BREAKING NEWS Akhirnya PM Lebanon Hassan Diab Mundur Gegara Tragedi Ledakan, Ini Ungkapan Sesalnya
Breaking news! Perdana Menteri (PM) Lebanon Hassan Diab akhirnya mundur gegara tragedi ledakan tewaskan ratusan orang. Ini ungkapan sesal terakhirnya.
Editor: Agung Budi Santoso
Rumah sakit mengeluarkan permohonan donor darah dan generator agar listrik tetap menyala.
- Donald Trump mengatakan ledakan mematikan di Beirut "tampak seperti serangan yang mengerikan".
Hal itu bertentangan dengan informasi yang dirilis oleh pejabat Libanon.
Ketika Trump ditanya apakah dia yakin ledakan Libanon adalah "serangan dan bukan kecelakaan", dia mengatakan kepada wartawan: "Yah itu terlihat seperti itu, berdasarkan ledakannya."
Presiden menambahkan dia telah bertemu dengan para jenderal AS dan mengatakan mereka tampaknya merasa ledakan itu adalah serangan.
- Dewan Pertahanan Tertinggi Lebanon merekomendasikan menyatakan Beirut sebagai kota yang dilanda bencana, mendeklarasikan keadaan darurat selama dua minggu di ibukota dan menyerahkan tanggung jawab keamanan kepada otoritas militer.
Sebuah pernyataan dewan, yang dibacakan langsung di televisi, mengatakan Presiden Michel Aoun telah memutuskan untuk mengeluarkan 100 miliar pound Lebanon dalam alokasi darurat dari anggaran 2020.
- Menteri ekonomi Lebanon, Raoul Nehme, mengatakan gandum di lumbung pelabuhan Beirut tidak dapat digunakan dan kementerian kehilangan jejak tujuh karyawan di lumbung.
Menteri juga mengatakan kepada media lokal bahwa Libanon akan mengimpor gandum dan menambahkan bahwa negara itu saat ini memiliki cukup gandum hingga impor dilanjutkan.
- Ada kebingungan di antara penduduk tentang apakah udara menjadi berbahaya untuk dihirup.
Kedutaan Besar AS di Beirut merilis pernyataan yang menyarankan orang untuk memakai masker dan tetap berada di dalam rumah, setelah adanya "laporan gas beracun yang terlepas dalam ledakan".
Banyak jendela orang yang hancur oleh ledakan membuat warga sulit untuk tidak menghirup udara dari luar.
Indikator laboratorium riset aerosol dari American University of Beirut menunjukkan tingkat kualitas udara telah kembali ke "baik" pada pukul 19:00, namun, menunjukkan tingkat "partikel" yang moderat satu jam sebelumnya.
- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa António Guterres mengirimkan belasungkawa dengan mengatakan, ia berharap pemulihan cepat bagi yang terluka, termasuk beberapa personel PBB yang bekerja di Libanon.
Setidaknya 48 staf PBB terluka dalam ledakan itu, bersama dengan 27 tanggungan mereka.
- Pemerintah di seluruh dunia telah menawarkan dukungan, termasuk Inggris, Prancis, Australia, AS, Kanada, dan Israel.
- Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menawarkan dukungan Inggris dan mengatakan bahwa ada warga negara Inggris yang terkena dampak insiden tersebut. (Tribunnews/ Rina Wahyu)
Sebagian isi artikel mengutip Tribunnews.com dengan judul: BREAKING NEWS: Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab Akhirnya Mengundurkan Diri