Tokoh Viral Hari Ini
Profil Sariamin Ismail, Novelis Perempuan Pertama di Indonesia yang Jadi Google Doodle Hari Ini
Biodata dan perjalanan karier Sariamin Ismail, novelis perempuan pertama di Indonesia yang jadi Google Doodle hari ini.
Penulis: Amirul Muttaqin
Editor: Ika Putri Bramasti
Dalam Harian Persamaan, Sariamin mengkritik ketidakadilan peraturan gaji bagi pegawai wanita, terutama guru wanita.
Ia terus menulis untuk menambah penghasilan sehari-hari dan membiayai kegiatan organisasinya dengan menggunakan beberapa nama samaran untuk mencegah kemungkinan ia ditangkap akibat tulisan-tulisannya.
Dari sejumlah nama samaran yang Sariamin gunakan, ia lebih dikenal dengan nama Selasih yang ia gunakan dalam novel pertamanya.
Sejumlah nama samaran lain yang pernah ia gunakan yaitu Seleguri, Sri Gunung, Sri Tanjung, Ibu Sejati, Bundo Kanduang, dan Mande Rubiah.
Pada pertengahan tahun 1930-an, Sariamin telah menulis untuk majalah sastra Poedjangga Baroe.
Ia menerbitkan novel pertamanya, Kalau Tak Untung pada tahun 1933, yang menjadikannya sebagai novelis perempuan pertama dalam sejarah Indonesia.
Diterbitkan oleh Balai Pustaka milik pemerintah, konon inspirasi novel ini adalah beberapa kejadian nyata dalam hidupnya yaitu tunangannya yang menikahi wanita lain, dan kisah dua sahabat kecilnya yang saling jatuh cinta namun tak bisa bersatu.
Sariamin kembali menerbitkan novel pada tahun 1937 berjudul Karena Keadaan.
Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tahun 1945, ia menghabiskan dua tahun sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah wilayah Riau.
Sariamin tetap menulis dan mengajar di Riau hingga tahun 1968.
Sebelum tahun 1986, ia telah menelurkan tiga antologi puisi dan sebuah cerita anak-anak.
Ia menulis novel terakhirnya, Kembali ke Pangkuan Ayah pada tahun 1986.
Sebelum wafat pada tahun 1995 Sariamin menerbitkan dua antologi puisi lagi dan sebuah film dokumenter tentang kisah kehidupannya.
Kehidupan pribadi
Sariamin diketahui menikah dengan seorang pria bernama Ismail.