Breaking News:

Virus Corona

WNI Idap Virus Corona di Singapura Tak Mau Keluarga & Publik Tahu Identitasnya, Simak Keterangannya

Berita virus corona - WNI pengidap virus corona di Singapura tak mau keluarga dan publik tahu identitasnya, simak keterangannya.

Editor: Dhimas Yanuar
STR-AFP
Anggota staf medis membawa seorang pasien ke rumah sakit Jinyintan, di mana pasien yang terinfeksi oleh virus mirip SARS (virus corona) sedang dirawat, di Wuhan, Hubei, China (18/1/2020). (STR-AFP) 

Seorang pekerja di Rumah Duka Caidan, di pinggiran kota Wuhan, juga mengklaim karyawannya bekerja "24/7" untuk menangani mayat-mayat itu, lapor Epoch Times.

Pekerja di krematorium itu mengatakan staf sudah kelelahan dan bekerja tanpa peralatan yang layak.

Sosok Prof Huang Xiqiu, Arsitek Pembangunan Rumah Sakit Corona, Ternyata Aslinya Orang Jember

Singapura Beberkan 18 Produk Kebersihan Rumahan yang Mampu Cegah Virus Corona, Simak Daftarnya

Mayat diduga korban virus corona tergeletak di lorong rumah sakit di Kota Wuhan, China.
Mayat diduga korban virus corona tergeletak di lorong rumah sakit di Kota Wuhan, China. (Kolase tangkap layar Twitter Al JazeeraKolase tangkap layar Twitter Al Jazeera)

Diidentifikasi sebagai Mr. Yun, ia mengatakan:

"90 persen karyawan kami bekerja 24/7, kami tidak bisa kembali ke rumah."

Dengan dingin, ia mengklaim, "Semua kamar kremasi Wuhan telah bekerja 24 jam."

Dia menambahkan, "Kami benar-benar membutuhkan lebih banyak tenaga kerja."

Tempat kerjanya dilaporkan harus mengambil mayat dari Rumah Sakit Tongji Wuhan, Rumah Sakit No. 13 Wuhan, Rumah Sakit Huoshenshan yang baru dibangun, dan rumah sakit kecil lainnya.

Yun mengaku telah berbicara dengan pekerja krematorium lain yang semuanya dalam situasi yang sama.

Kisah Miris Bayi Baru Lahir Tertular Virus Corona Karena Ibunya Juga Terinfeksi, Kesulitan Bernapas

Ikut Jamuan Makan Tahun Baru Imlek Ramai-ramai, 10 Warga Wuhan Terinfeksi Virus Corona, 30 Dites

Foto udara pada (2/2/2020) menunjukkan rumah sakit Huoshenshan, yang berarti
Foto udara pada (2/2/2020) menunjukkan rumah sakit Huoshenshan, yang berarti "Gunung Api Dewa", Wuhan, Hubei, China.Rumah Sakit kini diwewenangkan kepada Tentara China untuk merawat pasien di pusat epidemi virus corona. (STR / AFP)

Dia menyebut "setiap hari, kita membutuhkan setidaknya 100 kantong mayat".

Tentu klaim Mr. Yun ini jauh lebih tinggi dari jumlah kematian resmi yang dirilis oleh pemerintah China sekitar 600 lebih.

Sedangkan New York Times melaporkan bahwa penduduk Wuhan sendiri mengatakan tidak percaya dengan jumlah resmi kematian penduduk yang dirilis oleh pemerintah.

Sistem kesehatan rumah sakit di sana juga disebut benar-benar kewalahan.

Dokter mengalami kekurangan alat dan waktunya habis untuk menanganan pasien. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).

VIRAL Selebgram Kanada Bikin Prank Virus Corona di Dalam Pesawat, Akhirnya Unggah Video Minta Maaf

Foto & Video Pembangunan Kilat 2 Rumah Sakit Virus Corona di China, RS Huoshenshan & Leishenshan

Sumber: Kompas.com
Tags:
virus corona
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved