Ingat Teddy Indra dan Syarif Muhammad, Ajudan Ganteng Jokowi Pernah Viral? Masihkah 'Dipakai' Lagi?
Ingat Teddy Indra dan Syarif Muhammad, Ajudan Ganteng Jokowi Pernah Viral? Masihkah 'Dipakai' Lagi?
Penulis: Octavia Monalisa
Editor: Agung Budi Santoso
Ingat Teddy Indra dan Syarif Muhammad, Ajudan Ganteng Jokowi Pernah Viral? Masihkah 'Dipakai' Lagi?
Setelah Jokowi dilantik menjadi Presiden periode ke-2, masihkah dua ajudan tersebut 'dipakai' lagi?
Kedua pria tampan itu adalah Letnan Satu Teddy Indra Wijaya dan Inspektur Polisi Tingkat Satu (IPTU) Syarif Muhammad Fitriansyah. Lihat pesona dan jejaknya.
TRIBUNSTYLE.COM - Setelah Jokowi dilantik jadi Presiden lagi pada 20 Oktober 2019, nasib kedua ajudan Jokowi justru mencuri perhatian.
Di masa jabatannya periode 2014-2019, Jokowi didampingi oleh dua ajudan pria yang tampan.
Kini pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2019 sudah digelar, nasib kedua ajudan Jokowi mulai dipertanyakan para penggemarnya di social media.
Akankah kedua ajudan tersebut tetap mendampingi Jokowi di masa jabatannya pada periode 2019-2024?
• LIVE STREAMING Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Jokowi-Maruf Amin Sore Ini Jam 13.00 WIB
Membahas kedua ajudan Jokowi, publik seolah diingatkan kembali akan tayangan YouTube mereka yang sempat viral.
Siapa sangka sosok kedua ajudan Jokowi ini beberapa waktu lalu sempat viral di kalangan publik.
Kedua pria tampan yang terpilih menjadi ajudan Jokowi kala itu adalah Letnan Satu Teddy Indra Wijaya dan Inspektur Polisi Tingkat Satu (IPTU) Syarif Muhammad Fitriansyah.

Keduanya viral saat menceritakan pengalamannya menjadi ajudan orang nomor satu di Indonesia ini.
TribunStyle.com melansir dari tayangan YouTube Presiden Joko Widodo, keduanya mengaku tak percaya dapat terpilih menjadi ajudan Presiden Jokowi.
"Kami diseleksi dari masing masing angakatan kemudian saya terpilih dari TNI, Syarief dari kepolisian," kata Teddy.
Teddy mengaku sama sekali tidak pernah terpikirkan menjadi ajudan presiden.
• Intip Proses Pengambilan Foto Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Maruf Amin, Ada Nama Darwis Triadi
"Nggak ada sama sekali mas, tidak terpikirkan," tambahnya.
Begitu juga dengan rekannya, Syarief yang tak pernah bermimpi menjadi ajudan seorang presiden.
"Mimpi aja tidak pernah," ujar Syarief.
Keduanya pun menjelaskan perbedaan ajudan presiden dengan Pasukan Pengaman Presiden atau Paspampres.

"Kalau paspampres pengamanan kalau kita kegiatan bapak sehari hari, sehingga bapak bekerja lancar dan nyaman," kata Teddy.
Syarif lalu menuturkan pengalaman dirinya mendampingi Jokowi keliling lima provinsi dalam lima hari.
"Jadi bapak itu pernah, pagi terbang ke Aceh setelah itu ke Banjarmasin setelah itu ke Halmahera Maluku Utara, setelah itu lanjut lagi ke Papua untuk melihat perkembangan jalan. Selama lima hari, satu hari satu provinsi," kata Syarif.
• Kaesang Pangarep Putra Jokowi Diwisuda, Lalu Menikah? Intip Foto-foto Terbaru Calon Istri dan Mertua
Teddy juga menceritakan segala macam kegiatan Jokowi saat melakukan kunjungan.
"Pertama tiba di kota tujuan bisa melakukan macam-macam, bisa dimulai dari pembagian kartu indonesia pintar (KIP). sertifikat tanah peresmian atau peninjauan. break saat makan siang," kata Teddy.
Tak hanya itu, Teddy juga menyebutkan bahwa sang presiden justru jarang beristirahat.
Bahkan setibanya di hotel, Jokowi rupanya tidak langsung beristirahat.

"Tiba di hotel bapak tidak serta merta istrahat, di situ bapak memikirkan yang lain, bukan memikirkan kunker, pikirkan kegiatan nasional, internasional ada apa. Telpon menteri, telpon pejabat ini," kata Teddy.
Menjadi orang yang paling dekat dengan Jokowi, Teddy dan Syarief pun sudah tak kaget dengan hal-hal tak terduga yang dilakukan Jokowi.
Rupanya hal-hal tersebut sudah menjadi ciri khas bagi Jokowi setiap melakukan kunker alias kunjungan kerja.
"Banyak kegiatan yang tak terduga turun pesawat yang harusnya istirahat. Karena lewat mal, tiba-tiba beliau bilang 'saya pengen ke situ , sampai di hotel ke situ," kata Syarif.
• Kenangan Kabinet Kerja Jilid 1 Jokowi - Dari Nyentriknya Susi Pudjiastuti hingga Menteri Gaptek
Mendengar itu, ajudan pun mendapat pertayaan, kapan sebenarnya Presiden Joko Widodo ini punya waktu untuk beristirahat?
Rupanya kedua ajudan tersebut memiliki jawaban tersendiri untuk pertanyaan tersebut.
"Kalau ketemu warga menurut saya bapak istirahat. Karena bapak gembira tertawa. Kemudian salaman menurut saya itu yang membuat bapak istirahat," kata Teddy.
Lebih lanjut Teddy juga mengungkapkan bahwa selama istirahat, Jokowi juga masih tetap melakukan beberapa aktivitas.
Kalau sendiri atau sudah selesai kegaitan, nonton Youtube, baca berita, buka sosial media bacain direct massage (DM) yang dikirim km tuh bapak baca lho. Oh ini apa nih, coba dicek bener ngga keluhan yang ngirim tadi," kata Teddy.
• Viral Kaesang Pangarep Goyang Entah Apa yang Merasukimu, Putra Jokowi Joget Bareng Felicia Tissue
Iptu Syarif juga menyebutkan, Jokowi adalah sosok pendengar yang baik jika mendapat keluhan dari masyarakat.
"Bapak itu orangnya pendengar, apalagi dengan masyarakat benar-benar dengarkan kata per kata, kira-kira warga butuh apa," kata Syarif.
Menjadi seorang ajudan, berbagai pengalaman unik juga dialami oleh Teddy dan Syarief.
Termasuk menjadi fotografer dadakan saat Presiden diajak foto bersama warga masyarakat.
Menjadi tukang foto, rupanya Teddy dan Syarief juga dituntut untuk sempurna.
Saat melihat fotonya jelek atau kabur, Presiden Jokowi akan mengembalikan dan meminta sang ajudan memfoto ulang.
"Bagi rakyat yang sudah jauh datang 3 Km, 5 Km, mereka minta foto dengan presiden, kita fotokan lalu bapak ngecek foto jelek foto ngeblur dibalikin lagi HP-nya ke saya. Saya fotin lagi sampai fotonya bagus. Lalu bapak bilang ke warga terima nih fotonya hasilnya bagus," kata Syarif.

Syarief menyebut kesediaan Jokowi berfoto adalah sebuah kenangan manis bagi masyarakat.
"Itu rakyat senangnya luar biasa, menurut saya itu hal kecil tapi senangnya sudah luar baisa," kata Syarif.
Lima tahun mendampingi sang presiden, keduanya pun mengaku punya hal kecil yang paling berkesan.
"Kalau saya dipanggil nama, pangkat belum tinggi juga tapi sudah dipanggil nama oleh presiden itu hal yang luar biasa bagi saya," kata Syarif.
"Kalau saya diucapin terima kasih, bayangin terima kasih ya, bagi saya senang banget," kata Teddy.
Saat ditanya pernahnya diajak Jokowi curgat keduanya pun hanya saling melihat.
"Rahasia mas, namanya curhat masa saya kasih tau," kata Teddy lalu terawa.

Teddy menyebut jika Presiden Jokowi adalah sosok yang kerja keras dan sosok yang sangat perhatian dengan keluarga.
Hal senada juga disampaikan oleh Syarif.
Menurutnya Jokowi adalah seorang pemimpin yang mampu memberikan teladan nyata bagi publik.
"Sebagai presiden RI pemimpin 260 juta penduduk ngga gampang, tapi beliau bisa juga memberikan contoh. sebagai bapak bagi keluarga beliau. ya sebagai family man," kata Syarif.
Selanjutnya mereka pun diminta menyampaikan dua kata yang bisa menggambarkan Presiden Joko Widodo.
"Bapak itu banyak idenya," kata Teddy.
"Iya. Undpredictable," kata Syarif.
Kapolri sebut ajudan presiden adalah hanya untuk orang terpilih
• Tak Dompleng Nama Ayah, Kaesang Pangarep Kejutkan Mahasiswa di Singapura Saat Wisuda Dihadiri Jokowi
Sebagian anggota Polri mengincar jabatan sebagai ajudan presiden.
Konon katanya, anggota Polri yang sudah pernah menjabat sebagai ajudan presiden akan lebih mudah mendapatkan posisi yang lebih strategis di Polri.
Padahal, menjadi ajudan tidak seperti jabatan Kapolres yang bisa memimpin anak buah dan menjadi 'penguasa' wilayah.
Lalu mengapa jabatan ajudan presiden ini menjadi sangat bergengsi?
"Karena kalau menjadi Kapolres bisa banyak. Yang bisa menjadi Kapolda banyak, direktur reserse banyak, tapi untuk menjadi ajudan adalah orang terpilih," ujar Kapolri Jenderal Tito Karnavian kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (16/8/2017).
Menurutnya, menjadi ajudan presiden adalah orang-orang pilihan.
Tidak sembarangan personel Polri yang bisa menjadi ajudan presiden dan harus melalui proses seleksi yang ketat.
"Terpilih dalam bidang semua hal, kesehatan, jasmani, psikologi, kecerdasan, chemistry yang susah," katanya.

Polri selalu merekomendasikan anggota pilihan yang terbaik.
Mayoritas ajudan presiden adalah peraih Adhimakayasa atau yang terbaik dari angkatannya.
Tetapi yang terpenting, seorang ajudan yang akan dipilih oleh pimpinan adalah yang dapat dipercaya.
Siapa sangka untuk menjadi seorang ajudan presiden memanglah tidak mudah.
Lantas seperti apakah nasib dua ajudan Jokowi setelah pelantikan presiden 20 Oktober 2019?
Apakah Letnan Satu Teddy Indra Wijaya dan Inspektur Polisi Tingkat Satu (IPTU) Syarif Muhammad Fitriansyah akan tetap dipertahankan?
Atau justru akan ada pergantian? mari kita tunggu kabar baiknya. (TribunStyle/Octavia Monalisa)