Breaking News:

5 Penyebab Kepala Pusing Saat Bangun Tidur: Karena Tekanan Darah Tinggi hingga Kurang Tidur

Kepala pusing di pagi hari disebabkan oleh beberapa hal seperti kurang tidur dan tekanan darah tinggi.

Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Suli Hanna
Cloudinary.com
Ilustrasi 

TRIBUNSTYLE.COM - Kepala pusing di pagi hari disebabkan oleh beberapa hal seperti kurang tidur dan tekanan darah tinggi.

Saat bangun tidur di pagi hari, terkadang kita merasa kepala pusing.

Kepala pusing saat bangun pagi bisa disebabkan banyak penyebab.

Hal ini sangat menggangggu aktivitas kita dan dapat menurukan konsentrasi sebelum beraktivitas.

7 Hal Sepele dan Cara Mengatasi Kepala Pusing Tak Tertahankan, Berat Badan Hingga Kedinginan

Tips Hilangkan Mabuk - Kepala Pusing Karena Alkohol, Junk Food Bisa Jadi Solusi

Kondisi tubuh yang tidak nyaman karena kepala pusing juga akan membuat kita malas dan ingin kembali tidur.

Ada berbagai hal yang menyebabkan kepala pusing saat bangun tidur.

Berikut ini adalah penyebab kepala pusing saat bangun tidur.

  • Tekanan darah tinggi
Ilustrasi
Ilustrasi (Vebma.com)

Orang yang memiliki tekanan darah tinggi akan mengalami pusing saat bangun tidur.

Hal ini diakibatkan karena tekanan darah yang berpengaruh pada tekanan sakit kepala.

  • Waktu tidur yang kurang
Ilustrasi
Ilustrasi ()

Waktu tidur yang kurang juga menjadi penyebab pusing saat bangun tidur.

Orang dewasa idealnya tidur 8 jam dalam satu hari, jika kurang dari itu maka akan meyebabkan sakit kepala.

Sakit kepala adalah respon tubuh terhadap pola tidur yang tidak normal.

  • Tidur dalam keadaan cemas dan stress
Ilustrasi.
Ilustrasi. (valleysleepcenter.com)

Jika sedang menghadapi masalah, rasa cemas dan stress akan menghampiri kita.

Terkadang perasaan cemas dan stress bisa terbawa hingga saat kita beristirahat.

Hal ini bisa mempengaruhi kualitas tidur kita, dengan kualitas tidur yang terganggu maka saat bangun tidur, kita akan merasakan sakit kepala.

  • Alkohol
Ilustrasi
Ilustrasi (indiatimes.in)

Meminum minuman beralkohol bisa menyebabkan sakit kepala saat bangun tidur.

Alkohol yang masuk kedalam tubuh akan menyebabkan dehidrasi, kemudian akan mengurangi volume darah ke otak.

Akibatnya kepala akan terasa pusing dan sakit saat bangun tidur.

  • Gangguan pernapasan
Ilustrasi
Ilustrasi (mnn.com)

Saat tidur, kita bisa mengalami gangguan pernapasan atau yang disebut sleep apnea.

Kondisi ini terjadi saat pernapasan berhenti selama beberapa saat karena terhambatnya saluran pernapasan.

Hal ini akan menyebabkan rasa pusing saat bangun tidur karena kadar karbondioksida yang terlalu banyak. (TribunStyle.com/Anggie)

7 Hal Sepele dan Cara Mengatasi Kepala Pusing Tak Tertahankan, Berat Badan Hingga Kedinginan

7 Hal Sepele dan Cara Mengatasi Kepala Pusing Tak Tertahankan, Berat Badan Hingga Kedinginan

TRIBUNSTYLE.COM - Sakit kepala menjadi keluhan yang sering kita alami.

Hampir 50% dari semua orang di dunia menderita sakit kepala.

Dikutip dari brightside.me, menuruh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit ini masuk ke dalam 10 besar penyakit yang sering diderita oleh laki-laki.

 

Bagi kaum perempuan, keluhan ini malah masuk ke dalam daftar 5 besar kondisi yang membuat tidak lancar beraktifitas.

Kali ini kita akan bagikan 7 penyebab sakit kepala juga beberapa cara mengatasinya.

Dengan mengetahui penyebabnya, diharapkan kita bisa menghindari keluhan yang cukup sering menghambat kesehatan ini.

1. Kekurangan sinar matahari dan vitamin D

© Bridget Jones’s Diary / Working Title Films © Bridget Jones: The Edge Of Reason / Universal Studios
© Bridget Jones’s Diary / Working Title Films © Bridget Jones: The Edge Of Reason / Universal Studios ()

Menurut penelitian di Universitas Eastern Finland, kekurangan vitamin D meningkatkan risiko sakit kepala kronis.

Para ilmuwan menganalisis kadar serum vitamin D pada sekitar 2.600 orang.

Orang dengan kadar vitamin D serum terendah cenderung mengalami perkembangan sakit kepala kronis lebih dari yang lain.

Sakit kepala kronis juga lebih sering dilaporkan oleh pria yang diperiksa di luar bulan-bulan musim panas karena tingkat radiasi matahari lebih rendah selama musim lainnya.

2. Cahaya terlalu terang

© The Vampire Diaries / Warner Bros. Television
© The Vampire Diaries / Warner Bros. Television ()

Orang yang mengalami sakit kepala sering mencoba menghindari cahaya terang dan menghabiskan lebih banyak waktu di kamar yang gelap.

Studi Beth Israel Medical Center mengidentifikasi hubungan baru antara neuron di mata dan neuron di otak yang mengendalikan suasana hati kita dalam parameter fisik seperti detak jantung, sesak napas, kelelahan, dan mual.

Selain fakta bahwa cahaya terang bisa menjadi penyebab sakit kepala, kondisi ini juga bisa membuat pasien menderita gangguan, marah, cemas, dan putus asa.

Peserta penelitian juga menyebutkan bahwa mereka mengalami ketidaknyamanan konstan, mual, dan sesak napas.

3. Guntur dan kilat

© evoxio / reddit
© evoxio / reddit ()

Para ilmuwan dari University of Cincinnati menggunakan model matematika untuk menentukan apakah petir itu sendiri adalah penyebab meningkatnya frekuensi sakit kepala atau apakah itu bisa dikaitkan dengan faktor cuaca lainnya.

Hasilnya menunjukkan peningkatan 19% risiko sakit kepala pada hari-hari penuh petih, bahkan setelah memperhitungkan faktor cuaca.

Ini menunjukkan bahwa petir memiliki efek unik yang mengakhibatkan kerentanan mereka terhadap sakit kepala.

4. Depresi dan kecemasan

© 13 Alasan Mengapa / Paramount Television © itsmehannahbaker / instagram
© 13 Alasan Mengapa / Paramount Television © itsmehannahbaker / instagram ()

Sebanyak 588 pasien mengalami sakit kepala mengambil bagian dalam penelitian yang dilakukan di National Defense Medical Center di Taiwan.

Dalam kebanyakan kasus, kecemasan, depresi, dan tidur yang tidak sehat adalah alasan utama yang menjadi penyebab rasa sakit.

Tampaknya faktor-faktor seperti tekanan emosi dan frekuensi sakit kepala dapat mempengaruhi satu sama lain melalui mekanisme patofisiologi umum.

Fu-Chi Yang, penulis penelitian ini, mencatat bahwa hasil berpotensi menunjukkan bahwa perawatan medis yang memadai untuk mengurangi frekuensi sakit kepala dapat mengurangi risiko depresi dan kecemasan pada pasien migrain.

5. Obat-obatan yang mengandung kodein

© Along Came Polly / Universal Studios
© Along Came Polly / Universal Studios ()

Menurut penelitian yang dilakukan di Univesity of Adelaide, mengonsumsi obat-obatan dalam jumlah besar yang mengandung kodein dapat berkontribusi terhadap sakit kepala yang serius.

Ini adalah masalah yang sering terjadi di antara pasien dengan sensitivitas tinggi terhadap rasa sakit.

Jacinta Johnson mengatakan, “Sensitivitas nyeri adalah masalah besar bagi pengguna obat opioid karena semakin banyak yang kamu konsumsi, semakin banyak obat yang dapat meningkatkan kepekaanmu terhadap rasa sakit, sehingga kamu mungkin tidak pernah mendapatkan bantuan sesuai dengan yang kamu butuhkan. Dalam jangka waktu panjang, mengkonsumsi obat malah memiliki efek memperburuk masalah daripada membuatnya lebih baik. ”

6. Obesitas

© American Hustle / Columbia Pictures © American Psycho / Lionsgate
© American Hustle / Columbia Pictures © American Psycho / Lionsgate ()

Studi di Universitas Johns Hopkins menegaskan bahwa obesitas terhubung ke sakit kepala secara umum dan migrain secara khusus.

Selain itu ia juga berpengaruh dengan kondisi sakit kepala sekunder tertentu seperti hipertensi intrakranial idiopatik.

Lebih lanjut, karena kelebihan berat badan, migrain juga bisa terjadi pada orang-orang usia reproduksi.

Semakin tinggi indeks massa tubuh, semakin sering sakit kepala periodik berubah menjadi kronis.

Meski begitu aktivitas fisik dan penurunan berat badan bisa membantu mengurangi frekuensi nyeri dan bahkan menyingkirkannya.

7. Dingin

© The Shining / Warner Bros. Entertainment
© The Shining / Warner Bros. Entertainment ()

Para ilmuwan dari Institut Max Planck untuk Antropologi Evolusi mencatat bahwa adaptasi orang terhadap suhu dingin dapat berkontribusi pada perubahan sakit kepala.

Penelitian Felix Key juga menyoroti bagaimana tekanan-tekanan evolusioner masa lalu memengaruhi fenotipe masa kini dalam lingkungan yang dingin.

Karena suhu rendah, kejang pembuluh serebral dapat terjadi dan itu mempengaruhi proses sirkulasi darah.

Dalam lingkungan yang dingin, kadar oksigen darah menurun dan itu sebabnya orang mungkin mengalami sakit kepala atau migrain saat dingin.

(TribunStyle.com / Triroessita Intan P)

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul 7 Hal Sepele dan Cara Mengatasi Kepala Pusing Tak Tertahankan, Berat Badan Hingga Kedinginan.

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
pusingsakit kepalatekanan darahstress
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved