Gunung Merapi Masuk Level Siaga, Berikut Info Terkait Kubah Lava Baru, Kegempaan dan Deformasi
Meski status Gunung Merapi naik ke level siaga, BPPTKG belum melihat adanya kubah lava baru di Gunung Merapi.
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
"Deformasi Gunung Merapi yang dipantau penggunakan EDM (distance electronic measurement) pada minggu ini menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 4 sentimeter per hari," kata Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, dalam laporan tertulisnya Jumat (30/10/2020).
Selain itu, tercatat munculnya asap dari kawah Merapi dengan ketinggian maksimum 500 meter dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Selo pada 28 Oktober 2020 sekitar 08.10 WIB.
"Analisis morfologi area kawah berdasarkan foto dari sektor Tenggara tidak menunjukkan adanya perubahan morfologi kubah. Perhitungan volume kubah lava berdasarkan pengukuran menggunakan drone pada 29 Oktober 2020 sebesar 200.000 meter kubik," jelas Hanik Humaida.
Terjadinya aktivitas vulkanik menunjukkan proses pergerakan magma menuju permukaan.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif.
Namun, tidak ada peningkatan status gunung. Gunung Merapi masih dalam status waspada.
BPPTKG Yogyakarta merekomendasikan radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi agar dikosongkan dari aktivitas penduduk dan pendakian.
Masyarakat di sekitar Gunung Merapi juga diharapkan meningkatkan kewaspadaan.
"Guguran lava dan awan panas berpotensi menimbulkan hujan abu, masyarakat di sekitar diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik," ungkapnya.
"Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," tambahnya.
(TribunStyle.com/Nafis,Kompas.com/Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Intensitas Gempa Gunung Merapi Kembali Dilaporkan Meningkat
Baca juga: Status Gunung Merapi Naik ke Level Siaga, Aktivitas Vulkanik Meningkat, Ini Penjelasan BPPTKG
Baca juga: Kena Blacklist dari Pengelola Gunung Rinjani, Fiersa Besari Akui Salah dan Minta Maaf soal Pendakian