dalam botol kaca yang sudah disiapkan oleh tim forensik.
Nantinya tim kedokteran forensik akan membawa gumpalan darah tersebut ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan.
"Petugas langsung bawa gumpalan darah itu untuk dilakukan pemeriksaan," pungkasnya.
Adapun dalam kasus ini, polisi sebelumnya telah menangkap sembilan orang dan semuanya telah ditetapkan sebagai tersangka.
Atas perbuatannya, kesembilan tersangka dijerat dengan pasal 76 C junto pasal 80 ayat 3 tentang perlindungan anak.
Sebelumnya, polisi menggerebek sebuah rumah kontrakan di di Jalan Merah Delima, Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (28/6/2023).
Kombes Komarudin mengatakan pengungkapan ini dilakukan berdasarkan laporan dari masyarakat.
"Berdasarkan informasi dari masyarakat bahwa ada aktivitas yang sangat mencurigakan dari seorang warga baru yang diduga baru kurang lebih sekitar 1 bulan atau 1 bulan setengah mengontrak di tempat ini dan aktivitasnya sangat tertutup," kata Komarudin kepada wartawan, Rabu (28/6/2023).
Komarudin mengatakan warga curiga karena dari rumah tersebut terlihat wanita yang berganti-ganti keluar masuk rumah.
"Dugaan sementara dari warga ini tempat adalah untuk menampung para TKI nah dari sanalah kami melakukan penyelidikan, pendalaman, dan Alhamdulillah tim dari unit PPA satreskim polres jakarta pusat berhasil mengungkap bahwa telah terjadi dugaan aborsi," tuturnya.
Dalam hal ini, polisi berhasil mengamankan 7 orang yang tiga di antaranya yakni SN, NA, dan SM yang merupakan pelaku aborsi dengan perannya masing-masing.
"Di dalam pada saat kami geledah, atau penindakan hukum, juga ditemukan 4 orang pasien ya inisial J, AS, RV dan IT, dimana 3 orang baru saja selesai melaksanakan tindakan sedang beristirahat krena masih pendarahan dan 1 orang sedang baru mau akan dilakukan," ungkapnya.
Komarudin melanjutkan, untuk pelaku SN berperan sebagai eksekutor jika ada pasien yang dagang.
Dalam menjalankan aksinya, SN dibantu oleh pelaku NA yang berperan mencari para pasien untuk dilakukan aborsi.
"SN wanita selaku eksekutor dan SN ini bukan berlatar belakang medis, dia hanya dilihat dari KTP hanya IRT (Ibu Rumah Tangga)," tuturnya.
Sementara satu orang lainnya berinisial SM yang berperan menjemput para pasien dengan diberi imbalan sebesar Rp 500 ribu untuk sekali antar.
"Jadi ini sistemnya, sistem antar jemput sangat rapih sekali makanya pak RT dan warga sangat terkecoh dari aktivitas yang di dalam," jelasnya.
Pengakuan tersangka, tarif yang diberikan kepada pasien yang ingin melakukan aborsi beragam mulai Rp2,5 juta hingga Rp8 juta sesuai dengan usia kandungan.
Selama satu bulan terakhir, sudah kurang lebih sebanyak 50 wanita yang melakukan aborsi di rumah kontrakan tersebut.
(Tribunnews.com/Fahmi Ramadhan).
Artikel ini diolah dari Tribunnews.com
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com
Penulis: Bima Putra
Sumber: Tribunnews.com
| Gak Kapok 4 Kali Dipenjara, Residivis Ini Ditangkap Lagi Kasus yang Sama, Bobol Rumah di Parepare |
|
|---|
| Detik-detik Mahasiswa Jogja Ditikam Temannya saat Menginap di Magelang, Pelaku Mengaku Cemburu Buta |
|
|---|
| Sosok Syarif Maulana Dosen Unpar Bandung Pelaku Kekerasan Seksual pada Mahasiswa, Kini Dinonaktifkan |
|
|---|
| Aksi Perawat di Aceh Rudapaksa Siswi 15 Tahun, Kenal dari Aplikasi Kencan, Diimingi Dibelikan iPhone |
|
|---|
| Pembunuhan Mahasiswi di Malang Jatim Baru Terungkap Setelah 1,5 Tahun, Pelaku Cucu Pemilik Kos |
|
|---|