Breaking News:

Kronologi Pembunuhan Orang Tua Oleh Gadis Jenius, Dipaksa Berprestasi Hingga Akhirnya Depresi

Jennifer Pan menghabisi nyawa orangtuanya secara sadis karena selalu dituntut untuk berprestasi. Ia tak melakukan tindakannya sendiri.

youtube.com
Jennifer Pan, gadis jenius yang depresi karena selalu dituntut berprestasi oleh orangtuanya 

Bahkan, odometer atau penunjuk jarak pada mobil selalu dipantau.

Jennifer diperintahkan melanjutkan pendidikannya.

Pengawasan ketat pun diberlakukan pada perempuan dewasa itu.

Daniel kemudian memutuskan hubungan. Itu menjadi titik krisis baginya.

Setelah putus, Jennifer dekat dengan pria bernama Andrew Montemayor, teman sekolahnya saat SD.

Dia pun mulai berpikir bagaimana lepas dari segala tekanan.

Prostitusi Online di Jogja - Polisi Ciduk Mucikari Status Mahasiswa, Buka Tarif Shortime Rp 500 Ribu

Bersama Montemayor dan teman sekamar kekasih barunya itu, Ricardo Duncan, mereka merancang sebuah plot.

Namun, apa yang mereka rancang hanya sekadar rencana hingga hubungan mereka bubar.

Jennifer pun dekat lagi dengan Daniel. Mereka berencana untuk menyewa tukang pukul.

Untuk memberi pelajaran pada "orangtua yang dianggap terlalu mengekang".

Jennifer mendapatkan ponsel baru dari Daniel, juga kontak ke seorang pria bernama Lenford "Homeboy" Crawford yang meminta duit 10 ribu dolar Kanada untuk mengerjai orangtua perempuan itu.

Entah bagaimana awalnya, rencana itu menjadi plot pembunuhan.

Merasa itu kelewatan, Daniel mundur.

Suatu malam pada tahun 2010, Jennifer memutuskan untuk mengeksekusi rencananya.

Kala itu, jarum jam menunjuk ke pukul 22.00.

Crawford, Mylvaganam, dan pria ketiga bernama Eric Carty memasuki pintu depan rumah target.

Mereka semua membawa senjata.

Bich dan Hann dipaksa turun ke lantai bawah. Kepala mereka ditutupi selimut.

Sang ayah, Hann ditembak 2 kali, salah satunya di bagian muka.

Sementara ibunya, Bich ditembak 3 kali di kepala dan tewas seketika.

Ajaibnya, Hann selamat dan mengingat semua yang terjadi pada momentum mengerikan itu.

Saat vonis bersalah dijatuhkan, Jennifer tak menunjukkan emosinya. Datar.

Namun, saat awak media meninggalkan ruang sidang, ia menangis dan gemetar tak terkendali.

Dengan dakwaan tingkat pertama, Jennifer divonis seumur hidup, tanpa kesempatan mengajukan pembebasan bersyarat selama 25 tahun.

Dia berusia 28 tahun saat duduk sebagai pesakitan.

"Dan untuk dakwaan percobaan pembunuhan terhadap ayahnya, ia juga divonis menerima hukuman seumur hidup, yang akan dijalani secara bersamaan."

Carty, Mylvaganam, dan Crawford masing-masing menerima hukuman serupa.

Artikel ini telah tayang di suar.grid.id dengan judul : Muak karena Selalu Dituntut Berprestasi, Gadis Cantik yang Jadi Anak Emas Ini Habisi Orangtuanya dengan Sadis

Sumber: Suar.id
Tags:
Jennifer Panpembunuhan anak pada orang tuaEliteReadersVietnam
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved