BREAKING NEWS Akhirnya PM Lebanon Hassan Diab Mundur Gegara Tragedi Ledakan, Ini Ungkapan Sesalnya
Breaking news! Perdana Menteri (PM) Lebanon Hassan Diab akhirnya mundur gegara tragedi ledakan tewaskan ratusan orang. Ini ungkapan sesal terakhirnya.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWSMAKER.COM, BEIRUT - Breaking news! Perdana Menteri (PM) Lebanon Hassan Diab akhirnya mundur gegara tragedi ledakan tewaskan ratusan orang. Ini ungkapan sesal terakhirnya.
Perdana Menteri (PM) Lebanon Hassan Diab resmi mengundurkan diri pada Senin (10/8/2020).
Pengunduran diri dilakukan ketika rakyat turun ke jalan, meminta pertanggungjawaban Diab dan pemerintahannya atas peristiwa ledakan dahsyat di pelabuhan kota Beirut, Selasa (4/8/2020).
Rakyat marah dan menuding ada kelalaian pemerintah dalam peristiwa itu.
"Hari ini kami mendengarkan rakyat dan tuntutan mereka untuk meminta pertanggungjawaban atas bencana yang tersimpan selama 7 tahun," kata dia dalam pidato di televisi dikutip dari AFP.
"Inilah mengapa hari ini saya mengumumkan pengunduran diri pemerintah," lanjutnya.
Ia mengatakan, tragedi tersebut akibat pemerintahan yang didominasi mantan panglima perang saudara 1975-1990 dan kerabat-kerabatnya, selama 30 tahun.
"Korupsi mereka menciptakan tragedi ini," tambahnya.
Hassan Diab diangkat jadi PM Lebanon pada Desember 2019. Diab merupakan PM Lebanon kedua yang mengundurkan diri dalam 10 bulan terakhir.
Peristiwa yang menyita perhatian dunia itu, mengakibatkan 150 orang lebih meninggal dunia dan 6 ribu jiwa terluka, dan 20 orang dilaporkan hilang.
Pasca ledakan Kota Beirut menjadi porak poranda, puing-puing reruntuhan bangunan memenuhi ibu kota Lebanon itu.
Pihak berwenang mengatakan, ledakan berawal dari kebakaran di gudang pelabuhan, di mana 2.750 ton amonium nitrat disimpan tanpa pengamanan selama 7 tahun.
Sebelum Diab resmi mundur, ada empat menteri lebih dulu mundur, sembilan anggota parlemen serta dua anggota senior di Pemkot Beirut.
Sebelum PM Lebanon Mundur, Puluhan Menteri Sudah Mengundurkan Diri Duluan
Pengumuman itu datang setelah beberapa anggota kabinetnya yang beranggotakan 20 orang mengumumkan pengunduran diri mereka secara pribadi.