Nostalgia Didi Kempot Soal Mendiang Ayahnya, Dapat Didikan Keras hingga Minta Bukti Dibuatkan Lagu
"Jadi seniman itu jangan mimpi kaya dulu, tapi mana karyamu," kata Didi Kempot menirukan nasihat sang ayah.
Penulis: Delta Lidina
Editor: Desi Kris
Pada kesempatan kali ini, Didi Kempot menceritakan perjalanan kariernya selama ini.
Ternyata Didi Kempot dulu berawal dari seorang pengamen.
Didi mengamen dari tahun 1980-an lalu kemudian mencoba peruntungan nasib pergi ke Jakarta.
Di Jakarta pun Didi masih mengamen bersama teman-teman seperjuangannya, salah satunya Untung Blangkon yang juga diundang datang malam itu di Ini Talk Show.
Didi Kempot lantas teringat dengan perkataan dari ayahnya yang kini sudah meninggal.
Sang ayah yang bernama Ranto Edi Gudel, ternyata juga merupakan seorang seniman terkenal di Solo, Jawa Tengah.
Ranto Edi Gudel sering bermain ketoprak atau wayang orang.

Ranto sering mengajak Didi Kempot dan kakaknya, almarhum Mamiek Prakoso ke panggung pertunjukan.
Tak jarang Didi dan kakaknya itu turut menemani sang ayah di balik panggung sebelum pentas.
• GodFather of Broken Heart Didi Kempot Punya Ratusan Lagu Patah Hati, Ada 1 Lagu yang Jadi Pemicunya
"Biasanya Bapak main kendang sebelum pentas dan bilang ini Bapak cari uang buat kalian," kenang Didi Kempot.
Memiliki seorang ayah seorang seniman, membuat Didi Kempot juga ingin mengikuti jejak Bapaknya tersebut.
Didi Kempot juga ternyata sangat mendapat dukungan dari sang ayah untuk menjadi seorang seniman.
"Jadi seniman itu jangan mimpi kaya dulu, tapi mana karyamu," kata Didi Kempot menirukan nasihat sang ayah.
Kalimat itu ternyata menjadi cambuk semangat untuk Didi Kempot selalu berkarya.
Dan benar saja, Didi Kempot selama sepanjang kariernya sukses menjadi musisi yang menciptakan ratusan lagu.