Ingat Teddy Indra dan Syarif Muhammad, Ajudan Ganteng Jokowi Pernah Viral? Masihkah 'Dipakai' Lagi?
Ingat Teddy Indra dan Syarif Muhammad, Ajudan Ganteng Jokowi Pernah Viral? Masihkah 'Dipakai' Lagi?
Penulis: Octavia Monalisa
Editor: Agung Budi Santoso
"Kalau saya diucapin terima kasih, bayangin terima kasih ya, bagi saya senang banget," kata Teddy.
Saat ditanya pernahnya diajak Jokowi curgat keduanya pun hanya saling melihat.
"Rahasia mas, namanya curhat masa saya kasih tau," kata Teddy lalu terawa.

Teddy menyebut jika Presiden Jokowi adalah sosok yang kerja keras dan sosok yang sangat perhatian dengan keluarga.
Hal senada juga disampaikan oleh Syarif.
Menurutnya Jokowi adalah seorang pemimpin yang mampu memberikan teladan nyata bagi publik.
"Sebagai presiden RI pemimpin 260 juta penduduk ngga gampang, tapi beliau bisa juga memberikan contoh. sebagai bapak bagi keluarga beliau. ya sebagai family man," kata Syarif.
Selanjutnya mereka pun diminta menyampaikan dua kata yang bisa menggambarkan Presiden Joko Widodo.
"Bapak itu banyak idenya," kata Teddy.
"Iya. Undpredictable," kata Syarif.
Kapolri sebut ajudan presiden adalah hanya untuk orang terpilih
• Tak Dompleng Nama Ayah, Kaesang Pangarep Kejutkan Mahasiswa di Singapura Saat Wisuda Dihadiri Jokowi
Sebagian anggota Polri mengincar jabatan sebagai ajudan presiden.
Konon katanya, anggota Polri yang sudah pernah menjabat sebagai ajudan presiden akan lebih mudah mendapatkan posisi yang lebih strategis di Polri.
Padahal, menjadi ajudan tidak seperti jabatan Kapolres yang bisa memimpin anak buah dan menjadi 'penguasa' wilayah.
Lalu mengapa jabatan ajudan presiden ini menjadi sangat bergengsi?
"Karena kalau menjadi Kapolres bisa banyak. Yang bisa menjadi Kapolda banyak, direktur reserse banyak, tapi untuk menjadi ajudan adalah orang terpilih," ujar Kapolri Jenderal Tito Karnavian kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (16/8/2017).
Menurutnya, menjadi ajudan presiden adalah orang-orang pilihan.
Tidak sembarangan personel Polri yang bisa menjadi ajudan presiden dan harus melalui proses seleksi yang ketat.
"Terpilih dalam bidang semua hal, kesehatan, jasmani, psikologi, kecerdasan, chemistry yang susah," katanya.

Polri selalu merekomendasikan anggota pilihan yang terbaik.
Mayoritas ajudan presiden adalah peraih Adhimakayasa atau yang terbaik dari angkatannya.
Tetapi yang terpenting, seorang ajudan yang akan dipilih oleh pimpinan adalah yang dapat dipercaya.
Siapa sangka untuk menjadi seorang ajudan presiden memanglah tidak mudah.
Lantas seperti apakah nasib dua ajudan Jokowi setelah pelantikan presiden 20 Oktober 2019?
Apakah Letnan Satu Teddy Indra Wijaya dan Inspektur Polisi Tingkat Satu (IPTU) Syarif Muhammad Fitriansyah akan tetap dipertahankan?
Atau justru akan ada pergantian? mari kita tunggu kabar baiknya. (TribunStyle/Octavia Monalisa)