Breaking News:

Berita Kriminal

OKNUM Kades di Bandung Pungli & Ajak Tidur Warga Urus KK, Ngaku Tak Ada Paksaan & Sudah Check In

Pengakuan oknum kepala desa diduga pungli da ajak bersetubuh warganya urus KK, ini duduk perkaranya, sudah check in?

Editor: Dhimas Yanuar
ISTIMEWA
Pengakuan oknum kepala desa diduga pungli da ajak bersetubuh warganya urus dokumen semacam KK dan akta. 

TRIBUNSTYLE.COM - Viral perkara oknum desa diduga ajak wanita yang urus dokumen bersetubuh.

Insiden ini terjadi pada oknum kepala Desa Banyusari, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung berinisial R.

Diduga R melecehkan seorang warga bernama SR yang ingin mengurus dokumen semacam akta, KK atau KTP, namun R mengaku semua ini tak ada paksaan.

Bagaimana pengakuannya?

Kejadian ini berawal saat SR datang ke Kantor Desa Banyusari untuk mengurus dokumen.

Saat itu SR bertemu R, untuk mengurus sejumlah dokumen tersebut.

R oknum pegawai desa di Bandung mengaku bahwa soal kabar pungli dan ajakan bersetubuh ke warganya itu cerita tak benar, menurutnya warganya meminta dengan sendirinya untuk berhubungan badan
R oknum pegawai desa di Bandung mengaku bahwa soal kabar pungli dan ajakan bersetubuh ke warganya itu cerita tak benar, menurutnya warganya meminta dengan sendirinya untuk berhubungan badan (Istimewa kolase Tribun Jabar)

Namun R meminta uang kepada SR sebesar Rp 1 juta untuk menyelesaikan dokumen yang dimintanya.

"Dari pertama kami sudah bernegosiasi berapa harga gitu kan, terus dia bilang seharga Rp 1 juta, nah itu oke selesaikan dengan nominal segitu dan saya sanggup," kata SR saat ditemui di Mapolresta Bandung, Kamis (21/6/2023).

Namun secara tiba-tiba SR membatalkan kesepakatan dan mengajak korban berhubungan badan sebagai gantinya.

"Habis itu saya datang lagi ke situ dipanggil ternyata dalam nominal Rp 1 juta itu gak bisa diselesaikan juga, yang beralih dia langsung ngomong katanya itu semua bisa saya urus asal kamu mau berhubungan badan dengan saya," tuturnya.

Baca juga: BEJAT! 11 Orang Cabuli Gadis 16 Tahun, Kepala Desa, Guru Bahkan Polisi Terlibat, Korban Trauma

Tidak hanya itu, korban juga diancam akan disebarkan foto-foto pribadinya.

"Saya gak bakal menyelesaikan semua, bahkan saya sudah (dimaki) habis-habisan sama istrinya bahkan saya diancam juga dia akan memviralkan ada foto-foto lah tapi saya gak tau, tanpa sepengetahuan saya, saya difoto sama si oknum ini," kata SR ditemui di Mapolresta Bandung, Kamis (21/6/2023).

Kini perkara itu telah dilimpahkan oleh Ditreskrimum Polda Jabar ke Satreskrim Polresta Bandung dengan surat bernomor B/3549/VI/RES.7.4/2023/Ditreskrimum.

Ilustrasi rudapaksa.
Ilustrasi. (freepic)

Oknum perangkat desa diperiksa

Kasatreskrim Polresta Bandung, Kompol Oliestha Ageng Wicaksana mengatakan, hari ini pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap terlapor atau pelapor.

Pengakuan R

Dilansir dari TribunJabar, R menyangkal bahwa cerita yang beredar itu tak benar.

Menurutnya, SR mengarang cerita tersebut.

Saat itu, SR sedang membuat identitas dirinya di luar kantor desa.

Lalu, SR menanyakan soal harga yang dibutuhkan kepadanya hingga selesai.

"Sebenarnya sih bukan seperti itu ceritanya. Emang dia mau bikin KK dan lainnya, dia chat sama saya. Nanya berapa sih biaya membuat KK, kata saya teh, Rp 1 juta. Itu kan cuma bercanda karena kenal," kata R.

R pun menyarankan agar SR datang ke Kantor Desa untuk persyaratan lebih lengkapnya.

"Dia (SR) datang ke kantor desa. Nah, udah di desa saya jelaskan kalau soal bikin KK di sini gak ada pungutan walau memang suka ada warga yang memberi," kata R.

Lalu, kejanggalan lainnya malah SR meminta laki-laki yang bisa memuaskan hasratnya.

Hal tersebut dikarenakan SR akan pergi ke Arab Saudi.

"Dia spontan minta cowok ke saya, soalnya lagi butuh uang. Dia kan sebentar lagi mau ke Arab, katanya mumpung masih di sini tolong cariin. Kata saya, ada," ujar R.

Mendengar hal itu, R malah menawarkan dirinya untuk memuaskan nafsu SR.

Perbincangan itupun sepakat, mereka pun keluar untuk pergi ke hotel dan check in.

"Saya bilang, sama saya aja gimana. Ya, sok atuh, katanya. Ya, sok atuh hayu," kata R.

Setelah sampai di hotel mereka pun ber hubungan badan.

Menurutnya, hubungan badan itu tak ada paksaan diantara keduanya.

"Ya, sudah, dari situ terjadi (persetubuhan), jadi gak ada pemaksaan atau apa. Itu gak ada sangkut pautnya sama KK, gak ada sama sekali," ujar dia.

R mengungkapkan, dalam hal itu tak ada transaksi uang sebesar Rp 1 juta.

"Enggak ada (transaksi Rp 1 juta), saya gak nerima uang dari dia sepeser pun, gak pernah."

"Malah sesudah berhubungan, saya kasih uang dia."

"Uangnya, Rp 100 ribu," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Banyasari, Didin Dino menambahkan, pihaknya akan melakukan mediasi antara R dan SR.

"Pak Kades juga sudah menelusuri ke pihak keluarga untuk memediasi, cuma yang susah dia (pelapor), kan, numpang di Desa Banyusari. Pelapor itu, bukan domisili Desa Banyusari, hanya menumpang di keponakannya," ujar Didin saat ditemui di Mapolresta Bandung, Kamis (22/6/2023).

(*)

Artikel diolah dari TribunnewsBogor.com dan Kompas.com

Penulis: Reynaldi Andrian

Sumber: Kompas.com
Tags:
berita kriminalkepala desaBandungberhubungan badan
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved