BOCAH 7 Tahun Berharap Mati, Sering Disiksa Ortu Tubuhnya Pendarahan, Paru-paru Rusak & Luka Bakar
Tak kuat terus disiksa orangtuanya, bocah 7 tahun ini minta dokter agar dirinya segera mati saja.
Editor: Monalisa
TRIBUNSTYLE.COM - Ketakutan karena terlau sering disiksa orangtuanya, bocah 7 tahun berharap ingin segera mati.
Berhasil dievakuasi ke rumah sakit, Yaz bocah 7 tahun ini dengan polos meminta dokter agar dirinya segera mati.
Bukan tanpa sebab, Yaz mengaku takut lantaran sering disiksa orangtuanya.
Bertahun-tahun Yaz ternyata menjadi korban penyiksaan dan kekerasan seksual dari orangtua kandungnya.
Dilaporkan Crime Online, dokter menyatakan Yaz mengalami banyak luka ketika dilarikan ke Rumah Sakit de las Margaritas di Puebla, Meksiko.
Di antaranya adalah pendarahan dalam, paru-parunya rusak, luka bakar baik di tangan maupun punggung, dan tanda-tanda kekerasan seksual.
• KAPOK Punya 5 Anak Perempuan, Suami Nekat Potong Perut Istrinya Demi Pastikan Anak keenam Laki-laki
• Disiksa Pacar, Wanita Ini Nekat Lompat dari Lantai 8, Alami Koma hingga Nyawa Hampir Tak Tertolong

"Saya ingin mati.
Saya tidak ingin pulang ke rumah sehingga orangtua saya bisa terus memukuli saya," kata bocah malang itu kepada dokter.
Bocah tujuh tahun itu dilaporkan langsung dibawa ke rumah sakit oleh tetangga yang kebetulan menyaksikan sendiri penyiksaan itu.
Berdasarkan jaksa penuntut Puebla, orangtua Yaz, Rafael dan Alejandra N, ditangkap dan dijatuhi tuduhan kekerasan dalam rumah tangga dan pengabaian anak.
Sementara si paman masih menjadi buruan karena melakukan kekerasan seksual terhadapnya, diwartakan Daily Mirror Minggu (20/9/2020).
• Pukul Anak Hingga Tewas karena Sulit Belajar, Ortu Ini Ternyata Sempat Pura-pura Buat Video Ultah
Jurnal Yucatan melaporkan, setidaknya dia mengalami kekerasan dalam tiga kesempatan. Namun, tidak ada yang memberikan perhatian serius.
Pada April, dia harus menjalani operasi karena mengalami luka di usus dan kaki, dengan Rafael mengaku istrinya yang menyebabkannya.
Selain Yaz, kepolisian juga menyelidiki kematian adiknya yang berusia tiga tahun, di mana penyebabnya dilaporkan adalah gagal napas di Juni lalu.
Pembangunan Integritas Keluarga Meksiko (DIF) memutuskan untuk membuka kembali kasus tersebut begitu pemberitaan tentang Yaz mencuat.