Virus Corona
Tangis Perawat Pasien Corona di India, Dibayar Rp 6.000 per Hari: Bagaimana Jika Kami Terinfeksi?
Berada di garda depan untuk perangi virus corona, perawat di India menangis pilu gajinya tak sebanding dengan nyawa yang dipertaruhkan.
Editor: Monalisa
Tugasnya adalah mengawasi masyarakat yang terdeteksi memiliki gejala-gejala virus tersebut, sekaligus mendidik mereka akan pentingnya isolasi mandiri.
Dalam melakukan pekerjaannya tersebut, pemerintah tidak membekali mereka dengan peralatan dan perlengkapan sebagaimana yang ditetapkan WHO.

Bahkan tidak dilengkapi masker atau cairan hand sanitizer sekalipun.
Pemerintah India beralasan jika saat ini pihaknya kekurangan perlengkapan.
Bahkan dokter dan perawat di rumah sakit pun tidak terlindungi dengan APD yang semestinya.
Dengan kondisi tersebut, para pekerja kesehatan, termasuk Nalawade, hanya mengenakan masker dari bahan katun yang dicucinya setiap hari.
Menanggapi situasi tersebut, pejabat negara bagian Maharashtra, Rajendra Yadravkar, mengatakan telah melaporkan hal itu ke pemerintah pusat.
Namun untuk kelanjutan dari laporan itu, Rajendra enggan berkomentar.
• 5 Tips Mengendalikan Stres Saat Work From Home di Tengah Pandemi Virus Corona
"Setiap kali ada kekurangan peralatan dan perlengkapan kesehatan, kami langsung memerintahkan pemerintah lokal untuk menanggulanginya," kata Rajendra Yadravkar, pejabat Kementerian Kesehatan Negara Baigian Maharashtra.
"Ashas mempertaruhkan nyawa mereka dengan bayaran yang sangat kecil.
Mereka harus dilindungi.
Adalah kewajiban pemerintah (pusat) untuk mendukung dan melindungi mereka," sambungnya.
Dilansir worldometers.info, per hari Jumat (17/4/2020), jumlah penderita virus corona Covid-19 di India berjumlah 13,495 orang dengan jumlah kematian mencapai 448 orang.
Sebagian artikel ini sudah tayang di Suar.id dengan judul Kisah Miris Ratusan Ribu Tenaga Medis di India Rela Pertaruhkan Nyawa jadi Garda Terdepan Perangi Virus Corona Tapi Cuma Dapat Bayaran Rp 6000

POTRET Miris Korban Corona Membeludak, Pasien & Mayat Covid-19 Terpaksa Ditempatkan Satu Ruangan