Breaking News:

Sempat Dipolisikan ProAktif, Syakir Daulay Kini Gugat Balik, Kuasa Hukum Sebut Kliennya Diperbudak

Syakir Daulay gugat balik Sugiyanto dari pihak ProAktif terkait perjanjian pembelian akun YouTube. Kuasa hukum Syakir sebut kliennya telah diperbudak.

Penulis: Febriana Nur Insani
Editor: Suli Hanna
Instagram/@syakirdaulay
Syakir Daulay layangkan gugatan terkait perjanjian pembelian akun YouTube 

Jadi kalau saya kerjasama sama Syakir, saya cuci sarungnya Syakir, Syakir cuci baju saya.

Nah itu berapa lama Syakir harus tanya sama saya, nah perjanjian ini gak ada, jadi kayak mau selama-lamanya.

Jadi kayak kreativitas, produktivitas, karya-karyanya Syakir itu seumur hidup dikunci, itu gak boleh.

Syakir wajib membuat konten 4 kali seminggu, dan kalau ada keterlambatan diancam dengan sanksi berupa denda.

Nah produksi itu kan ada proses editing, ambil gambar, cari ide.

Jadi kalau kami bahasakan dengan mudah dan gampang, kalau 4 kali produksi seminggu mau dilakukan, 3 bulan aja misalnya, Syakir bisa kehilangan berat badan 10 kilo.

Karena itu hampir bisa dikatakan impossible," lanjut Haris.

Pihak Syakir juga menyoroti laporan penjualan yang belum diberikan pihak Sugiyanto.

Haris bahkan menyebut Sugiyanto berniat menguasai dan memperbudak Syakir.

"Kalau pihak Sugiyanto bilang Syakir ini belum memenuhi sejumlah hal, ya silakan dibuktikan di pengadilan.

Tapi kami juga mencatat sejumlah hal yang pihak Sugiyanto belum memenuhi kewajibannya.

Tidak pernah memberikan laporan penjualan setiap 3 bulanan, nah ini menunjukkan dia mau mengambil dan menguasai.

Sekarang Syakir diminta buat konten seminggu 4, akunnya katanya pengelolaan tapi ternyata dikuasai sampai sekarang Syakir tidak bisa mengakses akunnya, dan ini terbukti ini tidak mau kasih laporan 3 bulanan.

Jadi ini bukan kerjasama, dia (Syakir) diperbudak. Anak ini diperbudak.

Kalau kerjasama itu seimbang, setara. Sama-sama rugi, sama-sama untung. Tapi yang untung kayaknya di sana sendiri.

Sumber: TribunStyle.com
Halaman 2/3
Tags:
Syakir DaulayProAktif
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved