Tokoh Viral Hari Ini
Profil Sariamin Ismail, Novelis Perempuan Pertama di Indonesia yang Jadi Google Doodle Hari Ini
Biodata dan perjalanan karier Sariamin Ismail, novelis perempuan pertama di Indonesia yang jadi Google Doodle hari ini.
Penulis: Amirul Muttaqin
Editor: Ika Putri Bramasti
Perjalanan karier
Sariamin Ismail telah menunjukkan bakat menulis sejak dini.
Dalam usia sepuluh tahun, ia telah menulis syair dan puisi.
Sariamain menempuh pendidikan di sekolah guru perempuan Meisjes Normaal School (MNS) di Padang Panjang,
Dari kehidupan asrama yang dijalaninya sewaktu di MNS, ia menulis catatan dalam bentuk sajak di buku kecil yang ia namakan "sahabatku".
Di sekolah, Sariamain sering mendapat hadiah dari perlombaan menulis karangan prosa dan puisi yang diikutinya.
Bahkan saking seringnya menang dan mendapatkan hadiah, ia tidak lagi diberi hadiah dari lomba meskipun mendapat juara.
Setelah lulus dari MNS, Sariamin mendapat tugas mengajar di Meisjes Vervolg School (MVS) Bengkulu dan bahkan diangkat sebagai kepala sekolah pada 17 Juni 1925.
Sejak itu, ia berpindah-pindah domisili mengikuti tugas mengajar.

Selain mengajar, Sariamin juga menjadi aktivis pergerakan dengan mengikuti kegiatan organisasi.
Ia mengetuai perkumpulan pemuda Islam Jong Islamieten Bond bagian wanita untuk wilayah Bukittinggi pada 1928-1930.
Setelah pindah ke Padangpanjang, Sariamin mengetuai cabang SKIS dan menulis untuk majalah Soeara Kaoem Iboe Soematra, majalah yang dikelola oleh perempuan.
Selain itu, ia membagi waktunya untuk mengajar di sekolah swasta Diniyah School dan menjadi pengasuh tetap "Mimbar Putri" di Harian Persamaan.
Menjelang akhir tahun 1930-an, Sariamin menjadi wartawan dan penulis yang cukup vokal di majalah perempuan Soeara Kaoem Iboe Soematra.
Ia mengutuk poligami dan menekankan pentingnya hubungan keluarga inti di Minangkabau lewat Soeara Kaoem Iboe Soematra.