Tokoh Viral Hari Ini
Profil Radhar Panca Dahana, Kiprah Sastrawan dan Budayawan yang Jadi Cerpenis Sejak Usia 10 Tahun
Inilah profil Radhar Panca Dahana, kiprah sastrawan dan budayawan yang jadi cerpenis sejak usia 10 tahun.
Penulis: Amirul Muttaqin
Editor: Dhimas Yanuar
Reporter: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Inilah profil Radhar Panca Dahana, kiprah sastrawan dan budayawan yang jadi cerpenis sejak usia 10 tahun.
Sastrawan sekaligus budayawan, Radhar Panca Dahana meninggal pada Kamis (22/4/2021).
Kabar duka tersebut dikonfirmasi oleh anggota Forum Seniman Peduli Taman Ismail Marzuki (TIM) Noorca Massardi.
Radhar diketahui merupakan pimpinan Forum Seniman Peduli TIM.
"Innalillahi wainaillaihi roji’un, semoga amal ibadah almarhum Radhar Panca Dahana diterima Allah SWT amin," ujar Noorca saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis malam.
Baca juga: Mengenang Sosok Radhar Panca Dahana, Sastrawan dan Budayawan yang Meninggal di Usia 56 Tahun
Baca juga: Sederet Karya serta Puisi Radhar Panca Dahana, Kini Sang Pengarang Telah Tutup Usia

Radhar dikenal sebagai sastrawan sekaligus budayawan yang banyak berkontribusi di dunia sastra dan seni budaya Tanah Air.
Namanya dikenal melalui karya-karyanya dalam bentuk esei sastra, cerita pendek, dan puisi yang dipublikasikan di sejumlah surat kabar Indonesia.
Pria kelahiran Jakarta, 26 Maret 1965 itu menunjukkan minat kepada dunia sastra dan seni sejak kecil.
Saat umur 5 tahun, Radhar sering tidak pulang ke rumah dan ditemukan di kawasan Bulungan sedang melihat teater.
Kemampuan menulisnya juga sudah terasah sejak dini.
Ia memulai debut sebagai sastrawan sejak usia 10 tahun lewat cerpennya di Harian Kompas, "Tamu Tak Diundang".
Di usia remaja, Radhar menjadi seorang cerpenis dan reporter lepas di sebuah majalah remaja, Zaman.
Saat itu, ia sangat giat mengirimkan karya-karyanya di berbagai rubrik majalah.
Radhar juga sering diminta mengisi kolom di rubrik olahraga, kebudayaan, pendidikan, berita kriminalitas, dan hukum.