Virus Corona
Virus Corona Makin Merajalela, Suster Asal Wuhan Rela Pangkas Habis Rambutnya Demi Tangani Pasien
Virus Corona semakin merajalela, seorang suster asal Wuhan putuskan pangkas habis rambutnya hingga botak demi tangani pasien rumah sakit.
Penulis: Apriantiara Rahmawati Susma
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Virus Corona semakin merajalela, seorang suster asal Wuhan putuskan pangkas habis rambutnya hingga botak demi tangani pasien rumah sakit.
Baru-baru ini masyarakat dunia digegerkan dengan virus Corona yang menyebar di beberapa negara.
Virus Corona sendiri pertama kali menjangkit masyarakat di sebuah kota di China, Wuhan.
Kabarnya virus Corona telah menyebabkan 80 orang meninggal dan 2300 orang terinfeksi.
• Orang Pertama yang Sembuh dari Virus Corona Ini Ungkap Apa yang Dilakukannya Hingga Bisa Selamat
• POPULER Sulap Wuhan China Bak Kota Zombie, Ini Ciri, Gejala & Cara Pencegahan Virus Corona dari WHO
Dilansir dari medicalnewstoday.com, virus Corona sendiri merupakan jenis virus yang biasanya mempengaruhi saluran pernapasan mamalia, termasuk manusia.
Virus Corona biasanya dikaitkan dengan pilek, pneumonia, sindrom pernafasan akut yang parah (SARS) dan juga dapat mempengaruhi usus.

Menyebarnya virus Corona membuat para ahli medis berusaha melakukan yang terbaik agar tak semakin banyak korban berjatuhan.
Tak terkecuali seorang suster asal Wuhan bernama Shan Xia.
TribunStyle lansir dari World of Buzz dan The Star, Shan Xia rela memangkas habis rambutnya demi membantu menangani para pasien.
• Curhat Mahasiswi Indonesia Terperangkap Bersama Virus Corona di Wuhan: Menunggu Giliran Terinfeksi
Dengan jumlah pasien yang sangat banyak yang masuk ke rumah sakit setiap hari, staf medis pun merasa kewalahan.
Banyaknya pasien disebut tidak sebanding dengan jumlah para staf medis yang menanganinya.
Selain itu, staf medis juga harus memastikan kesehatan dan keselamatan mereka sendiri.
Shan Xia pun memiliki ide yang tak biasa untuk menunjang pekerjaannya.

Ia memutuskan memangkas habis rambutnya hingga botak pada 27 Januari 2020 lalu.
Hal itu ia lakukan untuk membantunya mempermudah pekerjaannya dalam menangani pasien yang terkena virus Corona.